Mysophobia Adalah Fobia Terhadap Kuman, Cek Ciri-Cirinya!
Mysophobia adalah kondisi saat seseorang mengalami ketakutan intens dan tidak rasional terhadap kuman, kotoran, atau kontaminasi. Kondisi ini adalah jenis phobia spesifik, perasaan takutnya bahkan bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Penderita mungkin juga memiliki ketakutan bahwa anak mereka sendiri terkontaminasi sehingga tidak mengizinkan siapapun berinteraksi dengannya. Mereka yang mengidap mysophobia mungkin tidak dapat memikirkan hal lain selain kuman, dan sering kali khawatir bahwa kuman akan menyebabkan penyakit serius hingga kematian.
Apakah mysophobia termasuk kesehatan mental?
Seseorang dengan mysophobia memiliki kekhawatiran obsesif untuk tertular penyakit dari berbagai sumber, termasuk cairan tubuh dan bakteri. Kondisi ini adalah salah satu jenis gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang paling umum, sebuah diagnosis kejiwaan yang ditandai dengan pikiran yang berlebihan (obsesi) yang mengarah pada perilaku berulang (kompulsi).
Perilaku berulang yang terkait dengan mysophobia mungkin termasuk mencuci tangan atau mandi secara berlebihan. Seseorang dengan mysophobia mungkin juga merasakan dorongan kuat untuk menghindari situasi kotor di mana mereka merasa dapat terkontaminasi kuman.
Penyebab mysophobia
Mysophobia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya kesadaran akan kuman dan bakteri yang dialami seseorang. Penggunaan produk antibakteri kini semakin meningkat, beberapa ahli kesehatan mental percaya bahwa peningkatan kesadaran akan kuman ini telah meningkatkan frekuensi orang dengan mysophobia.
Dokter mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan mysophobia. Kombinasi beberapa faktor berikut dipercaya sangat berperan sebagai penyebabnya:
- Trauma: Peristiwa traumatis, seperti penyakit parah, dapat memicu ketakutan terkait kuman.
- Riwayat keluarga: Fobia mungkin memiliki kaitan genetik, dengan beberapa anggota keluarga yang memiliki ketakutan yang sama.
- Faktor lingkungan: Keyakinan tertentu tentang kebersihan atau kuman di sekitar dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mysophobia.
- Zat kimia dalam otak: Perubahan tertentu dalam zat kimiawi otak dapat menyebabkan seseorang mengalami fobia, termasuk mysophobia.
Ciri mysophobia
Tanda dan gejala utama dari mysophobia yaitu ketakutan yang intens terhadap kuman atau kontaminasi, disertai dengan obsesi untuk mencuci tangan, menghindari tempat-tempat yang dianggap penuh dengan kuman, dan terlalu sering menggunakan produk pembersih.
Gejala-gejala mysophobia dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Namun, mereka biasanya mencakup obsesi tentang kebersihan. Gejala lain dapat berhubungan dengan kecemasan dan kepanikan terhadap kuman atau ketakutan akan kontaminasi.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami kecemasan ringan, sementara yang lain mungkin mengalami serangan panik yang lebih parah yang berdampak negatif pada kualitas hidup mereka. Mysophobia dapat memunculkan berbagai gejala fisik kecemasan, termasuk:
- Berkeringat
- Gemetar
- Sesak nafas
- Pusing
- Mual
- Mulut kering
- Ketegangan otot
- Jantung berdebar-debar
- Merasa pingsan
- Mati rasa atau seperti ditusuk-tusuk jarum
- Kebingungan
Ketika kecemasan menjadi lebih parah, orang mungkin juga mengalami gejala psikologis, termasuk:
- Pikiran yang mengganggu
- Takut kehilangan kendali
- Takut mati
Pengobatan mysophobia
Kondisi mysophobia terkait dengan OCD, sehingga terapi yang dirancang untuk mengobati OCD juga dapat membantu orang mengatasi mysophobia. Tujuan pengobatan untuk mysophobia adalah untuk mengurangi kecemasan dan membantu seseorang belajar mengelola rasa takutnya. Perawatan biasanya mencakup terapi psikologis dan obat-obatan.
Terapi
Behavioral therapy adalah salah satu perawatan yang paling efektif. Terapi ini mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku negatif dan dilakukan secara bertahap. Dokter dengan lembut akan membawa pasien ke dalam kontak dengan hal yang mereka takuti sampai mereka tidak lagi merasa cemas. Ini disebut exposure therapy.
Dokter juga menggunakan CBT untuk mengajarkan teknik-teknik mengatasi gangguan kecemasan. Ini mungkin termasuk:
- Relaksasi
- Kontrol pernapasan
- Proses berpikir alternatif
Secara bertahap, pasien belajar mengelola kecemasan mereka melalui terapi sampai mereka tidak lagi merasa takut.
Obat-obatan
Dokter biasanya menyarankan terapi untuk mengobati mysophobia. Namun, dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat membantu meringankan gejala kecemasan dalam jangka pendek. Dokter mungkin meresepkan beta-blocker atau antidepresan.
Beta-blocker dapat membantu mengendalikan gejala fisik kecemasan, seperti detak jantung yang cepat dan gemetar. Antidepresan mungkin memerlukan waktu beberapa minggu untuk bekerja, tetapi dapat membantu orang dengan kecemasan yang parah.
Penting untuk dicatat bahwa obat bukanlah obat untuk mengatasi mysophobia dan pasien perlu melanjutkan terapi untuk mengatasi gejalanya. Hal ini juga dikarenakan penyakit ini termasuk gangguan mental.
___________
Penulis: Afifa