Pengertian cheropobia

Kegiatan yang menyenangkan bisa mendatangkan kebahagiaan bagi yang melakukannya. Namun, pengidap cherophobia justru selalu berupaya menghindari aktivitas yang menyenangkan karena takut merasa bahagia. Meskipun terdengar aneh, nyatanya memang ada orang-orang yang menderita phobia ini.

Ada beberapa tanda yang muncul ketika orang mengidap cherophobia. Nah, apa saja tanda-tandanya? Lalu, bagaimana tips mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Apa itu cherophobia?

Istilah cherophobia berasal dari kata Yunani “chairo”, yang artinya bersukacita. Jadi, cherophobia adalah phobia akan kebahagiaan. Orang yang mengidap fobia ini seringkali merasa takut untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dianggap menyenangkan bagi kebanyakan orang.

Pengidap cherophobia biasanya memiliki beberapa anggapan sebagai berikut.

  • Kebahagiaan selalu diikuti hal-hal buruk. Mereka merasa bahwa setelah bersuka cita, pasti hal buruk akan terjadi.
  • Menjadi bahagia membuat seseorang menjadi lebih buruk. Mereka merasa buruk ketika merasa bahagia, sementara ada orang lain yang sedang menderita.
  • Mengekspresikan kebahagiaan menimbulkan konsekuensi negatif. Mereka juga percara bahwa rasa bahagia akan menimbulkan konsekuensi bagi diri sendiri dan orang lain.

Nisagon Obat Apa? Simak Cara Kerja dan Manfaat Obat Kulit Ini

Tanda-tanda cherophobia

Beberapa ahli medis menganggap cherophobia sebagai gangguan kecemasan. Pada kasus cherophobia, kecemasannya berkaitan dengan partisipasi dalam kegiatan yang dianggap memberikan kebahagiaan.

Tanda-tanda cherophobia meliputi:

Gejala kognitif:

  • Percaya bahwa merasa bahagia bisa membuat diri sendiri menjadi jahat
  • Percaya bahwa merasa bahagia bisa menyebabkan hal buruk
  • Percaya bahwa tidak boleh mengekspresikan rasa bahagia jika hal itu mengganggu orang lain

Gejala perilaku:

  • Mengalami kecemasan saat pergi ke kegiatan yang menyenangkan, seperti pesta, konser, dan acara lainnya.
  • Menolak peluang untuk melakukan perubahan positif dalam hidup.

Penyebab cherophobia

Sumber rasa takut pada penderita cherophobia adalah rasa bahagia. Mereka percaya bahwa ketika ada hal yang baik yang terjadi, maka setelahnya ada hal buruk yang menyusul. Karena itu, mereka sering menghindar dari berbagai kegiatan yang bisa menimbulkan rasa bahagia, sekalipun kegiatan itu bisa mendatangkan manfaat. Mereka melakukan itu dengan harapan bisa mencegah terjadinya hal buruk.

Penyebab umum cherophobia, antara lain:

  • Mengalami trauma masa kecil atau trauma masa lalu sehingga mengalami kesedihan yang mendalam
  • Mengalami peristiwa traumatis secara fisik maupun emosional
  • Mengalami gangguan kecemasan yang membuatnya selalu takut, sedih, dan khawatir
  • Mengalami gejala depresi dalam jangka waktu yang cukup lama

Faktor risiko cherophobia

Beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko terjadinya cherophobia, yaitu:

Memiliki kepribadian introvert

Seseorang yang memiliki kepribadian introvert terbiasa menyendiri sehingga sering merasa terintimidasi ketika berada di keramaian. Misalnya, saat berada di pesta, tempat bising, dan tempat lainnya.

Memiliki sifat terlalu perfeksionis

Orang yang mempunyai sifat perfeksionis selalu ingin semuanya berjalan dengan sempurna. Mereka cenderung berupaya meraih hal-hal yang lebih baik sehingga tidak memiliki keinginan untuk merasa bahagia. Mereka cenderung memiliki anggapan bahwa melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kebahagiaan hanya dilakukan oleh orang-orang yang kurang produktif.

Meskipun kedua hal ini meningkatkan risiko seseorang mengalami cherophobia, namun hal ini tidak selalu terjadi. Dengan menjalani aktivitas yang seimbang, kamu bisa mengurangi risikonya.

Apakah cherophobia berbahaya untuk kesehatan mental?

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) seringkali dipakai untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental. Hingga saat ini, DSM-5 tidak mencantumkan cherophobia sebagai gangguan kesehatan mental. Dilansir dari Health Line, beberapa ahli medis mengklasifikasikannya sebagai salah satu bentuk kecemasan.

Namun, dilansir pada situs Scientific American, ada sebuah penelitian yang mendukung gagasan bahwa gangguan ini seringkali muncul bersamaan dengan gangguan mental. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gangguan ini berbahaya untuk kesehatan mental.

Tips mengatasi cherophobia

Sampai saat ini, belum ditemukan obat tertentu yang bisa mengatasi cherophobia. Namun, ada beberapa perawatan yang disarankan untuk mengatasinya, yaitu:

Terapi perilaku kognitif (CBT), yaitu terapi yang membantu seseorang mengidentifikasi perilaku untuk membantu mereka berubah.

  • Relaksasi, seperti bernapas dalam-dalam, menulis jurnal, atau melakukan olahraga.
  • Latihan fisik
  • Mencoba aktivitas sosial yang selama ini selalu dihindari

Cherophobia sering muncul akibat dari konflik, tragedi, atau trauma masa lalu. Jika gangguan kesehatan ini mulai mempengaruhi kehidupan kamu, segera cari bantuan medis dari dokter. Meskipun butuh waktu, dengan bantuan dari dokter, kamu bisa mengatasinya.

 

Share artikel ini
Reference