Merasa Insecure? Ini 3 Motivasi Untuk Orang yang Insecure!
Insecure adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecemasan, ketakutan berlebihan, rasa malu, atau ketidakpercayaan diri yang membuat seseorang cenderung merasa gelisah. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa insecure. Di sinilah motivasi untuk orang yang insecure diperlukan.
Meskipun rasa insecure adalah hal yang wajar, tetap saja hal ini dapat mengganggu bahkan menghambat potensimu jika terus-menerus dibiarkan. Oleh karena itu, cari tahu apa itu rasa insecure pada diri sendiri, penyebabnya, dan motivasi untuk orang yang insecure agar kamu dapat mengatasinya dengan baik.
Rasa insecure pada diri sendiri
Menurut sebuah penelitian, alasan yang membuat orang bahagia adalah adanya hal-hal menarik yang terjadi dalam hidup. Sebaliknya, seseorang akan merasa sedih dan kecewa ketika seseorang mengalami pengalaman yang buruk, termasuk persepsi negatif dari orang lain, penolakan, dan sebagainya. Banyaknya pengalaman buruk ini tentu mempengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya dan orang lain.
Banyak orang yang merasa gagal terus-menerus menyalahkan dirinya dan menganggap dirinya adalah manusia yang tidak berguna. Jika pikiran ini terus-menerus dikembangkan dan tidak segera ditepis, seseorang akan cenderung membanding-bandingkan pencapaiannya dengan orang lain sehingga ia merasa insecure. Jika sudah merasa insecure, seseorang kerap menarik diri dari lingkungan sosial.
Penyebab rasa insecure
Ada beberapa hal yang membuat seseorang merasa insecure, yaitu:
1. Takut gagal dan ditolak
Salah satu penyebab utama rasa insecure adalah ketakutan akan kegagalan dan penolakan. Tetapi dalam hidup, kamu mungkin harus mengambil risiko ini karena kamu bisa belajar lebih banyak dari kegagalan. Dengan sering mengalami kegagalan, semakin besar kemungkinanmu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
2. Sikap perfeksionis
Penyebab lain dari rasa insecure adalah sikap perfeksionis. Terkadang, tanpa disadari, kita memiliki standar yang sangat tinggi untuk semua yang kita lakukan. Sayangnya, hidup tidak selalu berjalan seperti yang diinginkan.
Jika kamu terus mengembangkan sikap perfeksionis, kamu akan merasa frustasi setiap kali ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Karenanya, kamu akan terus menyalahkan diri sendiri.
3. Kecemasan sosial yang berlebihan
Faktor risiko lain untuk ketidakpastian adalah kurangnya kepercayaan diri. Kamu mungkin pernah merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial seperti pesta, pertemuan keluarga, wawancara kerja, atau bahkan kencan. Perasaan kurang percaya diri biasanya didasari karena rasa takut dihakimi oleh orang lain. Akibatnya, kamu berusaha menghindari situasi sosial dan berujung berada pada kondisi insecure.
4. Pola asuh yang kurang tepat
Rasa insecure dapat disebabkan oleh orang tua yang terlalu kritis, lalai, atau kasar. Apalagi di keluarga dengan banyak anak atau keluarga dengan orang tua yang sibuk seharian, sering kali terjadi ketidakcocokan antara orang tua dan anak. Orang tua kerap menaruh harapan tinggi kepada anak sehingga anak merasa tertekan. Hal ini dapat menyebabkan perasaan insecure tumbuh pada anak.
5. Korban bullying
Di masa kanak-kanak, tanpa sadar kita bisa menjadi sasaran bullying oleh teman sekelas kita karena berbagai alasan, termasuk karena penampilan, tempat kita tinggal, perbedaan suku dan agama, dan sebagainya. Jika bullying terjadi terus-menerus, seorang anak akan merasa kesulitan menjalin hubungan dengan siapa pun. Hal ini dapat menumbuhkan rasa insecure.
3 motivasi untuk orang yang insecure
Sebenarnya kita bisa melatih otak agar kita percaya diri. Nah, jika kamu tergolong sering insecure, kamu wajib tahu motivasi untuk orang yang insecure. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Lihat kelebihan orang lain sebagai kesempatan mengembangkan diri
Tanda disadari, kita mungkin sering membandingkan kelebihan dan kekurangan orang lain dengan yang kita miliki. Jika kamu melihat kelebihan orang, jangan langsung insecure. Coba tanamkan afirmasi positif pada dirimu, misalnya, “Public speaking-nya keren. Aku juga harus bisa seperti itu. Aku harus lebih banyak latihan public speaking”.
Dengan berulang kali mengucapkan afirmasi ini pada diri sendiri, kamu sebenarnya sedang melatih otak untuk bekerja dalam pola demikian. Hal ini perlahan-lahan akan mencegahmu untuk mulai mengenali kemampuan lain yang kamu miliki.
2. Manfaatkan perasaan insecure
Siapa bilang perasaan insecure tidak bisa dimanfaatkan? Menganalisis perasaan insecure mungkin tidak menyenangkan, tetapi menyadari saat-saat di mana kamu merasa insecure hingga tahu apa yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi dapat membuatmu berubah ke arah yang lebih baik.
Atur dan tenangkan pikiran, perasaan, dan tindakanmu ketika kamu merasa insecure. Intinya, cari tahu dulu akar penyebab perasaan insecure yang kamu miliki agar kamu dapat menanganinya dengan tepat, bahkan dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirimu dengan lebih optimal.
3. Jangan mengambil kesimpulan sendiri tentang pendapat orang lain
Terkadang mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tentang kita memang penting. Namun, kamu tidak perlu terlalu khawatir soal bagaimana orang lain akan menilaimu. Mungkin kamu kerap berpikiran bahwa jika kamu melakukan kesalahan, orang lain akan memandangmu rendah. Padahal hal ini tentu tidak benar.
Fokuslah melakukan hal terbaik yang bisa kamu lakukan. Jika gagal, kamu tidak perlu khawatir, apalagi menyalahkan diri sendiri. Kegagalan adalah hal yang wajar. Justru kegagalan dapat menuntunmu ke arah kesuksesan yang lebih besar. Jadi, lakukanlah yang terbaik. Soal apa yang dipikirkan orang lain tentang dirimu, itu adalah hal yang ada di luar kendalimu, tidak perlu dipikirkan terus-menerus.
Nah, itu dia penjelasan tentang rasa insecure serta motivasi untuk orang yang insecure. Setelah membaca artikel di atas, kamu harus menyadari bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi, jangan biarkan sifat insecure terus-menerus berkembang ya!