Sering Iritasi Pembalut? Yuk Cari Tahu Cara Mengatasinya
Menggunakan pembalut bagi wanita yang sudah menstruasi adalah hal yang biasa. Namun, apakah kamu pernah mengalami iritasi pembalut sebelumnya? Seseorang mungkin mengalami ruam yang disebabkan penggunaan pembalut ketika haid.
Yuk, simak apa penyebabnya dan cara mengatasinya.
Iritasi pembalut
Beberapa wanita yang mengenakan pembalut kerap kali mengalami ruam, kemerahan, serta gatal pada area organ intim atau sekitar area yang tertutup pembalut. Terkadang iritasi dapat disebabkan dari pembalut yang digunakan atau karena penumpukan bakteri ketika haid dan penyebab lainnya.
Period Talk: tentang iritasi pembalut
Menurut dr. Wisniaty Condro, iritasi pembalut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti kondisi kelembapan yang tidak terjaga, munculnya reaksi alergi, dan gesekan kulit dengan permukaan pembalut.
“Umumnya, iritasi disebabkan oleh gesekan kulit area intim saat pemakaian pembalut pada saat beraktivitas dan reaksi alergi karena kandungan atau zat yang ada pada pembalut. Di samping itu, faktor kelembaban yang berlebihan baik karena keringat, jenis celana dalam dan lama pemakaian pembalut juga dapat menyebabkan iritasi.” ujar dr. Wisniaty.
Kabar baiknya, menurutnya iritasi tersebut bisa mereda dengan sendirinya.
“Iritasi yang disebabkan karena gesekan pembalut akan hilang atau mereda dalam 2-3 hari jika kamu segera memberikan perawatan yang benar. Namun, jika belum membaik, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Hindari untuk menggunakan krim atau salep pada area iritasi tanpa pengawasan dokter ya.”
Apa penyebab ruam dari pembalut?
Umumnya, ruam yang disebabkan oleh pembalut dikarenakan dermatitis kontak. Ini artinya, kulit bersentuhan dengan sesuatu yang menyebabkan iritasi. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan iritasi vagina saat haid ini, yakni:
1. Gesekan antara pembalut dan kulit vagina
Gesekan pembalut dan kulit sekitar vagina memang menjadi hal yang biasa. Terutama ketika kamu lebih aktif bergerak, maka risiko gesekan pun menjadi lebih tinggi hingga dapat memicu iritasi.
2. Alergi pembalut
Kamu juga bisa mengalami alergi karena iritasi. Kondisi ini juga dapat disebut dengan dermatitis kontak. Alergi pembalut bisa dipicu dari penggunaan berbagai bahan yang ada dalam pembalut yang kamu gunakan.
3. Area vagina lembap
Penggunaan pembalut juga dapat menyebabkan vagina menjadi lebih lembap. Kondisi ini dapat menyebabkan suhu di area sekitar vagina menjadi meningkat. Kelembapan dan panas tersebut dapat menyebabkan risiko iritasi yang lebih tinggi.
4. Jarang mengganti pembalut
Pembalut perlu diganti setiap 3-4 jam sekali. Terlalu lama mengganti pembalut dapat menyebabkan gesekan, lembab, hingga infeksi serta iritasi.
5. Terdapat parfum pada pembalut
Beberapa produk pembalut ternyata juga disertai kandungan parfum. Bahan yang satu ini dapat menyebabkan iritasi terutama bagi wanita yang memiliki kulit sensitif.
Ciri-ciri iritasi karena pembalut
Iritasi pada pembalut kerap kali dapat menyebabkan beberapa gejala atau ciri-ciri, seperti:
- Ruam
- Gatal
- Bengkak
- Kemerahan
Namun, beberapa wanita juga mungkin dapat mengalami gejala lain yang menyertainya. Jika mengalami gejala ini dan merasakan perih atau tidak nyaman tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengatasi iritasi pembalut
Berikut beberapa cara mengobati iritasi kulit karena pembalut:
1. Ganti pembalut secara rutin
Supaya iritasi tidak semakin parah, sebaiknya ganti pembalut secara rutin. Selain itu, kamu juga bisa mencoba mengganti produk pembalut yang kamu kenakan dengan merek lain, terutama jika disebabkan oleh pewangi atau perekat pada pembalut.
2. Kenakan pakaian longgar
“Tidak menggunakan celana dalam ketat untuk mengurangi gesekan,” kata dr. Wisniaty.
Ya, pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan area genital menjadi tidak nyaman apalagi ketika menggunakan pembalut. Saat iritasi, sebaiknya gunakan pakaian yang longgar seperti rok atau celana yang nyaman.
3. Gunakan salep antiseptik
Guna mengatasi iritasi, kamu bisa menggunakan salep antiseptik pada area bahina. Ikuti petunjuk pada kemasan sebelum mengoleskannya. Hentikan pemakaian jika kamu merasa gatal atau reaksi yang tidak diinginkan lainnya.
4. Kompres hangat
Kompres hangat juga dapat membantu mengatasi gejala iritasi seperti perih dan gatal. Selain itu, kompres air hangat juga dapat membantu menghilangkan ruam. Gunakan kain atau handuk berbahan lembut untuk mengompres area yang mengalami iritasi tersebut.
5. Kompres dingin
Kompres air dingin juga berguna untuk mengatasi nyeri dan gatal. Hindari untuk menggaruk area genital dan gunakan kompres air dingin untuk mengatasinya.
Pembalut yang tidak membuat iritasi
Memilih pembalut yang aman saat menstruasi dan tidak menyebabkan iritasi mungkin tidak mudah untuk sebagian orang.
“Jika iritasi disebabkan karena alergi atau gesekan pembalut, hal ini akan mungkin akan terjadi lagi jika kamu menggunakan jenis pembalut yang sama. Jadi, kamu boleh mempertimbangkan untuk menggantinya dengan pembalut lain,” ujar dr. Wisniaty.
Namun ada beberapa tips untuk menghindari pembalut yang menyebabkan iritasi tersebut, yakni:
Beralih ke pembalut organik tidak mengandung pewarna. Pasalnya, pewarna dapat menyebabkan iritasi. Selain itu kamu juga bisa menggunakan pembalut untuk kulit sensitif. Tidak ada salahnya untuk memilih pembalut dari 100% cotton organik, tanpa pewarna dan pemutih yang akan lebih aman untuk area privat kamu.
Jangan tergoda untuk membeli pembalut yang mungkin lebih murah, tapi bisa menimbulkan ruam dan gatal-gatal di area privat kamu. Ingat, membeli dan menggunakan pembalut yang tepat adalah investasi kesehatan bagi setiap wanita. Jika kamu bisa mendapatkan yang lebih baik untuk tubuh kamu, mengapa tidak, kan?
Selain itu, guna mencegah iritasi datang kembali, penting untuk mengganti 3-4 jam sekali sehingga kebersihannya lebih terjaga, ya!
@yoonawomen Another period talk! yuk simak lagi edisi kenali bahan pemicu iritasi. #pembalutwanita #pembalutorganik #yoonawomen #periodtalk #tipsbuatkamu ♬ Aesthetic – Tollan Kim