pembalut kain

pembalut kain

Selain lebih ramah lingkungan, pembalut kain ternyata memiliki keunggulan yang tidak dimiliki pembalut lain yaitu lebih sehat. Sayangnya, kamu tidak boleh sembarangan menggunakan pembalut kain.

Ada beberapa jenis pembalut kain dengan berbagai bahan yang berbeda-beda. Nah, dengan jenisnya yang beraneka ragam dengan bahan yang berbeda satu dengan yang lain, kamu harus teliti ketika membersihkan pembalut kain.

Apa itu pembalut kain?

Pembalut kain adalah pembalut yang terbuat dari kain sehingga dapat dicuci dan digunakan kembali.

Berbeda dengan jenis pembalut kemasan yang hanya bisa dipakai sekali, pembalut kain bisa digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali tentunya.

Selain lebih murah daripada pembalut yang dijual di toko-toko, pembalut kain menawarkan sejumlah keuntungan lain seperti lebih menyehatkan.

Karena terbuat dari kain, tidak jarang beberapa wanita bahkan membuat pembalut kain dari sisa-sisa kain loh.

Tapi, ada apa saja jenis-jenis pembalut kain yang bisa kamu gunakan?

Jenis-jenis pembalut kain

Jenis-jenis pembalut kain dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan yang digunakan pada bagian-bagiannya yakni kain berbahan sintetis dan alami.

Selain itu, lapisan pembalut kain terbagi menjadi beberapa jenis yakni bagian penutup pembalut, bagian dalam, serta lapisan kedap air.

Nah, dari bagian-bagian pembalut tersebut, kamu tidak boleh melupakan bagian belakang pembalut kain yang menempel pada pakaian dalam.

Bukan hanya mencegah kebocoran, bagian belakang pembalut kain memengaruhi kenyamanan keseluruhan bantalan kain. Ada beberapa jenis bagian belakang pembalut kain yang sebaiknya kamu ketahui yakni:

  • Jenis laminasi poliuretan (PUL), digunakan untuk membantu mencegah kebocoran tapi mungkin terasa tidak nyaman bagi beberapa wanita
  • Jenis kapas dan flanel, biasanya digunakan sebagai pantyliner karena tidak terlalu menahan cairan
  • Jenis bulu domba, mampu menahan cairan dengan baik
  • Jenis wol, lebih alami namun bisa menyusut ketika pembalut dicuci

Memilih jenis pembalut kain yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kamu, termasuk seberapa banyak darah menstruasi yang keluar dan tingkat sensitivitas kulit kamu.

Sebagian orang mungkin merasa sangat nyaman ketika menggunakan pembalut kain berjenis kapas dan flanel sementara kamu tidak.

Lantas, bagaimana dengan kain yang digunakan sebagai bahan pembuatan pembalut kain? Simak ulasan berikut.

Bahan pembalut kain

Ketika hendak membeli pembalut kain atau ingin membuat pembalut kain sendiri, perhatikanlah bahan yang kamu gunakan sebab tidak semua kain dinilai aman untuk digunakan.

Terlebih lagi, kulit daerah intim sangatlah sensitif sehingga mudah iritasi.

Oleh karena itu, pilihlah kain yang mudah dicuci, mudah dikeringkan, serta nyaman jika bersentuhan dengan kulit. Berikut adalah beberapa bahan pembalut kain yang bisa kamu gunakan:

  • Kain katun
  • Kain dari bambu
  • Kain alami
  • Kain zorb
  • Bulu bambu dan rami
  • Katun jersey
  • Kain PUL
  • Katun flanel
  • Kain minky
  • Kain polyester
  • Kain suede

Ketika memilih bahan untuk pembalut kain, hindarilah bahan-bahan sintetis. Beberapa bahan sintetis mungkin akan membuat kulit berkeringat, lembab, dan mengiritasi kulit yang sensitif.

Lantaran ingin lebih sehat dan hemat, kesalahan pemilihan bahan justru berpotensi melukai kulit.

Meskipun memilih bahan yang tepat terdengar sulit, nyatanya beberapa orang masih menggunakan pembalut kain yang menawarkan sejumlah kelebihan.

Penasaran apa saja kelebihan penggunaan pembalut kain? Di bawah ini adalah penjelasannya.

Kelebihan pembalut kain

Mulanya pembalut kain digunakan karena dinilai dapat mengurangi jumlah tumpukan sampah pembalut kemasan.

Lama kelamaan, pembalut kain dinilai dapat menghemat sejumlah uang yang biasanya dikeluarkan oleh wanita setiap bulannya.

Akan tetapi, tentu saja kelebihan pembalut kain tidak hanya mengurangi tumpukan sampah dan menghemat uang. Berikut adalah kelebihan pembalut kain:

1. Menurunkan risiko terjadinya infeksi

Kelebihan penggunaan pembalut kain yang pertama adalah rendahnya potensi infeksi kulit. Berbeda dengan pembalut sekali pakai yang memiliki banyak bahan kimia, pembalut kain memiliki potensi yang rendah dalam menyebabkan masalah seperti alergi, gangguan hormon, infeksi, luka, dan lain-lain.

2. Ramah lingkungan

Pembalut kain terbuat dari kain dan dapat dipakai berulang kali. Dengan menggunakan pembalut kain, kamu tidak membuang pembalut kemasan di toko-toko yang memiliki kandungan plastik yang tidak dapat terurai.

3. Memungkinkan kulit lebih mudah bernapas

Pembalut kemasan atau pembalut sekali pakai memiliki bahan kimia termasuk kandungan plastik. Kandungan dan bahan tersebut menyebabkan kulit daerah intim sulit untuk bernapas. Dengan menggunakan pembalut kain berbahan katun alami, kulit akan lebih mudah untuk bernapas.

4. Dapat digunakan berulang kali

Sama halnya dengan ramah lingkungan, pembalut kain dapat digunakan lebih dari satu kali dan bertahan selama beberapa tahun. Cukup dengan mencuci pembalut kain, kamu bisa menghemat biaya selama beberapa tahun loh.

5. Mencegah bau tidak sedap di daerah intim

Karena bahannya lembut dan memungkinkan kulit untuk bernapas, pembalut kain dapat mencegah timbulnya bau tidak sedap di daerah intim. Belum lagi, pembalut berjenis tampon berpotensi menyebabkan sindrom syok toksik atau TSS.

6. Nyaman untuk kulit

Dengan bahannya yang lembut dan memungkinkan bagi kulit untuk bernapas, kelebihan pembalut kain berikutnya adalah nyaman untuk kulit. Biarpun begitu, pastikan kamu tidak lupa untuk mengganti pembalut kain selama beberapa jam ya.

Kekurangan pembalut kain

Menggunakan pembalut kain memang terdengar cukup menarik dan tidak kalah dengan pembalut sekali pakai. Sayangnya, biarpun memberikan banyak keuntungan dan kelebihan, pembalut kain juga memiliki sejumlah kekurangan.

Di bawah ini adalah kekurangan dari penggunaan pembalut kain:

1. Membutuhkan perawatan yang tepat

Kelemahan atau kekurangan pertama dari pembalut kain adalah perawatannya yang ekstra. Artinya, kamu tidak bisa asal-asalan mencuci pembalut kain.

Dalam hal ini proses pencucian, pengeringan, serta perawatan atau penyimpanan adalah kunci utama dari pembalut ini.

2. Membutuhkan lebih banyak waktu

Berbeda dengan pembalut sekali pakai yang bisa kamu buang, pembalut kain mengharuskan kamu untuk mencuci dan mengeringkannya.

Jadi, menggunakan pembalut kain juga memakan sebagian waktu kamu dari proses mencuci hingga menjemurnya.

3. Berpotensi menyebabkan infeksi

Biarpun pembalut kain dinilai bisa mencegah iritasi daripada pembalut sekali pakai, pembalut kain yang tidak dibersihkan dengan benar justru berpotensi meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Oleh karena itu, cucilah pembalut kain dengan bersih dan benar.

Setelah mengetahui sejumlah kelebihan dan kekurangan dari pembalut kain, kamu mungkin mempertimbangkan berbagai kenyamanan yang ditawarkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.

Jika kamu berkeinginan untuk mencoba menggunakan pembalut kain tapi khawatir dengan cara mencucinya, coba ikuti tips di bawah ini ya.

Tips membersihkan pembalut kain

Mencuci pembalut kain sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Tapi, memang kamu membutuhkan kesabaran dan sedikit tenaga untuk bisa mencuci, membilas, serta menjemur pembalut.

Supaya pembalut ini tetap bersih, nyaman untuk digunakan, serta memiliki waktu pemakaian yang lama, cobalah ikuti sejumlah tips membersihkan pembalut kain berikut ini:

  • Segera bilas pembalut setelah dilepas dari celana dalam
  • Jika kamu tidak bisa langsung mencuci pembalut kain, simpanlah dalam kantong plastik atau zip-lock
  • Rendam pembalut selama 30 menit sebelum diberikan sabun atau detergen
  • Gunakan air dingin untuk membilas pembalut kain
  • Gunakan soda cuci, hidrogen peroksida, ataupun pemutih untuk membantu menghilangkan noda
  • Rendam pembalut kain dengan air garam selama satu jam untuk menghilangkan noda
  • Berikan setetes desinfektan untuk membantu menghilangkan kuman
  • Keringkan pembalut di bawah sinar matahari terik
  • Pastikan bantalan pembalut benar-benar kering sebelum digunakan kembali

Saat kamu menggunakan pembalut kain, ingatlah untuk selalu mengganti pembalut secara berkala. Kamu bisa mengganti setidaknya setiap 6 jam sekali untuk menghindari masalah iritasi atau infeksi akibat pembalut kain yang lembab.

Share artikel ini
Reference