Burnout Syndrome

Stres akibat kerja dalam dunia kesehatan dikenal dengan burnout syndrome. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan gejala pada fisik dan mentalnya, salah satunya mudah lelah saat bekerja.

Kondisi ini jika dibiarkan dan tidak segera diatasi akan berdampak pada kualitas hidup kamu. Nah, bahayanya lagi, kondisi seperti ini dapat menyerang siapa saja, lho! Apakah kamu termasuk salah satunya? Untuk mengetahui ciri-ciri dan mengatasinya dengan tepat, simak terus artikel ini sampai selesai.

Apa itu burnout syndrome?

Menurut definisi dari WHO, burnout syndrome adalah stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan pada kesehatan fisik dan mentalnya. Tidak jarang orang yang mengalami burnout syndrome juga kehilangan pekerjaan karena tidak menemukan motivasi untuk meneruskan pekerjaan tersebut.

Umumnya kondisi tersebut terjadi karena harapan dan kenyataan dalam pekerjaan tidak sesuai dengan harapan. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena kelelahan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja yang kurang mendukung. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya minat bekerja dan penurunan produktivitas kerja. Untuk lebih detailnya, simak pembahasan berikut ini

Penyebab Burnout Syndrome

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan stres bekerja. Berikut ini beberapa penyebabnya.

  1. Kontrol kerja yang kurang baik. Ketidakmampuan memenuhi tugas, seperti jadwal yang kerja yang padat, pekerjaan yang banyak, dapat membuatmu terkena burnout syndrome.
  2. Ekspektasi kerja yang tidak jelas. Seseorang yang cenderung tidak memiliki otoritas atau batasan yang jelas di tempat kerja, termasuk dari segi job description, jam kerja, brief pekerjaan, hingga ekspektasi atasan, cenderung mengalami burnout syndrome.
  3. Kurangnya dukungan sosial. Jika kamu merasa diasingkan di tempat kerja sehingga kamu kesulitan berbaur dan bekerja secara tim dengan teman kerja, besar kemungkinan kamu terkena burnout syndrome.
  4. Aktivitas ekstrem. Beberapa orang memiliki pekerjaan yang monoton atau sebaliknya, pekerjaan yang menuntutnya untuk selalu multitasking. Kondisi seperti ini bisa membuat seseorang lebih mudah stres.
  5. Ketidakseimbangan kehidupan personal dan profesional. Jika pekerjaanmu menghabiskan banyak waktu dan energi sehingga kamu sulit menemukan waktu yang tepat untuk bisa bersama keluarga atau teman-temanmu, hal ini akan membuat kamu lebih mudah stres.

Ciri-ciri burnout syndrome

Perlu kamu ketahui bahwa tidak semua bentuk kelelahan dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai burnout syndrom. Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri burnout syndrome, di antaranya:

1. Gampang lelah saat bekerja

Salah satu ciri dari burnout syndrome adalah hilangnya minat dan semangat terhadap pekerjaan yang dilakukan. Terus bekerja tanpa semangat tentu menghabiskan banyak energi dan dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.

2. Membenci pekerjaan

Burnout syndrome juga dapat menyebabkan seseorang stres dan frustasi di tempat kerja. Hal ini membuat ia menjadi lebih sulit berkonsentrasi, tidak kompeten, dan bisa berujung tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan.

3. Performa kerja menurun

Burnout juga bisa menyebabkan performa kerja menurun. Hal ini dipicu oleh hilangnya minat terhadap pekerjaan yang sedang digeluti, sehingga hasil yang didapat menjadi kurang memuaskan.

4. Mudah marah

Orang dengan burnout syndrome cenderung cepat marah, terutama jika hal-hal yang terjadi tidak berjalan seperti yang diharapkan. Selain itu, prestasi kerja yang buruk dapat menyebabkan penumpukan pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan emosi yang membuat penderita burnout menjadi lebih sensitif.

5. Kualitas hubungan dengan sosial menurun

Stres kerja dan frustasi membuat seseorang dengan burnout syndrome bersikap lebih sinis kepada orang-orang yang bekerja dengan mereka. Pekerjaan yang dilakukan pun kerap dipandang sebagai ketegangan hidup yang membuat hubungan mereka dengan teman dan rekan kerja menjadi kurang baik.

7. Mudah sakit

Burnout syndrome tidak hanya soal mental. Kondisi ini juga dapat melemahkan kekebalan tubuh jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dan tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini juga dapat membuat seseorang rentan terhadap pilek, sakit kepala, flu, mual, dan sakit perut. Selain itu, seseorang dengan burnout syndrome juga bisa menderita gangguan kecemasan dan mengalami kesulitan untuk tidur.

Cara mengatasi burnout syndrome

Jika kamu mengalami ciri-ciri burnout syndrome seperti yang dijelaskan di atas, kamu disarankan mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengatasinya.

1. Mengatur skala prioritas

Buatlah skala prioritas dan urutkan pekerjaan dari yang paling penting hingga yang paling tidak penting. Dengan begitu, kamu tahu mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, sehingga kamu tidak terlalu stres dan tidak terlalu membuang energi.

2. Bicarakan kesulitanmu dengan atasan

Diskusikan masalahmu dengan atasan. Jika kamu memiliki terlalu banyak pekerjaan, katakan bahwa pekerjaan itu membuatmu kesulitan dan kamu membutuhkan bantuan orang lain. Jika atasanmu memicu kejenuhan di tempat kerja, bicarakan dengan HRD. Kamu mungkin menemukan solusi yang tepat, misalnya dipindahkan ke tim lain.

3. Mengelola ekspektasi

Selalu coba bersikap realistis sehingga kamu dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan. Hal ini dapat mengurangi kecemasan dan stres di tempat kerja. Jangan lupa juga memberi reward atas apa yang telah kamu capai.

4. Cerita dengan orang terpercaya

Cobalah ceritakan perasaanmu kepada orang-orang terdekat yang bisa kamu percayai. Mereka mungkin tidak selalu memberi solusi, tetapi kamu akan terbantu dalam meredakan emosi negatif yang kamu rasakan.

5. Mengatur pola hidup

Bekerja memang penting, namun kamu juga perlu bersantai sejenak dan melupakan pekerjaan. Kamu bisa coba jalan-jalan dengan teman kerja atau melakukan apa pun yang kamu sukai setelah bekerja. Cara ini akan membantumu menjernihkan pikiran lagi agar kamu siap untuk kembali bekerja keesokan harinya.

Jika memungkinkan, ambillah cuti dan pergi berlibur. Dengan demikian, kamu akan merasa lebih fresh, lebih energik, dan lebih termotivasi. Nah, itulah beberapa informasi yang perlu kamu ketahui tentang burnout syndrome, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya. Jika kamu tidak bisa menanganinya sendiri, jangan lupa minta bantuan profesional ya!

Share artikel ini
Reference