Badan sakit saat berolahraga

Olahraga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mental, dan emosi kita. Namun, setelah berolahraga, tidak jarang seseorang mengalami sakit, seperti merasa mual. Tidak hanya mual, seseorang juga bisa muntah dan mengalami sakit perut.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah olahraga. Hal ini dapat meregangkan otot dan memudahkan detak jantung sehingga bisa menghindari rasa sakit. Nah, simak terus artikel ini untuk tahu cara lain untuk mengobati badan sakit setelah olahraga.

Kenapa badan sakit setelah olahraga?

Ketika berolahraga, lebih sedikit darah yang mengalir ke saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan mual dan gejala lainnya. Hal ini cenderung terjadi pada latihan dengan intensitas yang tinggi. Beberapa penyebab utama terjadinya gejala mual dan gangguan pencernaan setelah olahraga adalah:

  • Kurangnya aliran darah ke saluran pencernaan dan organ perut
  • Dehidrasi
  • Hiponatremia atau kekurangan natrium dalam darah
  • Makan terlalu cepat sebelum berolahraga
  • Ketidakseimbangan elektrolit

Selama olahraga, ada pengurangan aliran darah sampai 80 persen ke organ perut, karena tubuh akan mengedarkan lebih banyak darah ke otot dan kulit. Hal ini dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Dalam beberapa kasus, merasa mual setelah olahraga juga dapat disebabkan oleh:

  • Gagal ginjal
  • Pitam panas
  • Anafilaksis
  • Penyakit usus iskemik, ketika tidak ada cukup aliran darah ke usus kecil
  • Pankreatitis
  • Gastritis hemoragik

Kondisi badan sakit setelah olahraga

Dilansir dari Medical News Today, setelah olahraga, badan bisa merasa sakit, seperti mengalami gejala gangguan pencernaan (gastrointestinal). Hal ini umum terjadi pada 20 hingga 70 persen atlet. Gejala ini biasanya berkaitan dengan olahraga lari dan bersepeda.

Gejala-gejala yang umum terjadi saat olahraga bersepeda meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Maag
  • Bersendawa
  • Penyakit refluks gastroesofageal

Sebaliknya, pelari justru cenderung mengalami gejala-gejala seperti:

  • Perut kembung
  • Kram perut
  • Diare
  • Pendarahan gastrointestinal

Apakah normal badan sakit setelah olahraga?

Mengalami gejala seperti mual dan gejala gastrointestinal lainnya memang menimbulkan rasa tidak nyaman. Tetapi, gejala-gejala seperti ini tergolong normal dan biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Banyak yang mencegah timbulnya rasa sakit setelah olahraga dengan mengatur pola makan dan minum. Namun, jika melakukan hal ini ternyata kurang efektif atau seseorang mengalami gejala yang berlangsung lama, sebaiknya segera kunjungi dokter.

Seseorang juga perlu menemui dokter jika mengalami gejala yang parah, seperti munculnya darah pada feses, muntah darah, atau sakit perut yang parah. Gejala-gejala seperti ini bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius.

Cara mengobati badan sakit setelah olahraga

Jika badan terasa sakit setelah olahraga, coba lakukan beberapa cara berikut untuk mengatasinya.

  1. Minum minuman olahraga yang mengandung karbohidrat.
  2. Berjalan perlahan setelah olahraga atau berbaring telentang dan mengangkat kaki lebih tinggi dari perut.
  3. Lakukan pendinginan setelah berolahraga.
  4. Jika otot-otot kamu terasa sakit, lakukan stretching sekitar 10 sampai 15 menit untuk memulihkan otot dan meningkatkan aliran darah.
  5. Minum air putih yang cukup untuk memulihkan tenaga setelah olahraga.
  6. Mandi menggunakan air hangat agar otot-otot menjadi rileks.
  7. Tidur yang cukup selama 7 hingga 8 jam untuk mengatasi rasa lelah setelah berolahraga.
  8. Oleskan tubuh yang terasa sakit dengan olive oil atau minyak kayu putih. Selain itu, lakukan juga pemijatan agar badan lebih rileks.

Cara mencegah badan sakit saat berolahraga

Untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit saat berolahraga, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut ini.

  1. Makan makanan yang mengandung serat untuk menjaga kesehatan usus.
  2. Hindari makanan yang susah dicerna, seperti protein, lemak, dan produk susu.
  3. Menghindari minum aspirin dan obat antiinflamasi non steroid lainnya, karena bisa meningkatkan gejala gangguan pencernaan.
  4. Tetap terhidrasi dengan baik sebelum dan selama olahraga untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi bisa memperburuk gejala gastrointestinal.
  5. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga.
  6. Beralih ke latihan dengan instensitas yang rendah
  7. Tidak melakukan olahraga terlalu cepat setelah makan.
  8. Jika kamu ingin makan sebelum olahraga, makanlah sekitar tiga jam sebelum berolahraga.

Apabila beberapa penyesuaian dalam olahraga telah dilakukan namun tidak juga mengurangi gejala, bahkan mengalami gejala yang parah atau berlangsung lama, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Share artikel ini
Reference