Lavender Marriage: Pengertian, Sejarah Hingga Dampaknya Bagi Kehidupan Pernikahan

Belakangan santer terdengar sebuah pernikahan yang disebut sebagai lavender marriage yang terjadi pada seorang publik figur. Tentunya ada yang masih bingung dengan istilah ini, namun ada juga yang sudah memahami apa yang dimaksud dengan lavender marriage hingga hal-hal yang melingkupinya.
Bagi kamu yang masih bingung apa itu lavender marriage, yuk simak apa pengertian, sejarah, alasan hingga dampaknya bagi kehidupan seseorang.
Pengertian Lavender Marriage
Lavender marriage merupakan sebuah ikatan pernikahan yang dilakukan karena salah satu pasangan atau keduanya adalah biseksual atau homoseksual. Pernikahan ini umumnya dilakukan tanpa adanya ikatan cinta. Istilah ini juga kerap dihubungkan dengan warna lavender yang mengisyaratkan perpaduan warna pelangi sebagai lambang LGBT.
Pernikahan ini kerap diliputi oleh berbagai hal yang mendasarinya seperti kepentingan politik, karir, bisnis dan sebagainya. Untuk kamu yang masih bingung dengan jenis pernikahan ini, yuk simak fakta selengkapnya!
Ternyata Ini Manfaat Menikah untuk Kesehatan Mental dan Tubuh
Sejarah Lavender Marriage
Pada awalnya, lavender marriage merupakan sebuah istilah yang khusus ditujukan untuk public figure seperti artis atau aktor yang tidak terbuka mengenai orientasi seksualnya sehingga melakukan pernikahan tanpa cinta pada lawan jenis lainnya agar melindungi reputasi dan popularitas mereka. Sebagian besar pernikahan terjadi dengan kesepakatan dan ketentuan antar pasangan.
Abad ke 20 yang lalu, tepatnya sebelum terjadi perang dunia II, konsep lavender marriage sudah dapat ditelusuri karena sikap masyarakat terhadap komunitas LGBT atau homoseksual tidak menerima dan cenderung menentang sehingga mereka menutupi orientasi seksualnya dengan melakukan pernikahan palsu dengan kesepakatan tertentu.
Menjelang akhir abad 20 terjadi perubahan karena komunitas LGBT+ menuntut persamaan hak dan rasa hormat sehingga lambat laun konsep pernikahan ini menghilang dan komunitas ini mendapatkan dukungan dari beberapa kalangan namun tidak dengan negara Asia yang masih belum menerima hubungan sesama jenis ini.
Alasan Lavender Marriage Dilakukan
Lavender marriage kerap dilakukan dengan beberapa alasan seperti Tidak adanya keterbukaan mengenai identitas seksual. Identitas seksual baik itu homoseksual atau biseksual akan lebih mudah tidak diungkapkan secara public sehingga menutupinya dengan melakukan pernikahan tanpa dasar cinta.
Selain itu, individu dalam Lavender marriage menggap konsep pernikahan ini sebagai pelindung diri sehingga dapat menyesuaikan dengan nilai yang umum di Masyarakat. Banyaknya individu LGBT yang mengalami tekanan, permusuhan hingga perlakukan yang berbeda cenderung melanggengkan praktek pernikahan ini agar tetap diterima di masyarakat.
Mekanisme Lavender Marriage
Lavender marriage dapat berjalan dengan beberapa mekanisme berikut ini.
1. Mengadakan kesepakatan Bersama
Adanya kesepakatan antar individu dalam Lavender marriage sangat diperlukan sehingga tidak ada ekspektasi berbeda yang merusak hubungan di kemudian hari. Jelaskan mengenai orientasi seksual masing-masing untuk mendapatkan kesepakatan Bersama dengan benar.
Tes Kesehatan Sebelum Menikah: Penting bagi Calon Pasangan
2. Adanya akses hukum dan keuangan
Beberapa negara dapat memiliki akses tertentu untuk kebutuhan hukum dan finansial yang membawa keuntungan seperti manfaat Kesehatan, warisan, pajak dan sebagainya. Lavender marriage kerap menjadi alasan demi manfaaat diatas yang tentunya tidak akan bisa jika dilakukan dengan pasangan sesama jenis.
3. Membangun ikatan persahabatan
Saling mendukung dan membangun persahabatan bisa menjadi cara Lavender marriage tetap dapat berlangsung dengan banyak pertimbangan, namun tidak dengan hubungan romantis yang sulit tercipta diantara pasangan ini.
4. Kesepakatan pengasuhan anak
Jika pasangan dalam Lavender marriage memutuskan untuk memiliki anak asuh, jenis pengasuhan sehat sangat diperlukan sehingga anak tetap akan merasa dibesarkan dalam kondisi keluarga seperti pada umumnya.
Dampak lavender marriage
Lavender marriage tentunya tidak serta merta berdampak pada lingkungan sosial, namun pelakunya tentu bisa mendapatkan dampak yang cukup signifikan sepert:
1. Tantangan dalam hubungan
Individu yang terlibat Lavender marriage tentu akan merasakan tantangan dalam hubungan yang cenderung lebih berat karena tidak ada orientasi cinta, kasih sayang dan ikatan romantis sehingga rasa kesepian bisa menjadi pemicu menurunnya Kesehatan mental dan fisik seseorang.
2. Tekanan emosional
Tekanan emosional dapat dirasakan oleh individu dalam Lavender marriage karena adanya pertentangan keinginan pribadi dan pandangan public. Tekanan emosional ini seperti depresi, krisis identitas, gangguan mental dan kecemasan yang berkepanjangan.
9 Manfaat Konseling Pernikahan bagi Pasangan
3. Merasa terisolasi
Tak heran jika individu dalam Lavender marriage merasa terisolasi karena ada rasa tidak cocok dalam menjalin hubungan yang bukan dari dirinya. Rasa ini akan mempersempit ruang Gerak di kehidupan sosial sehingga lama-lama akan terjadi salah paham dan perasaan kesepian dalam diri.
4. Kerusakan reputasi
Jika kondisi Lavender marriage, individunya mungkin akan mengalami ketegangan karena pandangan orang yang berbeda. Hal ini dapat merusak karir, reputasi hingga memburuknya hubungan dengan keluarga yang memandang Lavender marriage adalah sebuah kesalahan.
Menyembunyikan identitas diri dalam sebuah hubungan Lavender marriage mungkin menjadi cara yang dipakai demi tetap diterima dalam masyarakat oleh komunitas tertentu. Keberagaman dan cara pandangan modern saat ini diharapkan sebagai dukungan bagi mereka yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dari Masyarakat kebanyakan. Bagaimana menurutmu?