7 Larangan Setelah Melahirkan Normal yang Perlu Kamu Hindari
Setelah melahirkan, tentunya semua ibu mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya. Perubahan ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari ibu secara signifikan. Hal ini terutama bagi ibu yang melahirkan melalui proses normal. Oleh karena itu, ibu harus tahu apa saja larangan setelah melahirkan normal.
Sebagai seorang ibu, kamu mungkin pernah mendengar berbagai larangan yang disebutkan orang lain, tapi kamu mungkin ragu apakah itu mitos atau tidak. Nah, agar kamu tahu apa saja larangan setelah melahirkan normal, simak artikel berikut ini yaa!
Apa saja larangan setelah melahirkan normal?
Agar pemulihan tubuh setelah melahirkan berlangsung lebih cepat, yuk cari tahu apa saja hal-hal yang perlu kamu hindari.
1. Melakukan aktivitas fisik yang berat
Melakukan aktivitas berat merupakan larangan setelah melahirkan normal yang pertama. Terutama jika kamu tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik saat hamil. Contoh aktivitas fisik yang terlalu berat antara lain latihan kekuatan seperti sit-up, memanjat, menaiki tangga terlalu banyak, serta mengangkat beban yang berat.
Jenis aktivitas tersebut juga dapat menyebabkan cedera dan ketegangan pada otot, terutama di area panggul. Jika kamu tetap ingin berolahraga setelah melahirkan secara normal, kamu bisa melakukannya secara bertahap. Mulailah dari jalan santai atau senam nifas terlebih dahulu.
2. Mengabaikan area kewanitaan
Selain terjadinya robekan pada vagina setelah melahirkan normal, ibu juga mengalami masa nifas selama 4-6 minggu. Oleh karena itu, kebersihan alat kelamin harus selalu dipastikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada area intim.
Untuk merawat dan menjaga kesehatan vagina saat melahirkan, kamu bisa membasuh vagina dari arah depan ke belakang setelah buang air besar, lalu ingat untuk mengeringkannya dengan handuk atau tisu toilet. Selain itu, Anda juga harus mengganti pembalut secara rutin setiap 3-4 jam sekali agar vagina tetap kering.
3. Mengabaikan pola makan
Larangan setelah melahirkan normal selanjutnya, yaitu mengabaikan pola makan sehat. Makan yang tidak sehat dapat menghambat pemulihan. Sebaliknya, makanan dan minuman yang sehat dapat mendukung pemulihan dan mengurangi risiko penyakit baru.
Mengonsumsi makanan seperti buah, sayur, dan biji-bijian yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat membantu mencegah wasir dan baik untuk ibu menyusui. Sedangkan makanan seperti daging, ikan, dan nasi memberikan energi yang dibutuhkan untuk menyusui bayi.
Batasi asupan makanan tinggi lemak dan gula, yang justru membuatmu semakin lemah. Hindari juga makanan pedas setelah melahirkan, terutama jika kamu sedang menyusui bayi. Makanan pedas dapat menyebabkan mulas, sakit perut, dan diare setelah melahirkan normal atau operasi caesar.
4. Berhubungan intim
Hal berikutnya yang tidak boleh dilakukan setelah melahirkan normal adalah melakukan aktivitas seksual. Robekan pada area vagina dapat meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan nyeri pada area vagina.
Oleh karena itu, kamu disarankan dapat mulai berhubungan seks 2-6 minggu setelah melahirkan atau sesuai anjuran dokter. Untuk menjaga keharmonisan hubunganmu dengan pasangan, kalian tetap bisa berpelukan atau berciuman.
5. Minum terlalu banyak kafein dan alkohol
Larangan setelah melahirkan normal selanjutnya adalah mengonsumsi terlalu banyak kafein dan alkohol. Ini karena keduanya masuk ke dalam ASI dan dapat mempengaruhi kesehatan bayi.
Misalnya, jika kamu minum lebih dari 3 cangkir kopi sehari, ASI akan mengandung terlalu banyak kafein dan bayi akan sulit tidur.
6. Melakukan diet ketat
Larangan setelah melahirkan normal selanjutnya adalah melakukan diet ketat. Sebelum melahirkan, kamu mungkin memiliki bentuk tubuh yang ideal.
Namun, setelah melahirkan, bentuk tubuhmu bisa sangat berbeda. Tentu saja hampir setiap wanita menginginkan tubuhnya kembali normal setelah melahirkan, dan sering diet ketat menjadi jawaban.
Namun, diet ketat merupakan larangan setelah melahirkan, karena dapat mencegah penyerapan nutrisi penting dan menghambat pemulihan tubuh setelah melahirkan. Selain itu, diet ketat dapat mempengaruhi kandungan gizi ASI.
7. Mengabaikan rasa sakit
Tidak sedikit wanita mengalami nyeri setelah melahirkan, meskipun jenis dan durasi nyeri bervariasi. Rasa sakit dapat bervariasi tergantung pada apakah kamu melahirkan untuk pertama kali atau tidak, persalinan (normal atau caesar), atau apakah kamu mengalami komplikasi selama atau setelah melahirkan.
Rasa sakit dapat berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Jenis nyeri postpartum yang umum meliputi:
- Kram karena rahim menyusut kembali ke ukuran sebelumnya
- Nyeri di area antara vagina dan anus
- Nyeri di dalam atau di sekitar luka dan jahitan
- Rasa tidak nyaman di leher, punggung, dan persendian
- Nyeri karena dada bengkak
Sekecil apa pun nyeri yang kamu rasakan, kamu sebaiknya tidak mengabaikannya.
Gejala yang perlu diwaspadai
Enam minggu setelah melahirkan, dokter biasanya menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan. Selama pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa kondisi vagina, leher rahim, berat badan, dan tekanan darahmu untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik.
Namun, jika kamu mengalami masalah kesehatan sebelum masa enam minggu ini, kamu harus segera menghubungi dokter. Berikut beberapa kondisi yang mungkin terjadi:
- Pendarahan vagina berlebihan
- Sakit kepala berkepanjangan
- Kaki bengkak
- Payudara nyeri dan bengkak
- Demam hingga suhu melebihi 38 derajat Celcius
- Pingsan
- Sakit ketika buang air kecil
- Sesak napas dan nyeri dada
- Muntah
- Sakit perut tiba-tiba
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, kamu sebaiknya segera menghubungi dokter, ya! Demikian, larangan yang perlu dihindari setelah melahirkan secara normal. Tetap jalani pola hidup sehat untuk tubuh tetap bugar, ya.