ciri-ciri air ketuban berkurang

Bagi ibu hamil, penting untuk mengetahui ciri-ciri air ketuban berkurang. Pasalnya, air ketuban adalah cairan yang berfungsi sebagai pelindung janin dalam kandungan. Ciri-ciri air ketuban yang berkurang dapat terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan USG dengan dokter kandungan. 

Selain itu, ada beberapa ciri lainnya yang dapat membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda air ketuban yang semakin sedikit.  Yuk, simak!

Penyebab air ketuban berkurang 

jumlah air ketuban yang ideal saat hamil trimester 3 serta menuju persalinan adalah 1 liter, pada usia kehamilan 36 minggu. Lalu, pada minggu selanjutnya, kadar ketuban ini dapat berkurang dan pecah serta ibu pun siap melahirkan. 

Namun, ada beberapa penyebab yang membuat ketuban berkurang atau kering, yakni:

1. Ketuban pecah dini

Penyebab pertama dapat dikarenakan ketuban pecah dini. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja saat kehamilan. Namun, umumnya ketuban akan pecah menjelang waktu persalinan. 

Namun, jika kondisi ini terjadi sebelum waktunya, nantinya dokter akan memberikan antibiotik yang berguna untuk melindungi risiko infeksi sambil menunggu bayi lahir.

Ketuban pecah dini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna bening dari vagina. Jika kondisi ini terjadi di trimester awal, risiko mengalami gawat janin menjadi lebih tinggi. 

2. Masalah pada bayi

Air ketuban yang berkurang atau kering juga dapat disebabkan ketika janin memiliki kondisi medis tertentu seperti kelainan pada ginjal, jantung, kemih, atau kelainan kromosom. Kondisi akan diketahui ketika melakukan pemeriksaan USG, ternyata bayi jarang mengeluarkan urine. 

3. Masalah plasenta

Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, mengalami diabetes atau penyakit lupus juga dapat mengalami masalah ketika menyalurkan nutrisi dan darah pada janin.

Ini dapat menyebabkan janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup sehingga jarang mengeluarkan urin. Alhasil, urin yang seharusnya menjadi air ketuban menjadi tidak cukup. 

4. Konsumsi obat tertentu

Obat-obatan tertentu yang sedang di konsumsi ibu hamil juga dapat menyebabkan air ketuban berkurang. Umumnya, obat-obatan yang menyebabkan efek samping ini adalah obat anti peradangan seperti ibuprofen, dan obat hipertensi.

Pastikan untuk konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang mengkonsumsi obat secara rutin. 

5. Hamil kembar identik

Hamil kembar identik artinya janin akan berbagi plasenta. Jika jumlah air ketuban sampai kurang, ini dapat menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan. Biasanya, bayi dengan aliran darah ekstra mendapatkan akses air ketuban yang lebih banyak, sedangkan bayi yang satunya tidak mendapatkan air ketuban yang sama banyaknya, atau lebih sedikit. 

Selain penyebab di atas, penyebab air ketuban berkurang lainnya adalah hipoksia kronis, dehidrasi dan usia kehamilan yang melebihi batas atau usia kehamilan mencapai 40 minggu. 

Ciri-ciri air ketuban berkurang 

Ciri-ciri air ketuban berkurang

Ketika kontrol dengan dokter kandungan, nantinya, dokter akan memeriksa apakah kadar air ketuban masih cukup atau sebaliknya. Dokter menggunakan amniotic fluid index atau AFI sebagai pengukurnya. Saat USG, volume air ketuban akan diukur dari empat bagian rahim yang berbeda. 

Ciri-ciri air ketuban berkurang dapat diketahui dari angka AFI. Kadar AFI yang normal sendiri berada di rentang 5-25 cm. Jika dibawah 5 cm, ini artinya lebih rendah dari yang seharusnya. 

Selain itu, ada beberapa ciri-ciri air ketuban berkurang lainnya, yakni:

  • Ukuran rahim yang lebih kecil dari usia kehamilan
  • Kenaikan berat badan ibu hamil terlalu sedikit
  • Janin mengalami detak jantung yang melemah
  • Tekanan darah ibu tidak stabil
  • Saat USG tampak air ketuban semakin sedikit
  • Aktivitas janin berkurang signifikan
  • Keluar cairan dari vagina

Apa yang harus dilakukan jika air ketuban kurang? 

Saat mengalami air ketuban yang semakin berkurang, ada beberapa langkah yang bisa membantu meningkatkan kadar ketuban, yakni:

1. Perbanyak minum

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari saat penting untuk ibu hamil. Terutama pada usia kehamilan 37-41 minggu. Minum air putih dapat membantu meningkatkan volume air ketuban. 

Selain air putih, kamu juga bisa mengkonsumsi semangka, mentimun, stroberi, selada dan bayam. 

2. Amnioinfusion

Prosedur amnioinfusion merupakan prosedur yang dilakukan dengan cara memasukan cairan saline melalui serviks ke dalam kantung ketuban. Ini dapat membantu meningkatkan volume air ketuban untuk sementara waktu. 

3. Amniocentesis

Prosedur amniosentesis dilakukan dengan cara menyuntikan jarum tipis pada kantong ketuban melalui perut atau abdomen. Jika ciri-ciri air ketuban berkurang terjadi menjelang persalinan, dokter dapat melakukan prosedur yang satu ini. Dengan begitu, detak jantung dan gerakan bayi tetap stabil ketika proses persalinan berlangsung. 

4. Cairan infus

Selain beberapa cara di atas, dokter juga dapat memberikan infus atau IV fluids untuk membantu tubuh terhidrasi. Cara ini umumnya dilakukan pada ibu hamil yang mengalami dehidrasi karena morning sickness.

5. Istirahat

Jika mengalami ciri-ciri air ketuban, dokter juga akan meminta ibu beristirahat untuk melancarkan aliran darah ke plasenta. Jika kondisi membaik, air ketuban juga dapat meningkat. 

Share artikel ini
Reference