Jangan Konsumsi Berlebih, Ini Kalori Keripik Kaca dan Efek Sampingnya!
Rasanya yang gurih, pedas dan renyah membuat banyak orang menyukai keripik kaca. bahkan saking enaknya suka mengkonsumsi dalam jumlah banyak.
Tapi, berapa sih kalori keripik kaca dan apakah ada efek samping ketika sering mengkonsumsi makanan ini? Yuk, simak ulasan berikut untuk menemukan jawabannya.
Berapa kalori keripik kaca?
Ternyata kalori keripik kaca yang cukup tinggi. Untuk setiap 100 gram keripik kaca memiliki kalori 244 kkal, 37,7 gram karbohidrat, dan 3,7 gram lemak. Karena jumlah kalorinya yang tinggi, sebaiknya kamu perlu membatasi konsumsi keripik kaca, terutama jika kamu sedang diet.
Keripik kaca terbuat dari apa?
Keripik kaca terbuat dari tepung tapioka sehingga rasanya jadi gurih dan renyah. Untuk bahan – bahan lain untuk membuat keripik kaca adalah:
Bahan-bahan
15 sendok tepung tapioka
700 cc air
1/2 sdt garam
Minyak goreng secukupnya
Bahan untuk bumbu Basah:
3 buah cabai rawit
5 siung bawang putih
5 buah cabai merah
5 siung bawang merah
1/2 sdt garam halus
1 sdt kaldu bubuk
1 sdt gula pasir atau gula halus
1/4 sdt kencur bubuk
3-5 lembar daun jeruk purut yang telah digoreng dan diremukan
50 ml minyak goreng
Cara membuat:
- Masukan tepung tapioka, garam dan air pada pan anti lengkeng. Aduk sampai tepung larut.
- Pindahkan ke atas kompor, masak sambil diaduk sampai mengental
- Kecilkan api ketika sudah mulai mengental. Lalu aduk kembali hingga adonan lentur. Jika sudah matikan api lalu sisihkan.
- Siapkan plastik berukuran besar untuk menjemur adonan. Oles plastik dengan minyak goreng.
- Ambil adonan secukupnya dan letakan di atas plastik. Tutup adonan tersebut dengan plastik lain di atasnya.
- Pipihkan adonan tersebut hingga tips sekali.
- Ulangi langkah tersebut hingga adonan habis.
- Lepaskan bagian atas plastik, kemudian jenis adonan selama 2 jam atau hingga kering.
- Potong-potong keripik sesuai keinginan. Lalu, jemus kembali hingga 3 jam.
- Siapkan wajan berisikan minyak. Jika minyak sudah hangat, goreng keripik dengan api kecil selama kurang lebih 5 menit.
- Siapkan bumbu basah dengan haluskan cabai rawit, cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan minyak.
- Panaskan wajan, lalu tumis bumbu halus tersebut hingga harum.
- Tambahkan garam dan bubuk kaldu. Masukan keripik kaca dan aduk hingga merata.
- Masukan juga gula halus dan kencur bubuk serta remukan daun jeruk. Aduk hingga merata dan keripik kaca sudah bisa kamu santap.
Efek samping makan keripik kaca
Selain karena kalori keripik kaca, kamu juga perlu membatasi asupan keripik kaca karena beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan yakni:
1. Sebabkan kembung
Keripik kaca terbuat dari tepung tapioka. Jika dikonsumsi secara berlebih, maka keripik ini bisa menyebabkan perut terasa kembung. Bukan hanya itu, mengkonsumsi makanan dari tepung tapioka secara berlebihan juga dapat menyebabkan perut bergas, perut sakit dan muntah.
2. Sakit perut
Mengkonsumsi keripik kaca dengan rasa yang pedas secara berlebihan atau terlalu banyak dapat menyebabkan perut terasa sakit. Selain itu, perut yang sakit ini juga dapat menjadi gejala maag atau gastritis. Ini terjadi ketika lambung kamu mengalami peradangan.
Selain perut terasa sakit, kamu juga mungkin merasa mual, nyeri ulu hati, begah atau merasa sesak napas.
3. Mual dan muntah
Menurut lembaga Food Drug Administration (FDA) mengungkapkan bahwa orang dewasa dan anak yang mengkonsumsi keripik pedas melakukan perawatan medis karena mual dan muntah serta perut yang sakit.
4. Mengakibatkan diare
Mengkonsumsi keripik pedas juga dapat sebabkan diare. Ini karena makanan pedas sendiri merupakan penyebab umum terjadinya sakit perut dan diare. Bahkan, sebuah penelitian ilmiah juga mengungkapkan bahwa mengkonsumsi cabai berlebih dapat membuat iritasi perut jadi iritasi.
5. Menyebabkan iritasi kulit
Mengkonsumsi makanan pedas berlebih tak terkecuali keripik kaca juga dapat menyebabkan risiko iritasi kulit seperti eksim dan jerawat.
Mengkonsumsi makanan pedas bukan hanya menyebabkan peradangan pada usus dan membuat perut jadi sakit dan refluk asam. Namun, peradangan juga dapat terjadi pada kulit dan menyebabkan jerawat hingga kulit yang memerah.
—-
Penulis: Intan Dwiyanti