Kapan Hari Asma Sedunia? Ini Sejarah Pentingnya!
apakah kamu familiar dengan penyakit asma? Penyakit asma merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang terjadi pada saluran napas dan ditandai dengan napas sesak akibat penyempitan serta peradangan saluran napas.
Jenis penyakit ini dapat dialami oleh berbagai golongan usia mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit yang menyerang saluran napas ini, setiap tahun selalu diselenggarakan peringatan hari asma sedunia sebagai wujud kepedulian dan kesadaran akan meningkatnya penyakit yang satu ini.
Kapan hari asma sedunia?
Hari asma sedunia pada tahun ini jatuh pada Selasa, 2 Mei 2023. Peringatan yang diselenggarakan oleh Global Initiative for Asthma atau GINA ini dilaksanakan setiap Selasa pertama pada bulan Mei oleh seluruh pengidap asma di seluruh dunia.
Hari asma sedunia diselenggarakan atas dasar kepedulian terhadap pengidap asma serta agar dapat meningkatkan kesadaran akan penyakit saluran napas yang satu ini.
Tema yang dibawakan oleh GINA pada tahun ini adalah Asthma Care For All yang artinya adalah perawatan asma untuk semua.
Suatu tema yang dapat mendorong implementasi program dana pengembangan manajemen penyakit asma agar dapat lebih efektif dilakukan di seluruh negara.
Melalui tema yang diusung pada tahun ini, GINA ingin membantu mengurangi beban negara dengan penghasilan rendah dan menengah agar dapat memastikan akses obat yang efektif bagi penderita sama serta dapat menjamin kualitas obat.
GINA juga berusaha untuk mendorong para pemimpin perawatan agar menguruskan perawatan yang baik untuk penderita asma.
Hari asma sedunia ini patut didukung baik oleh penderita ataupun bukan penderita agar dapat terus melawan penyakit dan dapat sembuh total dari penyakit asma.
Penyakit ini juga tidak mudah sembuh sehingga dibutuhkan dukungan pengobatan yang baik agar penderita asma dapat hidup tanpa merasakan gejala dari penyakit ini lagi.
Bagaimana sejarah dari hari asma sedunia?
Sejarah hari asma
Hari asma sedunia merupakan salah satu hari penting yang perlu diperingati pada setiap tahunnya. Pertama kali hari asma sedunia ditetapkan oleh Global Initiative For Asthma (GINA) pada tahun 1998.
Organisasi ini merupakan salah satu organisasi kolaboratif dengan WHO atau World Health Organization yang didirikan pada tahun 1993.
Momentum hari asma sedunia merupakan salah satu Gerakan untuk dapat mendorong kesadaran masyarakat akan penyakit asma yang semakin lama semakin meningkat.
Dengan adanya hari asma sedunia, diharapkan bahwa setiap orang dapat semakin peduli dengan kesehatan dna penderita dapat melawan asma dengan perawatan sebaik-baiknya.
Bagi masyarakat yang belum tau tentang penyakit asma, yuk simak ulasan berikut ini!
Mengenal apa itu penyakit asma?
Asma merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan sesak karena peradangan dan terjadi penyempitan pada area saluran napas.
Saluran pernapasan yang dimiliki oleh penderita asma diketahui lebih sensitif dibandingkan dengan orang normal.
Paru-paru yang terpapar pemicu asma dapat menjadikan otot terasa kaku sehingga saluran pernafasan menjadi sempit.
Produksi dahak yang dimiliki oleh penderita asma juga meningkat sehingga berbagai kondisi tersebut menyebabkan penderitanya mengalami gejala asma yang memburuk.
Menurut Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2018 lalu, ada sekitar 2,4 % penduduk Indonesia yang mengalami asma, sedangkan menurut WHO, penduduk dunia pada tahun 2019 yang menderita penyakit asma mencapai 262 juta jiwa dengan angka kematian mencapai 461 ribu orang.
Hari asma sedunia tak hanya sebagai peringatan namun juga sebagai salah satu kewaspadaan untuk dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit saluran napas ini.
Lalu apa yang menjadi penyebab penyakit asma?
Penyebabnya penyakit asma
Penyakit asma memang belum dapat diketahui secara pasti apa yang menjadi sebabnya, namun ada beberapa hal yang dapat memicu asma, yaitu:
- Udara dingin
- Asap rokok
- Debu
- Infeksi virus
- Paparan zat kimia
- Buli hewan
Pemicu yang dihadapi setiap penderita mungkin dapat berbeda antara satu dengan yang lain, namun keluhan yang ditimbulkan hampir sama yaitu sulit untuk bernapas, mengi, rasa nyeri pada dada, batuk kering dan sesak di dada.
Gejala penyakit asma
Seperti yang telah disebutkan, penyakit asma memang dapat disebabkan oleh beragam pemicu dengan gejala yang juga beragam, seperti:
- Timbul suara mengi saat mengeluarkan napas
- Sesak nafas
- Seasak dada
- Batuk pada dini hari atau malam hari
Pola gejala yang dirasakan oleh penderita asma juga dapat berbeda antara satu penderita dengan penderita lain. Pola yang paling umum dapat terlihat yaitu:
- Gejala memburuk pada pagi atau malam hari
- Gejala dipicu oleh alergi, udara yang dingin, olahraga, hiperventilasi yang disebabkan karena menangis atau tertawa
- Gejala datang pada seiring waktu atau hari yang sama
Pengobatan asma
Pengobatan pada asma dimaksudkan untuk meredakan gejala dan mencegah jika gejala kambuh kembali. Penderita asma harus disiplin dalam melakukan pengobatan sehingga pemicu kekambuhan dapat diatasi dan dihindari.
Dokter umumnya akan merekomendasikan inhaler yang dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan saat gejala mulai muncul.
Namun ada potensi efek samping inhaler bagi pengguna yang tentu saja tidak dapat dihindari. Gejala yang semakin parah mungkin tetap dapat dialami meskipun obat dna inhaler sudah digunakan sehingga membutuhkan perawatan medis secara langsung.
Untuk melakukan pencegahan, pola hidup sehat merupakan salah satu cara tepat untuk menghindari masalah paru yang satu ini. Perhatikan beberapa hal berikut agar asma dapat dihindari:
- Mengenali apa yang menjadi pemicu asma dan menghindarinya
- Mengikuti rencana penanganan dari dokter
- Melakukan Langkah pengobatan yang tepat
- Menggunakan obat yang direkomendasikan dokter
- Memonitot saluran napas secara rutin
Yuk cegah asma menyerang diri sendiri dan keluarga dengan selalu menjaga pola hidup yang lebih sehat. Jangan lupa tingkatkan kesadaran akan penyakit asma dan lindungi orang-orang tersayang dari penyakit ini!
Penulis: Nur Azizah