Banyak wanita yang merasa khawatir ketika mereka telat haid karena bisa jadi pertanda hamil atau terkait dengan penyakit tertentu.

Faktanya, ada beragam perbedaan yang cukup terlihat ketika seseorang telat haid karena hormon dan hamil. Simak informasinya di sini!

Penyebab telat haid

Terlambat haid bisa terjadi karena berbagai alasan selain kehamilan. Penyebab umum yang bisa terjadi mulai dari ketidaseimbangan hormon hingga masalah kesehatan serius.

Maka dari itu, penting untuk mengenali apa penyebab telat haid untuk mengetahui perbedaan kondisinya karena hormon dan hamil. 

1. Stres

ciri-ciri telat haid karena stres

Stres dapat memengaruhi sistem reproduksi wanita dengan memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Peningkatan hormon stres dapat mengganggu produksi hormon reproduksi yang bertanggung jawab untuk menstruasi.

Akibatnya, stres dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi siklus menstruasi sehingga menyebabkan telat atau bahkan tidak menstruasi.

2. Penurunan berat badan

Berat badan yang turun drastis atau tidak sehat dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh, terutama hormon yang terkait dengan menstruasi. 

Jika tubuh mengalami penurunan berat badan yang drastis atau tidak sehat, tubuh akan mengurangi produksi hormon reproduksi. Hal ini bertujuan menjaga keseimbangan energi dan menghemat sumber daya. 

Ini bisa menyebabkan produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi terganggu. Akibatnya, kamu bisa telat haid atau tidak menstruasi sama sekali di bulan tersebut. 

3. Obesitas

Perbedaan telat haid karena hormon dan hamil bisa terlihat dari berat badan kamu, misalnya obesitas. Pasalnya, jaringan lemak dalam tubuh menghasilkan hormon estrogen, yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi. 

Sementara itu, jaringan lemak yang terlalu banyak bisa menghasilkan hormon estrogen yang terlalu tinggi. Alhasil, tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, seperti telat haid. 

4. PCOS

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan hormon reproduksi wanita dalam tubuh. Kondisi ini bisa memengaruhi siklus menstruasi dan menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. 

Hal ini bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur yang mungkin ditandai dengan telat haid. Selain itu, PCOS dapat menyebabkan pembentukan kista di ovarium, yang dapat mempengaruhi produksi hormon dan juga mempengaruhi siklus menstruasi.

5. Konsumsi pil KB

Seperti yang kamu tahu, pemakaian pil KB bisa berpengaruh terhadap keseimbangan hormon dalam tubuh. Pasalnya, pil KB mengandung hormon sintetis yang dapat meniru fungsi hormon alami dalam tubuh, terutama estrogen dan progesteron.

Hal tersebut bisa mengganggu siklusi menstruasi dan menyebabkan telat haid. Beberapa wanita mungkin juga mengalami perdarahan tidak teratur selama menggunakan pil KB, terutama pada bulan pertama penggunaan. 

6. Penyakit kronis

Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyaki celiac, juga bisa memengaruhi siklus menstruasi. Ini bisa jadi perbedaan yang memperlihatkan telat haid karena hormon dan hamil, nih

Perubahan gula darah terkait dengan perubahan hormon. Meski jarang terjadi, perawatan diabetes yang tidak benar bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur. 

Sementara itu, penyaki celiac menyebabkan peradangan yang bisa merusak usus kecil. Kondisi ini dapat mencegah tubuh menyerap nutrisi penting sehingga siklus haid menjadi tidak teratur. 

Selain diabetes dan penyakit celiac, ada masalah kesehatan kronis lainnya yang bisa menjadi penyebab telat haid, antara lain:

  • Sindrom Cushing
  • Hiperplasia adrenal kongenital
  • Sindrom Asherman

7. Menopause

Menopause adalah masa ketika produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita secara bertahap menurun dan akhirnya berhenti sepenuhnya. Hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi dengan membuatnya menjadi tidak teratur dan akhirnya menghilang sama sekali. 

Mengingat produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi menurun, period menstruasi akan menjadi lebih jarang, tidak teratur, hingga akhirnya berhenti. Perubahan hormon selama menopause juga dapat menyebabkan gejala seperti: 

  • Hot flashes
  • Gangguan tidur
  • Perubahan suasana hati

Cemas Karena Siklus Haid Pendek Tanda Kehamilan? Ini Faktanya

Perbedaan telat haid karena hormon dan hamil

Terlambat menstruasi bisa terjadi karena ketidakseimbangan hormon, tetapi juga bisa menjadi indikator awal kehamilan yang umum. Namun, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara telat haid karena ketidakseimbangan hormon dan hamil. 

1. Kram perut

Jika terjadi terlambat menstruasi dan kram perut, ini dapat menunjukkan bahwa sedang terjadi kehamilan. Meskipun gejala kram perut mirip dengan premenstruasi, perbedaannya adalah kram perut menstruasi biasanya terasa di bagian bawah perut atau punggung.

Sementara itu, tanda-tanda kram perut yang terkait dengan kehamilan umumnya muncul pada minggu pertama hingga minggu keempat setelah pembuahan.

2. Perubahan puting payudara

Perubahan pada puting payudara sebenarnya bisa terjadi pada wanita hamil maupun salah satu gejala dari telat haid. Namun, tentu gejala ini bisa jadi salah satu perbedaan dari telat haid karena hormon dan hamil. 

Jika mengalami telat menstruasi dan merasakan nyeri pada payudara, ini bisa jadi gejala awal dari kehamilan. Walau gejala ini bisa menunjukkan tanda-tanda menstruasi, kamu bisa merasakan perbedaannya dari durasi nyeri payudara. 

Umumnya, nyeri pada payudara yang merupakan bagian dari gejala awal kehamilan berlangsung lebih lama. Selain itu, tanda-tanda kehamilan biasanya disertai dengan pembesaran dan sensitivasi payudara yang meningkat. 

3. Peningkatan frekuensi buang air kecil

Perbedaan telat haid antara faktor hormon dan hamil bisa kamu kenali dari peningkatan frekuensi buang air kecil. Kondisi ini bisa terjadi pada kehamilan karena ginjal memproses lebih banyak cairan sehingga menyebabkan kantung kemih terisi. 

Bila telat haid akibat perubahan hormon, kemungkinan besar kamu tidak akan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. 

4. Perubahan lendir serviks

Tahukah kamu bahwa lendir serviks pada ibu hamil cenderung lebih tebal dibandingkan kondisi normal. Hal ini terjadi setelah pembuahan dan bisa berlangsung selama kehamilan. Jika perubahan tersebut tidak terjadi, kemungkinan besar kamu telat haid karena ketidaseimbangan hormon tubuh. 

5. Peningkatan suhu basal tubuh

Jika kamu telat haid dan memiliki suhu basal yang tinggi, ini mungkin bisa jadi pertanda awal dari kehamilan. Suhu basalh tubuh adalah suhu tubuh saat istirahat atau tidur. Sementara itu, suhu basal tubuh ibu hamil meningkat dan bisa bertahan selama beberapa bulan. 

Bila kamu hanya mengalami perubahan hormon, suhu basal tubuh tidak akan meningkat. Selain itu, peningkatan suhu basal tubuh dapat terjadi ketika berolahraga atau dalam kondisi cuaca yang panas dan akan segera kembali normal. 

Itu tadi sederet perbedaan telat haid karena hormon dan hamil. Jika kamu mencemaskan mensturasi yang tidak kunjung datang, cobalah konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, kamu mungkin bisa tahu apa penyebab dari telat haid, selain kehamilan. 


Penulis: Nabila Azmi

Share artikel ini
Reference