Efek samping menstrual cup

Saat haid, kamu perlu menggunakan sesuatu untuk menampung darah yang keluar. Banyak wanita yang menggunakan pembalut saat haid. Namun, sebenarnya, tahukah kamu bahwa ada produk lain yang bisa kamu gunakan? Selain pembalut, kamu bisa menggunakan menstrual cup.

Sebagian orang suka memakai menstrual cup karena bisa digunakan kembali dan tidak perlu diganti sesering produk lain. Jika kamu tertarik untuk mencobanya, kamu perlu tahu efek samping menstrual cup. Simak terus artikel ini sampai habis ya untuk tahu beberapa efek sampingnya.

Apa itu menstrual cup?

menstrual cup

Menstrual cup adalah salah satu jenis pembalut yang dipakai untuk mengumpulkan darah haid secara internal. Berbeda dengan pembalut, menstrual cup tidak menyerap darah, melainkan mengumpulkannya dalam cup yang lembut.

Menstrual cup tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang ukurannya besar, ada pula yang kecil. Cup yang kecil biasanya memiliki diameter 35 sampai 45 mm. Sedangkan, cup yang besar biasanya memiliki ukuran diameter 43 hingga 48 mm.

Keunggulan menstrual cup

Dibandingkan dengan tampon dan pembalut, menstrual cup memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Bisa dipakai kembali, sehingga menghasilkan lebih sedikit limbah
  2. Pemakaiannya cukup nyaman
  3. Hemat biaya karena bisa dipakai berulang kali
  4. Risiko kebocorannya lebih kecil

Amankah menstrual cup menurut dokter?

Dalam dunia medis, penggunaan menstrual cup dinilai cukup aman. Terkadang, memakai menstrual cup memang ada risikonya. Tetapi, risikonya masih termasuk minimal. Risikonya tidak akan terjadi jika kamu memakainya sesuai dengan anjuran.

Dilansir dari Medical News Today, para peneliti menyimpulkan bahwa menggunakan menstrual cup untuk menampung darah haid adalah cara yang aman. Selain itu, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan menstrual cup lebih berbahaya daripada produk lainnya seperti tampon dan pembalut.

3 Efek samping menstrual cup

Di samping keunggulannya, menstrual cup ternyata bisa memicu efek samping jika pemakaiannya tidak tepat. Beberapa efek samping menggunakan menstrual cup saat haid adalah:

1. Iritasi

Iritasi karena memakai menstrual cup terjadi karena beberapa alasan, namun sebagian besar alasannya bisa dicegah. Misalnya, kamu mungkin bisa mengalami iritasi ringan karena memakai ukuran cup yang salah. Iritasi juga bisa terjadi saat cup yang digunakan belum dibersihkan dengan benar.

2. Infeksi

Infeksi memang bisa saja terjadi saat menggunakan menstrual cup, namun hal ini jarang terjadi. Infeksi bisa terjadi jika adanya perpindahan bakteri dari tangan ke cup.

3. Sindrom syok toksik (TSS)

Sindrom ini bisa terjadi saat kamu menggunakan menstrual cup, namun jarang terjadi. Sindrom ini terjadi karena bakteri streptococcus. TSS bisa diderita oleh pengguna menstrual cup ketika dipakai lebih lama dari yang disarankan.

Cara menggunakan menstrual cup

Menggunakan menstrual cup tidak boleh sembarangan. Coba ikuti beberapa cara berikut ini untuk menggunakannya.

  • Sterilkan menstrual cup dengan air panas dan bersih selama 10 menit.
  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air.
  • Basahi bagian luar cup dengan air.
  • Tekan tepi cangkir sampai membentuk garis lurus.
  • Masukkan ke dalam vagina mulai dari bagian tepinya terlebih dahulu.
  • Saat masuk, cup harus dalam keadaan terbuka dan membentuk segel di sekitar dinding vagina.

Tips menggunakan menstrual cup dengan aman

Saat menggunakan menstrual cup untuk menampung darah haid, coba perhatikan beberapa tips berikut ini.

  • Gunakan menstrual cup yang memiliki ukuran yang tepat untuk kamu. Jika kamu pernah melakukan
  • persalinan normal, sebaiknya gunakan menstrual cup yang ukurannya besar.
  • Sebelum digunakan, bersihkan menstrual cup terlebih dahulu dengan air hangat dan sabun yang lembut serta bebas pewangi.
  • Sebelum memegang menstrual cup, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu.
  • Perhatikan label produk sebelum digunakan untuk mengetahui bahan pembuatnya. Kebanyakan menstrual cup terbuat dari silikon. Namun, ada juga yang terbuat dari karet. Jika kamu alergi terhadap lateks, hindari bahan tersebut.
  • Jangan simpan menstrual cup dalam wadah yang kedap udara.
  • Jangan pakai menstrual cup yang tampak rusak atau tipis, berubah warna, dan memiliki bau yang tidak sedap. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi.
  • Jangan pakai menstrual cup lebih dari 12 jam tanpa mengosongkan dan mencucinya, walaupun belum penuh.

Kapan harus ke dokter?

Walaupun infeksi sangat jarang terjadi ketika memakai menstrual cup, namun hal ini mungkin saja terjadi. Kamu harus segera menemui dokter jika saat menggunakan menstrual cup, kamu mengalami:

  • Rasa nyeri
  • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • Timbul bau tidak sedap
  • Mengalami demam tinggi
  • Pusing dan muntah
  • Muncul ruam

Menstrual cup sering dianggap sebagai alternatif dari pembalut, karena bisa digunakan berulang kali. Namun, tidak semua orang terbiasa menggunakannya. Jika kamu baru pertama kali mau mencobanya, semoga tips-tips yang telah dibahas bisa bermanfaat ya.

Share artikel ini
Reference