Hipertiroid adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Hormon tiroid merupakan salah satu hormon yang berperan dalam proses metabolisme tubuh dan irama jantung. Akibatnya, penderita hipertiroid dapat mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba, keringat berlebih, dan jantung berdebar. Untuk menjaga keseimbangan hormon tiroid dalam tubuh, ada beberapa makanan sehat untuk penderita hipertiroid. 

Secara umum, penyakit tiroid lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Selain obat-obatan, penderita hipertiroid harus menggunakan berbagai makanan untuk mempertahankan produksi hormon tiroid yang normal. 

Makanan sehat untuk penderita hipertiroid

makanan sehat untuk hipertiroid

Berikut beberapa makanan untuk penderita hipertiroid yang bisa dicoba.

1. Makanan rendah yodium

Salah satu makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertiroid adalah makanan yang rendah yodium. Yodium memainkan peran penting dalam meningkatkan produksi tiroid. 

Oleh karena itu, penting untuk mengurangi makanan yang tinggi yodium bagi penderita hipertiroid, contohnya makanan dengan tinggi garam. 

Beberapa makanan dan minuman rendah yodium yang dapat dikonsumsi untuk menurunkan produksi tiroid antara lain daging sapi dan ayam dalam jumlah yang tepat, garam tanpa yodium, buah-buahan, putih telur,  teh, dan kopi hitam.

2. Sayur-sayuran dari famili Cruciferous

Sebuah penelitian menemukan bahwa sayuran Cruciferous bermanfaat mengurangi produksi hormon tiroid dan menurunkan penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid. 

Kedua efek positif ini sangat bagus untuk penderita hipertiroidisme. Beberapa sayuran yang bisa dimakan penderita hipertiroid adalah brokoli, kubis, lobak, kembang kol, kangkung, dan asparagus.

3. Makanan kaya selenium

Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertiroid harus mengandung banyak selenium. 

Selenium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk mengontrol hormon tiroid. Mengonsumsi makanan yang kaya selenium dapat membantu menyeimbangkan produksi kadar hormon tiroid. 

Selain itu, selenium juga bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. 

Beberapa contoh makanan kaya selenium, seperti jamur, biji-bijian, ikan tuna, daging sapi, dan daging ayam.

4. Lemak baik

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan

Lemak yang berasal dari makanan utuh dan tidak diproses dapat membantu melindungi kesehatan tiroid dan menyeimbangkan hormon tiroid. 

Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak baik adalah minyak zaitun, alpukat, minyak kelapa, serta kacang-kacangan dan biji-bijian tanpa garam.

5. Rempah-rempah

Beberapa rempah-rempah memiliki sifat anti-inflamasi untuk membantu melindungi dan menyeimbangkan fungsi tiroid. 

Tambahkan rempah-rempah seperti kunyit, cabai hijau, dan lada hitam untuk menambahkan rasa pada makanan sekaligus meningkatkan dosis antioksidan ke tubuhmu. 

6. Makanan tinggi zat besi

makanan yang mengandung zat besi
makanan yang mengandung zat besi

Zat besi merupakan nutrisi penting dalam banyak proses metabolisme, termasuk menjaga kesehatan tiroid. 

Orang dengan hipertiroid bisa mendapatkan cukup makanan yang mengandung zat besi dari berbagai makanan, seperti ikan sarden, daging sapi, ayam, tiram, tahu, kacang merah, kacang hitam, buncis, dan banyak lagi.

7. Makanan sumber kalsium

Ada hubungan antara hipertiroid dan penurunan kepadatan tulang yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Oleh karena itu, makanan kaya kalsium penting untuk mengatasi kondisi ini. Makanan dan minuman kaya kalsium yang baik untuk hipertiroid antara lain ikan sarden, brokoli, tahu, keju, kangkung, yogurt, dan susu.

8. Makanan tinggi vitamin D

manfaat vitamin D3

Makanan untuk penderita hipertiroid selanjutnya adalah makanan tinggi vitamin D. Hal ini dikarenakan orang dengan hipertiroid sering mengalami kekurangan vitamin D dalam tubuhnya. 

Oleh karena itu, perbanyak asupan vitamin D melalui berbagai makanan, seperti ikan tuna dan salmon, jamur, dan hati sapi.

9. Makanan kaya seng

Mineral yang satu ini dipercaya dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tiroid. 

Makanan dengan kandungan seng tinggi antara lain daging sapi, kacang-kacangan, jamur, biji labu, dan bubuk kakao.

10. Kunyit

Kunyit juga merupakan sumber makanan yang direkomendasikan untuk penderita kelebihan hormon tiroid. 

Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit tiroid, termasuk hipertiroid. 

Selain kunyit, lada hijau dan hitam juga bermanfaat bagi penderita hipertiroid. Jadi jangan lupa untuk menambahkan lebih banyak rempah kaya antioksidan ini ke dalam makananmu, ya!

Cara Mengobati Benjolan di Leher dengan Daun Sirih, Terbukti Ampuh!

Pantangan makanan untuk hipertiroid 

Apa itu Gluten Free, makanan yang perlu dihindari penderita hipertiroid

Berikut adalah daftar pantangan makanan yang harus dihindari bagi orang yang mengidap kelebihan hormon tiroid, 

  1. Kafein: Penderita hipertiroid harus menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan soda, karena dapat meningkatkan gejala seperti tremors dan palpitasi jantung.
  2. Gluten: Beberapa penderita hipertiroid mungkin memiliki intoleransi gluten, sehingga dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung gluten seperti roti, pasta, dan biji-bijian.
  3. Makanan tinggi purin, seperti ikan yang kaya akan asam amino seperti ikan tuna laut dalam sarden harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko gout.
  4. Makanan yang mengandung yodium tinggi,  seperti garam meja, makanan laut, dan suplemen yodium karena dapat meningkatkan produksi hormon tiroid.
  5. Makanan yang mengandung alkohol: Penderita hipertiroid harus menghindari minuman beralkohol karena dapat meningkatkan gejala hipertiroid seperti palpitasi jantung.
  6. Makanan yang mengandung garam tinggi: Penderita hipertiroid harus menghindari makanan yang mengandung garam tinggi karena dapat meningkatkan tekanan darah.
  7. Makanan yang mengandung lemak jenuh: Penderita hipertiroid harus menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh karena dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Share artikel ini
Reference