perbedaan igd dan ugd

Banyak orang berpikir bahwa UGD (unit gawat darurat) dan IGD (instalasi gawat darurat) adalah fasilitas kesehatan yang sama. Perbedaannya memang hanya pada huruf depannya saja, tapi keduanya ternyata berbeda, lho.

Meskipun keduanya merupakan tempat di mana pasien gawat darurat dirawat, namun kedua memiliki perbedaan. Apa sih perbedaan IGD dan UGD? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Apa itu IGD?

IGD adalah singkatan dari Instalasi Darurat. Selain spesialis dan dokter umum yang bekerja di sana, IGD memiliki banyak ruang dan seperangkat alat yang lebih lengkap. Ruang gawat darurat juga berisi sumber daya laboratorium untuk mendiagnosis dan memberikan perawatan kepada pasien yang memiliki kondisi serius dan mengancam jiwa.

Pasien dalam keadaan darurat adalah keadaan yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, seperti kecelakaan. Sedangkan pasien dalam keadaan gawat adalah kondisi yang berhubungan dengan penyakit atau kondisi yang mengancam jiwa.

Oleh karena itu, sifat ruang IGD adalah tepat, cepat, dan tidak memiliki batas waktu. IGD juga sangat bergantung pada sumber daya manusia, fasilitas, serta prosedur kerja yang baik dan benar.

Umumnya, staf IGD tersedia 24/7, termasuk asisten dokter, dokter, perawat bahkan berbagai spesialis, seperti bidang neurologi, kardiologi, ortopedi, dan tim spesialis lain yang memiliki kemampuan dalam penanganan cepat.

Ketika kamu memasuki ruang gawat darurat sebagai pasien yang penyakit atau masalahnya harus ditangani, IGD akan membuat beberapa klasifikasi penanganan, yaitu kritis tidak mendesak, kritis, dan tidak kritis.

Apa itu UGD?

UGD adalah singkatan dari unit gawat darurat. Dibanding dengan IGD, UGD memiliki ruangan yang lebih kecil dengan peralatan medis yang lebih terbatas.

Kegawatdaruratan yang dapat ditangani di UGD antara lain nyeri dada, nyeri punggung atau otot, luka sayat, luka bakar ringan, diare, nyeri telinga, berbagai masalah kulit, nyeri sendi, dan sebagainya. Namun secara umum, beberapa kondisi tersebut dianggap darurat, sehingga harus dievaluasi terlebih dahulu dan dirawat di UGD sebagai penanganan awal.

Perbedaan IGD dan UGD juga dilihat dari prioritas dalam memberikan pelayanan berdasarkan kondisi pasien. Di UGD, sistem manajemen pasien didasarkan pada tingkat kegawatdaruratan kondisi pasien, yaitu pasien dengan kondisi harus cepat ditolong, pasien kondisi gawat, pasien dengan keadaan tidak mendesak, pasien dengan kondisi serius tapi tidak gawat, serta pasien yang memiliki potensi perburukan.

Jenis-jenis ruangan rumah sakit

Nah, setelah kamu tahu perbedaan IGD dan UGD serta sedikit penjelasan tentang dua ruangan di rumah sakit tersebut, kamu juga harus tahu beberapa ruang lain yang ada di rumah sakit. Yuk, simak penjelasan ini!

ICU

Intensive Care Unit (Unit Perawatan Intensif) atau ICU adalah perawatan rumah sakit yang didedikasikan untuk merawat pasien dewasa dengan kondisi yang mengancam keselamatannya.

Sebagian besar prosedur yang dilakukan di ruang perawatan ICU dirancang untuk menyelamatkan pasien dari cacat permanen yang dikhawatirkan mengganggu cara mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, dalam banyak kasus, prosedur yang dilakukan di ICU bertujuan untuk menyelamatkan pasien dari kematian.

Oleh karena itu, pasien yang mengalami kondisi kritis atau mengancam nyawa seringkali dipantau secara intensif oleh tenaga medis yang terampil dan terlatih menggunakan peralatan khusus. Hal ini dikarenakan ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi di ICU. Nah, untuk itulah tenaga medis yang ditugaskan di ICU dituntut untuk mampu melakukan tindakan medis kritis dengan kewaspadaan tinggi.

PICU

PICU adalah singkatan dari Pediatric Intensive Care Unit. Tidak seperti ICU, PICU adalah bagian dari fasilitas perawatan rumah sakit yang dikhususkan untuk dalam melayani anak-anak berusia antara 1 bulan dan 18 tahun. Selama perawatan ini, anak-anak dengan penyakit parah atau kritis menerima perawatan intensif dan pemantauan khusus oleh staf medis.

Beberapa dari perawatan intensif ini termasuk pemasangan ventilator pada pasien serta penggunaan obat-obatan tertentu yang hanya boleh digunakan di bawah pengawasan medis yang ketat. Dalam banyak kasus, anak-anak yang menjalani operasi besar akan dirawat di PICU selama beberapa hari.

Tips mendapatkan penanganan emergency terbaik

Jika kamu berada di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, kamu mungkin pernah menjumpai kasus pasien gawat darurat yang pengobatannya ditunda karena tidak membayar uang jaminan. Namun, bagaimana sebenarnya aturan penanganan pasien gawat darurat yang harus dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan?

Pasien sendiri berhak atas pelayanan medis yang sebenarnya dijamin oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aturan penanganan pasien gawat darurat ini tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

Peraturan tentang pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat diterbitkan 40 tahun 2012. Dalam hal perawatan medis darurat berdasarkan peraturan, semua fasilitas kesehatan harus memberikan pertolongan pertama kepada peserta BPJS dan jaminan kesehatan lainnya.

Jadi, jika kamu ingin mendapatkan penanganan emergency terbaik, berbicaralah kepada petugas emergency tentang peraturan ini.

Share artikel ini
Reference