makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk

makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk

Memenuhi kebutuhan gizi si kecil memang dikatakan gampang-gampang susah. Apalagi selama periode menyusui, ibu harus lebih waspada dengan berbagai asupan makanan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang sang buah hati.

Beberapa makanan ibu menyusui dapat membantu tumbuh kembang si kecil sehingga bayi cepat gemuk. Tentu saja gemuk yang dimaksud adalah bayi gemuk yang sehat. Lalu, jenis makanan seperti apa yang baik untuk ibu menyusui? Yuk, simak ulasan di bawah ini.

Kesehatan ibu menyusui

Tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari, menyusui berarti bahwa sang ibu memberikan nutrisi untuk si kecil. Maksudnya, jika ibu tidak memenuhi asupan nutrisi yang baik maka akan memengaruhi kualitas ASI dan kesehatan sang ibu.

Ya, ASI memang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan apa yang dikonsumsi sang ibu. Jika asupan makanan ibu mencukupi kebutuhan si kecil maka ASI dikatakan mengandung semua nutrisi (kecuali vitamin D) yang dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan optimal selama 6 bulan pertama.

Oleh karena itu, kunci dari asupan nutrisi yang bisa menjaga kesehatan ibu menyusui dan kualitas ASI agar bayi cepat gemuk adalah asupan makanan yang seimbang. Di bawah ini adalah penjelasan terkait makanan ibu menyusui yang bisa mendukung tumbuh kembang si kecil.

Makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk

Selama menyusui, ibu memerlukan kalori ekstra agar bisa memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi si kecil. Selain membantu mempertahankan energi dan meningkatkan suplai ASI, beberapa makanan ibu menyusui memengaruhi berat badan bayi menjadi lebih gemuk. Di bawah ini adalah makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk dan sehat:

Biji-bijian

Makanan untuk ibu menyusui agar bayi cepat gemuk yang pertama adalah biji-bijian. Karena kaya akan serat, mineral, vitamin, karbohidrat, protein, dan lemak tak jenuh yang sehat, biji-bijian tidak hanya mendukung tumbuh kembang bayi menjadi lebih gemuk melainkan juga membantu ibu kenyang lebih lama.

Tidak jarang, biji-bijian juga dapat membantu kekebalan tubuh, perkembangan sel darah merah, serta fungsi sistem pencernaan termasuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kamu bisa mengonsumsi empat biji-bijian setiap hari seperti gandum, chia seed, biji rami, dan biji wijen.

Biji wijen

Dengan kandungan mineral dan kalsium, biji wijen dapat memberikan efek baik bagi tubuh sang ibu untuk memproduksi ASI. Penuh dengan kalsium, biji wijen juga dapat menjaga kesehatan tulang.

Ikan salmon dan sarden

Sebagai sumber protein yang baik, ikan salmon dan sarden mengandung vitamin dan omega-3 yang bisa mengurangi peradangan. Belum lagi, salmon juga kaya akan vitamin D alami.

Ibu menyusui yang mengonsumsi salmon berarti tidak hanya mendukung tumbuh kembang si kecil, melainkan juga membantu perkembangan sistem saraf bayi dan mencegah depresi pasca-persalinan.

Daging sapi

Makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk berikutnya adalah daging sapi. Karena mengandung vitamin B dan seng, daging sapi tidak hanya membantu mempertahankan energi sang ibu tetapi juga berat badan sang buah hati.

Telur

Selain daging sapi, ibu yang sedang menyusui dapat memenuhi protein, vitamin B12, vitamin D, folat, dan kolin dengan menyantap telur. Kandungan tersebut mampu mendukung perkembangan sistem saraf dan membangun struktur sel.

Sayuran hijau

Penuh dengan berbagai vitamin seperti vitamin A, C, E dan K, sayuran hijau seperti kangkung, sawi, bayam, brokoli, wortel, dan kol juga mengandung serat dan kalsium. Kamu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi agar bayi cepat gemuk dengan menyantap sayuran hijau dalam salad, sandwich, hingga makanan berkuah.

Bayam

Agar buah hati memperoleh asupan nutrisi yang tepat dan tetap sehat, ibu menyusui bisa mengonsumsi sayur bayam. Kandungan fitoestrogen dalam bayam mampu melancarkan produksi ASI. Belum lagi, antioksidan dalam bayam bisa menjaga fungsi kesehatan jantung.

Kacang polong

Makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk selanjutnya adalah polong-polongan. Baik kacang hitam, kacang garbanzo (chickpea), maupun lentil, mengandung vitamin K, antioksidan, dan kalium. Kandungan nutrisi tersebut berperan penting dalam mengelolah kondisi kesehatan sang ibu dan bayi.

Ubi jalar

Tidak hanya membantu penglihatan, ubi jalar yang kaya akan potasium dan vitamin A bisa membantu fungsi dan kesehatan organ jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika mengonsumsi ubi jalar dengan jumlah yang sesuai, kamu bukan hanya mendorong bayi cepat gemuk tapi juga kesehatan berbagai organ tubuh.

Buah aprikot

Penuh dengan serat, vitamin, flavonoid, dan potasium, aprikot tidak hanya memperkuat pembuluh darah tetapi juga mengurangi peradangan dan mendukung tekanan darah yang sehat.

Susu

Makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk lainnya adalah susu. Ibu menyusui sebaiknya minum susu yang kaya akan vitamin C, B, kalsium dan protein sebanyak 2 gelas setiap hari. Untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi, ibu menyusui juga boleh mengonsumsi produk olahan susu rendah lemak seperti yogurt dan keju.

Protein nabati

Ibu menyusui setidaknya mengonsumsi protein tanpa lemak sebanyak tiga porsi dalam sehari. Tentu saja ibu tidak harus selalu mengonsumsi protein dari daging, ikan, dan telur, tetapi juga protein nabati seperti tahu dan tempe.

Kacang almond

Jika tadi kamu disarankan untuk mengonsumsi kacang polong, sekarang kamu juga perlu mengonsumsi kacang almond. Kacang almond yang tinggi protein, rendah lemak jenuh, serta tidak mengandung kolesterol bisa mengingatkan asupan kalium sang ibu.

Oatmeal

Makanan ibu menyusui agar bayi cepat gemuk selanjutnya adalah oatmeal. Karena kaya akan serat, karbohidrat, vitamin, mineral, magnesium, tembaga, seng, dan zat besi, oatmeal tidak hanya memperlancar produksi dan ketersediaan ASI tapi juga menambah berat badan bayi yang sehat.

Nasi merah

Daripada kamu mengonsumsi karbohidrat dari nasi putih, ada baiknya jika kamu mulai beralih menggunakan nasi merah. Kandungan nasi merah dapat memenuhi kebutuhan kalori sang ibu dan meningkatkan kualitas ASI ibu.

Suplemen pasca-melahirkan

Setelah melahirkan atau selama periode menyusui, beberapa ibu mungkin kesulitan untuk memenuhi berbagai asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh ibu dan bayi. Kamu bisa mendukung kebutuhan vitamin, mineral, dan nutrisi dengan menggunakan vitamin atau suplemen. Tapi, pastikan kamu memperoleh suplemen berdasarkan rekomendasi dan persetujuan dokter ya.

Tips menjaga kesehatan ASI untuk bayi

Bagi beberapa ibu, memenuhi seluruh asupan nutrisi tubuh dan bayi mungkin terasa sulit. Kebanyakan ibu tidak sepenuhnya bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan si kecil. Jadi, cobalah ikuti beberapa tips menjaga kesehatan ASI untuk bayi di bawah ini:

  • Gunakan vitamin prenatal selama satu tahun setelah melahirkan sesuai rekomendasi dokter
  • Pastikan kamu mengosongkan satu payudara sebelum beralih ke payudara lain ketika menyusui sang buah hati
  • Vegetarian bisa mengganti telur dengan kacang lentil, buah kering, sayuran hijau, dan sereal

Selain tips tersebut, ibu menyusui tidak boleh lupa untuk selalu menghidrasi tubuh dengan minum banyak cairan. Cairan yang dimaksud tentu adalah air mineral dan bukan minuman berkarbonasi, berkafein, apalagi beralkohol.

Makanan yang perlu dihindari saat menyusui

Tidak boleh sembarangan, asupan makanan ibu menyusui harus dikonsumsi dengan jumlah yang tepat dan tidak boleh berlebihan. Tapi, ada beberapa makanan lain yang memang perlu dihindari oleh ibu yang sedang menyusui. Di bawah ini adalah berbagai makanan yang sebaiknya dihindari saat periode menyusui:

  • Makanan yang mengandung pemanis buatan
  • Ikan dengan merkuri tinggi seperti hiu, mackerel, serta ikan pedang
  • Kafein yang terbukti berbahaya bagi pola tidur bayi
  • Alkohol yang memengaruhi asupan bayi, bayi rewel, dan kurang tidur

Terlepas dari beberapa makanan tersebut, bayi kecil sebaiknya memperoleh ASI dari sang ibu dan tidak menerima susu sapi dalam kurun 6 bulan pertama. Beberapa bayi yang rentan mungkin akan mengalami alergi, ruam, eksium, diare, tinja berdarah, muntah, hingga kolik jika mengonsumsi susu sapi sebelum waktunya.

Share artikel ini
Reference