racun sianida

Hampir semua orang di Indonesia saat ini dihebohkan kembali dengan kasus pembunuhan yang diduga dilakukan dengan menggunakan racun sianida. Lalu, benarkah sianida dapat menyebabkan kematian?

Bagi kamu yang penasaran dengan yang namanya sianida, kamu berada di tempat yang tepat Yoonies! Yuk, cari tahu bersama seperti apa ciri-ciri racun sianida, efeknya, gejalanya, dan juga pengobatannya di sini.

Seperti apa ciri-ciri racun sianida?

Untuk mengetahui ciri-ciri racun sianida, mari berkenalan dulu dengan yang namanya sianida. Sianida adalah zat kimia yang mengandung ikatan karbon nitrogen (CN) dalam bentuk kristal dan gas. Zat ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sianida yang tidak beracun dan sianida yang beracun.

Jenis sianida yang tidak beracun adalah sianida nitril, zat yang digunakan dalam campuran beberapa jenis obat seperti citalopram dan simetidin. 

Sementara sianida yang beracun antara lain:

  • Cyanogen klorida (CNCI) 
  • Hidrogen sianida (HCN) 
  • Potasium sianida (KCN)
  • Natrium sianida (NaCN)

Sumber paparan sianida dapat berasal dari zat alami maupun sintetis. Beberapa sumber sianida, yaitu:

  1. Asap pembakaran: Perumahan, Bahan wool, polyurethane, resins, sutra, dan karet
  2. Paparan pada industri: ekstraksi emas dan perak, pengolahan plastik dan karet, pengolahan logam, fotografi, dan proses penyamakan kulit
  3. Obat tertentu seperti Sodium nitroprusside
  4. Sumber makanan: Singkong, almond, apel, rami
  5. Asap rokok
  6. Produk yang berbahan dasar acetonitrile yang digunakan untuk mengangkat kuku buatan

Gejala keracunan sianida

Segera setelah terpapar sianida dosis kecil, maka akan muncul beberapa tanda dan gejala berikut ini:

  1. Rasa nyeri pada dada
  2. Sesak nafas
  3. Penurunan kesadaran
  4. Pusing
  5. Nyeri pada mata
  6. Kesulitan bernafas
  7. Sakit kepala
  8. Mual dan muntah
  9. Detak jantung berjalan lebih cepat atau lambat
  10. Nafas berjalan lebih cepat atau lambat
  11. Merasa gelisah

Gejala keracunan sianida dapat berkembang sangat cepat bila terpapar dalam jumlah besar. Menurut pendapat Dokter Djaja, kadar sianida yang bisa menyebabkan kematian berkisar pada 150 hingga 250 mg. Jika seseorang meninggal karena racun sianida, maka 2 jam setelah kematiannya masih akan ditemukan zat sianida di dalam tubuhnya.

Paparan sianida dalam jumlah besar melalui cara apa pun (bernapas, menyerap melalui kulit, makan, atau minum), juga dapat menyebabkan efek lanjutan, seperti:

  • Kebutaan
  • Gagal jantung
  • Koma
  • Kematian

Cara kerja racun sianida

Sianida bekerja dengan cara menghambat kerja sitokrom C oksidase pada sel dalam mengikat oksigen. 

Jika tubuh tidak bisa mengikat oksigen dengan baik, maka tubuh akan melemah dan kekurangan energi. Fungsi organ dalam tubuh pun akan menurun dan bisa berefek pada kematian.

Ahli forensik bernama dr. Djaja Surya Atmadja juga menjelaskan bahwa sianida bisa menjadi racun yang merenggut nyawa seseorang ketika zat ini masuk ke dalam darah, bukan lambung.

Apabila sianida masuk ke dalam tubuh melalui lambung, maka zat tersebut  bisa masuk ke dalam darah lewat organ hati. 

Di organ hati, tubuh melakukan detoksifikasi. Sianida (CN) ditambah S (tiosianad) dalam tubuh menghasilkan CNS. 

Jadi, salah satu tanda seseorang keracunan sianida adalah adanya zat tiosianad dalam hati, darah dan urin.

Makanan yang mengandung racun sianida

Ada beberapa penyebab yang dapat membuat makanan secara tidak langsung terkontaminasi racun sianida. Makanan yang terkontaminasi sianida bisa berupa:

  1. Makanan yang tidak dikemas dalam wadah kaca atau logam (seperti wadah plastik, kertas, atau kain). Wadah plastik, kertas, atau kain dapat dengan mudah terkena paparan sianida.
  2. Jika makanan berada dalam wadah kaca atau logam yang tertutup rapat dan tidak rusak, makanan tersebut tidak akan terpengaruh oleh pelepasan sianida. Namun kamu perlu mencuci bagian luar wadah sebelum digunakan.
  3. Jika makanan berbau, berasa, atau terlihat tidak biasa, kamu harus menghindari konsumsi makanan tersebut.

Pengobatan dan pencegahan

Satu-satunya pengobatan yang dapat mengatasi racun sianida yang sudah masuk ke dalam tubuh yaitu pengobatan medis. 

Pada umumnya, individu  akan diberikan alat bantu pernapasan serta obat yang mengandung natrium nitrit dan natrium tiosulfat untuk mencegah efek keracunan yang lebih parah.

Oleh sebab itu, segera hubungi petugas medis atau dokter jika kamu terpapar oleh sianida. Dokter biasanya juga akan melakukan beberapa tes untuk mengecek kadar sianida yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Lalu, bagaimana mencegah terkena atau terpapar sianida? Pastikan kamu:

  1. Mencuci bersih wadah yang akan kamu gunakan untuk menyimpan makanan
  2. Pastikan wadah yang kamu gunakan terbuat dari kaca atau logam
  3. Jika ada kondisi dimana kamu harus bekerja ditempat yang banyak terdapat asap pembakaran plastik atau tekstil, pastikan kamu menggunakan masker dan sarung tangan

Sudah paham kan sekarang apa itu racun sianida, efeknya, gejalanya, serta pengobatan dan pencegahannya. 

Tidak hanya untuk mencegah terpapar sianida, pastikan kamu juga menghindari membeli makanan di sembarang tempat yang belum tentu terjaga kebersihannya untuk mencegah terkena bakteri atau virus penyakit. Semoga bermanfaat.


Penulis: Tara Anugerah

Share artikel ini
Reference