cara menghitung dosis obat

Anak-anak yang sakit terkadang dapat sembuh dengan cepat atau lebih lambat dari orang dewasa. Anak sakit bisa diberikan obat yang sesuai dengan sakitnya dan pemberian obat yang tepat akan membantu anak bisa lebih cepat sembuh.

Namun ada kalanya orang tua keliru dengan memberikan dosis yang lebih banyak dengan harapan anak bisa sembuh lebih cepat.

Penggunaan obat tidak sesuai takaran diketahui dapat memicu toksisitas obat pada anak. Ketahui cara menghitung dosis obat anak agar tidak keliru dalam ulasan kali ini!

Cara menghitung dosis obat untuk anak

obat anak

Cara menghitung dosis obat tidak begitu sulit jika kamu mengetahui bagaimana cara dan dosis yang tepat agar anak segera sembuh.

Cara ini diperlukan untuk para orang tua agar tidak panik saat anak terserang sakit dan harus minum obat. Berikut beberapa caranya:

1. Menggunakan pipet ukur obat atau spuit

Salah satu cara untuk mengukur dosis obat anak adalah menggunakan pipet ukur atau spuit. Biasanya pada spuit terdapat ukuran yang dapat memberikan dosis tepat sesuai dengan anjuran dari dokter alih-alih memilih sendok makan yang biasanya memiliki ukuran yang berbeda. 

Banyak orang tua yang terbiasa menggunakan sendok makan untuk memberikan obat pada anak, khususnya obat cair atau sirup padahal bisa saja sendok makan tersebut memiliki ukuran yang berbeda dengan aturan pakai obatnya.

2. Dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh anak

menghitung dosis obat anak dapat dilakukan berdasarkan luas pada permukaan tubuh anak atau lpt. Cara ini memang cukup sulit namun masih dapat dilakukan.

Contoh penggunaan dosis ini sendiri, misalnya perlu minum obat mexate dengan dosis sebanyak 50 mg/minggu. 

  • Jika anak memiliki tinggi sekitar 137 cm dan berat badan 41 kg.
  • Dosis diberikan 25-75mg/m2/minggu
  • Tinggi dan berat badan berpotongan 1,3 m2 (lpt) yaitu dengan hitungan 25 mg x 1,3 m2 = 32,5 mg atau 75 mg x 1,3 m2 = 97,5 mg. 

Itulah dosis yang tepat untuk diberikan kepada anak.

Ini Dia Manfaat dan Dosis Penggunaan Obat Aspirin

3. Dosis obat berdasarkan dosis dewasa

Cara lain dalam menentukan dosis obat pada anak adalah menggunakan dosis dewasa dengan tambahan informasi berupa berat badan dan tinggi anak. Hal ini agar dapat memberikan informasi dosis yang tepat pada anak dengan rumus 

Lpt/1,73 m2 x dosis dewasa = dosis yang diberikan kepada anak

4. Dosis obat berdasarkan aturan dari Fried

Cara menghitung dosis obat selanjutnya bisa menggunakan aturan Fried. Aturan Fried merupakan salah satu aturan yang sering dipakai untuk menentukan berapa besaran dosis obat pada anak.

Memang di sisi lain metode ini kurang akurat namun masih sering dilakukan. Aturan ini hanya menggunakan kira-kira dosis dari rumus membagi usia anak dengan hitungan bulan dan dibagi dengan 150, dikali dengan dosis dewasa. 

Rumusnya usia anak/150 x dosis dewasa = dosis obat anak

5. Dosis obat berdasarkan aturan dari Young

Berbeda dengan aturan Fried yang menggunakan ukuran bulan pada usia anak, aturan dari yon menggunakan usia hitungan tahun anak. Rumusnya jika usia anak 5 tahun ditambah 12 tahun dan dikali dosis dewasa sebanyak 20 mg, maka aturannya:

5+12 tahun x 20 mg = 5,9 mg

6. Dosis obat berdasarkan aturan dari Clark

Aturan pada dosis obat Clark mengacu pada dosis untuk anak 2-17 tahun dengan cara menghitung berat badan dalam satuan pon dan membagi hitungan dalam 150 pon. Meskipun tidak digunakan dalam pengobatan klinis namun tetap sering menjadi ukuran dosis anak. 

Rumusnya adalah berat badan dalam pon/150 pon x dosis dewasa = dosis anak

Selain cara penghitungan dengan cara diatas, masih ada beberapa cara penghitungan yang cukup populer dan sering dipraktikkan. Berikut caranya!

Amankah Menggunakan Obat Pencahar Untuk Anak? Ini Aturannya

Cara menghitung dosis obat berdasarkan berat badan

Menghitung dosis yang diberikan kepada anak bisa dilakukan dengan berat badan anak. Cara ini cukup banyak dilakukan dan juga mudah.

Jika anak ingin diberikan paracetamol dengan dosis 10 mg, dan usia anak 4 tahun, maka cukup kalikan dengan berat badan anak. Yaitu 15 x 10 mg = 15 mg. Cukup mudah bukan?

Selain menghitung dosis obat anak yang benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak segera pulih dari sakit dan pada saat memberikan obat pada anak, yaitu:

  • Tidak memberikan obat secara asal. Orang tua dilarang untuk memberikan obat secara asal apalagi jika obat tersebut tanpa anjuran dari dokter, karena dapat menimbulkan efek samping, seperti perut tidak enak, detak jantung cepat, ruam hingga kematian.
  • Stop obat jika ada alergi. Jika anak menunjukkan gejala yang berbahaya setelah mengonsumsi obat seperti diare, mual, muntah, segera hentikan obat dan bawa anak ke dokter.
  • Jangan berikan resep obat yang sama pada anak dengan beda keluhan. Jangan memberikan obat dan dosis yang sama kepada penderita yang berbeda karena usia dan keluhannya bisa berbeda. Konsultasikan dengan layanan kesehatan terlebih dahulu.
  • Rutin periksa kotak obat. Sering cek kotak obat dan rutin memeriksanya untuk mengetahui obat apa saja yang sudah kadaluarsa agar segera dibuang.
  • Sesuai instruksi dan aturan. Pakai aturan dan dosis anak yang benar, meskipun anak sudah semakin sembuh, ada beberapa jenis obat yang perlu dikonsumsi hingga habis seperti antibiotik dan jenis obat lain.

Cara menghitung dosis obat berdasarkan umur

Cara menghitung dosis obat berdasarkan umur juga bisa dilakukan seperti dengan cara-cara diatas berdasarkan aturan Fried, Clark atau Young.

Aturan pemakaian obat berdasarkan umur menjadi salah satu cara yang mudah dan banyak dilakukan oleh para orang tua, namun disamping itu perhatikan berat badan anak sehingga pemberian obat akan lebih akurat.

Biasakan memberikan pilihan obat dengan anak agar anak dapat memilih jenis obat apa yang dia inginkan, berikan penjelasan tentang manfaat obat agar dapat menyembuhkan sakitnya. Buat suasana pemberian obat lebih positif sehingga anak dapat menerimanya dengan baik.

Share artikel ini
Reference