penyebab penyakit prostat

Prostat adalah kelenjar kecil pada pria yang membantu membuat air mani. Terletak tepat di bawah kandung kemih di depan rektum, prostat membungkus tabung yang membawa urin dan air mani keluar dari tubuh. Apa penyebab penyakit prostat? Pertama-tama kamu harus tahu tanda penyakit ini.

Penyakit ini cenderung menyerang pria yang sudah berumur, tapi akhir-akhir ini juga bisa menyerang kaum muda. Bagaimana gejala penyakit prostat? Yuk, baca lebih lanjut.

Penyakit prostat

Prostat cenderung tumbuh lebih besar seiring bertambahnya usia. Jika prostat menjadi terlalu besar, hal itu dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Tiga jenis paling umum dari penyakit prostat adalah peradangan (prostatitis), pembesaran prostat non-kanker (benign prostatic hyperplasia, atau BPH) dan kanker prostat. Seorang pria mungkin mengalami satu atau lebih dari kondisi ini.

Penyebab penyakit prostat tersebut masih belum diketahui. Namun para ahli yakin ketiganya terkait dengan usia lanjut dan riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit serupa.

Peradangan prostat (prostatitis)

Prostatitis dapat mempengaruhi pria dari segala usia, namun lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda, berusia antara 30-50 tahun. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya masih belum diketahui. Jenis utama prostatitis adalah:

  • prostatitis bakteri – infeksi bakteri akut atau kronis. Prostatitis bakterial merespon dengan baik obat antibiotik yang bisa masuk ke prostat.
  • prostatitis non-bakteri – prostat yang meradang, juga dikenal sebagai sindrom nyeri panggul kronis (CPPS).

Prostatitis non-bakteri, atau CPPS, adalah bentuk prostatitis yang paling umum dan lebih sulit untuk ditangani. Gejala bervariasi dari satu orang ke orang. Tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis CPPS, jadi dokter perlu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejalanya sebelum membuat diagnosis. Kemungkinan penyebab CPPS meliputi:

  • infeksi prostatitis bakteri masa lalu
  • iritasi dari beberapa bahan kimia
  • masalah dengan saraf yang menghubungkan saluran kemih bagian bawah
  • masalah dengan otot dasar panggul
  • masalah kecemasan kronis
  • pelecehan seksual

Pembesaran prostat non-kanker (BPH)

Pembesaran prostat non-kanker atau benign prostatic hyperplasia (BPH), lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia pria. Jenis ini tidak mengancam jiwa, tetapi secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidu.

Pembesaran kelenjar prostat (yang mengelilingi bagian atas uretra) menyebabkan uretra menyempit, dan memberi tekanan pada dasar kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada aliran urin.

Obstruksi biasanya muncul sebagai gejala saluran kemih bagian bawah yang terkadang menyebabkan urin tetap berada di kandung kemih saat seharusnya dikeluarkan. Ketika ini terjadi tiba-tiba, ia disebut retensi urin akut. Retensi ini sangat menyakitkan dan biasanya hilang sementara dengan memasukkan tabung tipis (kateter) untuk mengeluarkan urin.

Retensi kronis (berkelanjutan), yang kurang umum, dapat menyebabkan akumulasi urin yang berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit di kandung kemih. Bentuk retensi urin kronis yang tidak umum dikaitkan dengan tekanan kandung kemih yang tinggi, yang dapat merusak fungsi ginjal.

Kanker prostat

Kanker prostat biasanya menyerang pria di atas usia 50 tahun. Penyebabnya masih belum diketahui, meskipun usia lanjut dan riwayat keluarga diketahui sebagai faktor yang berkontribusi.

Pada tahap awal, sel kanker terbatas pada kelenjar prostat. Dengan jenis kanker prostat yang lebih agresif, sel kanker memasuki sistem vaskular dan limfatik lebih awal dan menyebar ke bagian tubuh lain di mana mereka mengembangkan tumor sekunder, terutama di tulang.

Gejala penyakit prostat

  • Pada tahap awal, penyakit prostat mungkin atau mungkin tidak menimbulkan gejala. Gejala penyakit prostat tergantung pada kondisinya, tetapi mungkin termasuk:
  • buang air kecil yang menyakitkan
  • darah dalam urin atau darah yang berasal dari uretra terlepas dari buang air kecil.
  • kesulitan buang air kecil, seperti kesulitan memulai aliran urin
  • keinginan untuk sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • merasa seolah-olah kandung kemih tidak dapat dikosongkan sepenuhnya

Darah dalam urin seringkali disebabkan oleh hal-hal yang tidak berhubungan dengan prostat. Selalu temui dokter jika kamu menemukan darah dalam urin.

Cara mencegah penyakit prostat

Kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Setelah usia tertentu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan prostat dapat membantu mendeteksi kanker saat masih sangat dapat diobati, bahkan jika gejalanya tidak ada.

Pemeriksaan prostat bertujuan mencari tanda-tanda awal penyakit pada orang yang tidak memiliki gejala apapun. Dokter biasanya menggunakan dua tes utama berikut:

  • pemeriksaan dubur digital (DRE)
  • tes antigen spesifik prostat (PSA)
  • biopsi prostat 

Biopsi prostat adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa seseorang menderita kanker prostat.

Bila kamu atau orang tercinta berada pada kuaifikasi berikut, sangat disarankan untuk melakukan salah satu dari pemeriksaan di atas.

  • 50 tahun untuk pria dengan risiko rata-rata dan harapan hidup lebih dari 10 tahun
  • 45 tahun bagi mereka yang berisiko tinggi
  • memiliki satu atau lebih kerabat dengan riwayat kanker prostat
  • sering mengonsumsi makanan/minuman tinggi lemak dan karbohidrat olahan
  • memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
  • memiliki gaya hidup tidak aktif
  • telah mengalami paparan Agen Oranye

Beberapa pengobatan yang mungkin akan dianjurkan dokter adalah obat-obatan untuk prostat yang masih ringan, gelombang atau laser, dan operasi untuk prostat yang sudah akut. Obat-obatan dapat membantu mengecilkan prostat atau mengendurkan otot di dekat prostat untuk meredakan gejala. 

Kadang-kadang gelombang radio, gelombang mikro, atau laser digunakan untuk mengobati masalah kencing yang disebabkan oleh BPH. Metode ini menggunakan berbagai jenis panas untuk mengurangi jaringan prostat ekstra. 

Sementara operasi merupakan solusi terakhir bila obat-obatan tak manjur. Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang kemungkinan efek samping pengobatan.

Share artikel ini
Reference