cara menghadapi silent treatment

Dalam hubungan pasti ada saja salah paham yang muncul, tetapi ini bukan masalah besar jika kamu dan pasangan mau mengobrol dan menghadapi masalah tersebut. Namun, bagaimana jadinya kalau pasangan justru melakukan silent treatment? Bagaimana cara menghadapi silent treatment yang pasangan lakukan?

Silent treatment biasanya dilakukan untuk menghindari perdebatan, baik itu dalam konteks percintaan, keluarga, maupun pertemanan. Sebagian orang menganggap silent treatment positif karena dengan ‘diam’ ia tidak akan terpancing emosi dan menyakiti hati orang lain atau pasangan. 

Namun, jika hal ini berlangsung lama maka bisa menjadi perilaku abusive, lho. Jangan panik dan bingung dulu ya Yoonies, yuk cari tahu cara menghadapinya di artikel ini!

Apa itu silent treatment?

Silent treatment merujuk pada perilaku diam, menolak berkomunikasi atau menghindari seseorang karena alasan tertentu. Biasanya, silent treatment ditujukan ketika seseorang tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya, tetapi ingin pasangan menyadari bahwa ia sedang marah. 

Perilaku silent treatment mampu membuat seseorang merasa bingung, rendah diri, dan merasa tidak berharga. Ini karena seseorang yang dicintai tidak menanggapi percakapan dan seakan tidak mau berurusan lagi dengannya. 

Adapun alasan orang melakukan silent treatment di antaranya: 

  • Tidak mengetahui cara mengungkapkan perasaannya, tetapi ingin pasangan mengetahui bahwa ia sedang kesal
  • Ditujukan untuk menyakiti perasaan atau mengontrol pasangan 
  • Menghindari konflik 
  • Memiliki emotional issue

10 Manfaat Physical Touch dalam Hubungan, Ternyata Bisa Kurangi Stres!

Ciri-ciri silent treatment

cara menghadapi silent treatment dan ciri cirinya

Sebelum mengenali cara menghadapi silent treatment, kamu perlu mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Bagi sebagian orang, silent treatment digunakan sebagai coping mechanism atau respon dari trauma yang dialami di masa lalu.

Nah, berikut ciri-ciri kamu mengalami silent treatment yang pasangan lakukan:

1. Tidak mau diajak berbicara 

Ciri pertama adalah pengabaian di mana pasangan tidak mau diajak berbicara. Ketika kamu berusaha menanyakan apa yang ia rasakan atau bertanya kesalahan apa yang kamu buat, ia hanya diam seribu bahasa. Bahkan, saat kamu berusaha mencairkan suasana dengan membuat lelucon. 

2. Mengabaikan pesan atau telepon dari pasangan

Silent treatment bukan hanya menghindari komunikasi langsung, tetapi juga komunikasi tidak langsung. Pasangan yang melakukan perilaku ini biasanya mengabaikan pesan atau telepon dari pasangannya, sekalipun hal tersebut penting. 

3. Tidak mendengarkan pasangan ketika berbicara

Ciri silent treatment terlihat ketika kamu bertanya tentang pendapat pasangan. Umumnya, orang yang melakukan perilaku ini tidak akan mendengarkan dan menanggapi pertanyaan pasangan. 

4. Menganggap seolah pasangan tidak ada

Paling parah dari silent treatment adalah menganggap pasangan tidak pernah ada. Misal, kamu tinggal dalam satu apartemen dengan pasangan. Setiap kegiatan yang kamu lakukan akan diacuhkan walau kamu berada di dekatnya.

Perilaku mengabaikan termasuk emotional abusive alias kekerasan emosional terjadi saat: 

  • Pasangan berniat menyakiti pasangannya lewat sikap diam
  • Mendiamkan dalam waktu lama
  • Membujuk orang lain untuk ‘mendiamkan’ kamu
  • Ia mendiamkan atau mengabaikan sebagai tindakan manipulatif
  • Bersikap akrab dengan orang lain terutama lawan jenis

Ternyata Take and Give Penting Untuk Bangun Hubungan Yang Sehat

Cara menghadapi silent treatment

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan ketika pasangan melakukan silent treatment, di antaranya: 

1. Menyadari situasi 

Langkah pertama adalah memahami situasi apakah memungkinkan berkomunikasi dengan pasangan saat ini atau kalian memerlukan jeda. Kamu juga perlu memastikan apakah pasangan memang melakukan silent treatment atau tidak. 

2. Menggunakan pernyataan “saya” ketika berkomunikasi 

Ketika pasangan mengabaikan kamu, cobalah untuk berkomunikasi dengan fokus pada dirinya atau pada dirimu. Gunakan pernyataan “Saya” untuk mengekspresikan perasaanmu, misalnya, “Saya merasa terluka ketika kamu tidak berbicara pada saya. Saya ingin menyelesaikan masalah ini.”

3. Menanyakan perasaan pasangan 

Terkadang pasangan melakukan silent treatment karena ingin dimengerti. Coba tanyakan perasaannya dan dengarkan tanpa menghakimi. Ini akan membuka jalan untuk proses pemecahan masalah. Biarkan pasangan merasa bahwa kamu peduli dengan perasaannya. 

4. Meminta maaf atas tindakan dan perkataan

Setelah kamu memahami apa yang membuat pasangan marah, pertimbangkan untuk meminta maaf. Mungkin saja pasangan merasa tersinggung dengan perkataan atau sikapmu. 

5. Tetap tenang 

Berbalik menyerang pasangan yang sedang silent treatment tidak membuat hubungan jadi lebih baik. Usahakan tetap tenang dan tidak menganggap perilaku pasangan dalam hati alias ‘don’t take it personally’. 

5 Ciri-Ciri Hubungan Yang Sehat, Termasuk Saling Percaya

Itulah ciri dan cara menghadapi silent treatment dari pasangan. Menurut beberapa penelitian, perlakuan mengabaikan ini dapat mengganggu hubungan harmonis jangka panjang. Kamu perlu membangun batasan yang sehat sehingga bisa menghindari hal ini di masa mendatang. 


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference