ciri-ciri kanker otak

Sampai saat ini, kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan dan salah satunya yang sangat ditakuti adalah kanker otak.

Menurut WHO kasus ini berkembang menjadi sekitar 22.000 orang setiap tahunnya dengan angka kematian yang cukup tinggi, yaitu sekitar 13.000 kematian.

Mengenali ciri ciri kanker otak penting dilakukan untuk mendeteksinya sejak dini. Kanker otak sendiri terjadi ketika ada tumor ganas yang menyerang bagian otak dan menyebar begitu cepat ke bagian otak lainnya. Berikut tanda dan cara mendeteksi kanker otak.

Tanda kanker otak

cara melancarkan peredaran darah ke otak

Di Indonesia sendiri, pada tahun 2012 terdapat sekitar 4.900 kasus kanker otak. Parahnya, kanker otak tidak diketahui dengan baik pada tahap awal pertumbuhannya, sehingga seringkali penderitanya tidak menyadari bahwa ada tumor ganas yang bersarang di otaknya.

Berikut ini adalah tanda kanker otak, antara lain:

1. Gangguan penglihatan

Penglihatan menjadi kabur, hanya mampu melihat lurus ke depan, melihat lampu seolah-olah berkelap-kelip, dan gerakan mata yang tidak normal atau gangguan penglihatan lain yang berbeda dari biasanya.

Bahkan dalam kondisi parah, penderitanya bisa mengalami kebutaan. Oleh karena itu, berhati-hatilah jika kamu tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan yang tidak biasa.

2. Sakit kepala

Ciri ciri kanker otak yang paling sering dialami adalah sakit kepala yang berbeda dari sakit kepala pada umumnya.

Pada kanker otak, sakit kepala biasanya diikuti dengan gejala lain seperti mual dan muntah yang mulai dirasakan pada pagi hari setelah bangun tidur kemudian perlahan membaik pada siang hari.

Frekuensi atau intensitas sakit kepala juga menjadi lebih sering dari waktu ke waktu, diikuti dengan peningkatan rasa sakit.

Jadi, jika kamu merasakan sakit kepala dengan ciri-ciri tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

3. Kehilangan keseimbangan

Kanker otak yang menyerang saraf motorik dapat menyebabkan penderitanya kehilangan keseimbangan dan kesulitan mengkoordinasikan gerakan tubuh.

Akibatnya, saat berjalan, mereka sering tersandung atau terjatuh, sehingga membutuhkan bantuan untuk menopang tubuhnya. Kelemahan atau kelumpuhan otot wajah juga bisa terjadi jika tumor menyerang saraf kranial.

Radang Selaput Otak: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

4. Kejang

Kanker otak dapat menyebabkan gangguan pada sel saraf di otak. Hal inilah yang mengganggu sinyal listrik pada tubuh sehingga menyebabkan kejang.

Kejang juga terkadang merupakan tanda kanker otak stadium awal. Sekitar 50 persen penderita tumor otak mengalami setidaknya satu kali kejang.

5. Mual dan muntah

Tumor yang berkembang pada tahap awal menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga kamu akan mengalami muntah-muntah.

6. Mati rasa

Ciri ciri kanker otak pada stadium awal juga ditandai dengan tubuh yang mengalami mati rasa serta kesemutan yang cenderung terjadi pada satu area tubuh.

7. Kesulitan bicara

Seseorang yang mengidap kanker otak akan mengalami kesulitan berbicara dan sulit memahami apa yang dikatakan orang lain. Kondisi ini diakibatkan oleh tumor yang tumbuh di sekitar lobus temporal.

Segera periksakan diri ke dokter jika tiba-tiba kamu sulit bicara, karena selain merupakan ciri khas kanker otak, gejala ini juga bisa menjadi tanda stroke.

Mulai Dari Stroke Hingga Alergi, Ini Bahaya Santan Bagi Tubuh

Cara mendeteksi kanker otak

Untuk memeriksa gejala kanker otak yang kamu rasakan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan pemeriksaan tambahan dengan menggunakan alat khusus. Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan bahwa gejala yang kamu alami adalah kanker otak atau sebenarnya penyakit lain.

Ada beberapa metode pemeriksaan yang biasa digunakan dokter untuk mendiagnosis kanker otak, yaitu:

  • Pemeriksaan neurologis menyeluruh.
  • Pencitraan seperti CT Scan, MRI, atau PET Scan, untuk melihat letak tumor di otak.
  • Prosedur pungsi lumbal. Dalam prosedur ini, sampel cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang diambil untuk memeriksa keberadaan sel kanker.
  • Prosedur biopsi otak. Dalam prosedur ini, sampel kecil tumor yang muncul di otak diambil untuk diperiksa.

Jika dari hasil pemeriksaan, kamu positif terkena kanker otak, dokter akan menyiapkan rencana pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi kamu. Pengobatan kanker seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan obat-obatan bisa menjadi pilihan.

Pengobatan kanker otak

penyebab pendarahan otak

Ada prosedur pengobatan kanker otak yang dapat ditempuh cukup bervariasi. Pengobatan kanker otak akan dipilih tergantung dari jenis, ukuran, dan lokasi tumor ganas yang kamu miliki.

Selain itu, usia dan masalah medis juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk kanker otak. Berikut ini adalah pilihan pengobatan kanker otak yang dapat diambil:

1. Operasi

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kanker otak ganas pada pasien selama tidak mengganggu fungsi otak dan masih aman untuk diangkat. Selain itu, operasi juga dapat membantu meringankan gejala kanker otak.

Efek samping operasi kanker otak adalah mual, muntah, penglihatan kabur, dan sakit kepala.

2. Kemoterapi

Diberikan kepada penderita kanker otak stadium lanjut. Kemoterapi adalah pengobatan kanker otak dengan menggunakan obat kuat untuk menyembuhkan atau mengendalikan kanker.

Beberapa pasien diberikan kemoterapi untuk mengecilkan tumor ganas, memperlambat pertumbuhan sel kanker, atau mengendalikan ciri ciri kanker otak.

3. Terapi steroid

Menggunakan steroid sebagai pengobatan untuk kanker otak adalah hal biasa. Steroid sendiri mampu mengurangi terjadinya peradangan serta pembengkakan karena sel kanker otak.

4. Radioterapi

Dalam pengobatan radioterapi, digunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan langsung ke sel kanker. Hal ini untuk menghancurkan sel kanker sehingga berhenti tumbuh dan berkembang biak.

Radioterapi juga dapat dilakukan setelah operasi, untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa.

Gejala yang paling umum dari semua jenis kanker ini adalah sakit kepala, mual dan muntah, kejang, gangguan penglihatan, gangguan mental, gangguan kognitif, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Penulis: Annisa Sukarno

Share artikel ini
Reference