benjolan di jalan lahir setelah melahirkan

Ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh wanita pasca melahirkan. Termasuk bisa mengalami gangguan pada organ reproduksi, seperti muncul benjolan di jalan lahir setelah melahirkan.

Normalnya, vagina terdiri dari bibir vagina bagian luar (labia mayor), bibir vagina bagian dalam (labia minor), klitoris (tempat ransangan seksusal dan tempat yang paling sensitif bagi wanita), serta saluran vagina.

Vagina juga berisiko untuk terkenan infeksi, karena itu kebersihan organ kewanitaan harus dijaga dengan baik. Untuk mengetahui penyebab serta pengobatan munculnya benjolan di jalan lahir (vagina) pasca melahirkan, yuk, baca detailnya berikut ini!

Penyebab benjolan di vagina setelah melahirkan

kista bartholin benjolan

Secara berkala, benjolan dapat berkembang di sekitar atau di dalam jalan lahir (saluran vagina). Penyebab benjolan ini bermacam-macam, antara lain:

1. Kista vagina

Kista vagina ditemukan di bawah lapisan vagina, kista vagina adalah kantong berisi cairan yang tertutup. Jenis-jenis kista vagina meliputi:

  1. Kista inklusi vagina. Jenis ini disebabkan oleh cedera pada dinding vagina dan merupakan kista vagina yang paling umum.
  2. Kista Bartholin. Jenis ini disebabkan oleh cadangan cairan di kelenjar Bartholin yang terletak di dekat lubang vagina.
  3. Kista saluran Gartner. Ini disebabkan oleh akumulasi cairan di saluran vestigial Gartner.

Kista seringkali tetap kecil dan tidak perlu diobati. Dokter biasanya akan memantau kista dan mengamati perubahannya.

Yuk, Lakukan Cara Ini Untuk Cek Kista Sendiri!

2. Polip vagina

Polip vagina biasa disebut juga vagina skin tag. Menurut University of Iowa, polip vagina tidak berbahaya dan pengobatan tidak diperlukan kecuali jika berdarah atau menjadi menyakitkan.

2. Jahitan pasca melahirkan

Dalam kondisi setelah melahirkan, terbentuk jaringan parut pasca melahirkan karena bekas robekan dan jahitan vagina di luar maupun dalam vagina. Pada dasarnya hal ini  sangat sering terjadi pada wanita yang melahirkan normal.

Robekan ini disebabkan oleh ukuran kepala bayi besar membuat vagina mudah merengang kemudian mengalami robekan.

Bisa juga ukuran kepala bayi normal, namun lubang vagina tidak mudah meregang sehingga ada dorongan paksa sehingga bagian perineum (area antara lubang vagina dan anus) robek dan perlu dijahit.

Jahitan yang lepas atau jahitan yang hasilnya kurang baik dapat menimbulkan lipatan pada kulit sehingga menimbulkan benjolan di sekitar vagina.

Benjolan di Mulut Rahim, Berbahaya atau Tidak?

Cara mengatasi benjolan di jalan lahir setelah melahirkan

operasi pengangkatan rahim benjolan di jalan lahir setelah melahirkan

Untuk bisa mengetahui secara pasti dan mengidentifikasi benjolan di jalan lahir setelah melahirkan tentunya harus dilakukan pemeriksaan secara langsung terlebih dahulu. Sebaiknya kamu mengonsultasikan diri ke dokter kandungan segera.

Di sisi lain, diagnosis secara pasti diperlukan agar dokter mengetahui terapi atau penanganan yang cocok untuk masing-masing kondisi.

Benjolan di jalan lahir setelah melahirkan yang tidak berbahaya atau tidak bergejala seringkali tidak memerlukan pengobatan.

Catat! Ini 9 Cara Merawat Jahitan setelah Melahirkan

Jika kamu mereka memang membutuhkan perawatan medis, pengobatan ditentukan oleh penyebabnya.

Sebagian besar benjolan dan benjolan pada vagina dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu meringankan bejolan pada vagina:

  • Jika kamu memiliki kista, mandi air hangat beberapa kali sehari selama beberapa hari, hal ini dapat membantu kista mengering.
  • Hindari mengenakan pakaian yang menggosok dan membuat lecet bagian vulva.
  • Kenakan celana dalam yang terbuat dari bahan alami seperti katun. Bahan alami dapat bernapas dan dapat membantu menjaga vagina kamu tetap dingin dan kering.
  • Melakukan sitz bath, yaitu merendam vagina dalam air hangat (tidak dicampur bahan apapun) selama 15-20 menit dan dalam 3-4 kali sehari. Hal ini untuk membantu melancarkan aliran darah ke vagina. Terapi ini biasanya dibutuhkan atau dianjurkan oleh dokter bila benjolan sangat besar dan mengganggu, benjolan terasa nyeri, merah, bengkak, berdarah, atau mengeluarkan nanah.
Share artikel ini
Reference