Obat batuk untuk ibu hamil coba dengan resep ini

Obat batuk untuk ibu hamil coba dengan resep ini

Obat batuk untuk ibu hamil rupanya dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana. Namun ibu hamil juga perlu memerhatikan faktor apa saja yang dapat memicu batuk, seperti paparan debu, asap, dan sebagainya.

Wanita hamil yang ingin mengonsumsi obat untuk meredakan gejala batuk perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional kesehatan.

Namun, kamu dapat meringankan rasa gatal di tenggorokan akibat batuk dengan bahan alami yang mudah didapat seperti teh, air madu hangat,dll.

Sebelum kita ulas tentang obat untuk mengatasi batuk ibu hamil, ada perlunya kita memahami dulu apa itu batuk.

Apa itu batuk?

Batuk atau dikenal sebagai tussis adalah refleks tubuh untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernapasan dari partikel asing seperti mikroba, iritas, cairan, dan lendir.

Ketika batuk maka seseorang berarti melewati tiga fase yaitu inhalasi, peningkatan tekanan di tenggorokan dan paru-paru, lalu diakhiri dengan pelepasan bunyi udara yang keras.

Penyebab Batuk Pada Ibu Hamil

Sebagian besar batuk yang terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh virus dan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Namun, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan batuk pada ibu hamil seperti:

  1. Alergi
  2. Pilek dan flu
  3. Asma
  4. Rhinitis atau peradangan dalam hidung
  5. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
  6. Kanker paru-paru
  7. Bronkiektasis atau kerusakan pada bronkus serta saluran pernapasan
  8. Pneumonia atau peradangan paru-paru
  9. Infeksi mikrobakteri non tuberkulosis
  10. Penyakit paru obstruktif kronik (COPD)
  11. Tersedak
  12. Radang tenggorokan
  13. Penyakit tuberkulosis

Batuk pada ibu hamil dapat semakin memburuk jika dibarengi oleh kebiasaan merokok. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk berhenti merokok termasuk menjauhi asap rokok dan asap akibat polusi.

Macam-Macam Batuk Pada Ibu Hamil

Tidak hanya batuk kering dan basah, ibu hamil dapat mengalami batuk jenis lain seperti batuk pertusis atau batuk rejan, serta batuk kronis yang berkepanjangan. Berikut adalah ulasannya:

1. Batuk kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya lendir. Selama tahap akhir kehamilan, batuk kering dapat mengganggu pernapasan, menyebabkan sesak napas, atau kesulitan bernapas.

Meskipun dapat hilang sendirinya, batuk kering bisa menjadi kronis dan menyebabkan masalah lain seperti asma, asam lambung naik ke tenggorokan, hingga kanker paru-paru.

Pada masa kehamilan, umumnya batuk kering dipicu karena kurang istirahat atau kelelahan.

2. Batuk berdahak

Berbeda dengan batuk kering yang tidak keluar lendir, batuk berdahak biasanya menghasilkan semacam lendir atau biasa disebut sebagai dahak. Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh infeksi seperti flu, pilek, atau infeksi dada.

Jika ibu hamil mengalami batuk basah, disarankan untuk tidak menelan dahak yang dapat menyebabkan sakit perut atau muntah.

Batuk berdahak bisa menjadi kronis bila dibarengi dengan penyakit lain seperti bronkiektasis, pneumonia, infeksi mikrobakteri non tuberkulosis, serta penyakit paru obstruktif kronik.

3. Batuk kronis

Berlangsung lebih lama dari 8 minggu, batuk kronis adalah batuk berkelanjutan yang tidak kunjung hilang atau sembuh. Untuk mengetahui penyebab batuk kronis, ibu hamil harus menemui dokter untuk melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Namun, umumnya batuk kronis jangka panjang disebabkan oleh infeksi atau virus yang tidak diobati, alergi, iritasi pernapasan, pneumonia, bahkan kanker tenggorokan atau mulut.

Selain jenis batuk pada ibu hamil di atas, wanita hamil disarankan untuk menerima vaksin DPT (difteri, pertussis, tetanus) antara minggu ke-27 hingga minggu ke-36 kehamilan. Untuk memperoleh vaksin, kamu dapat menghubungi dokter terlebih dahulu.

Vaksin DPT berguna untuk memberikan tambahan perlindungan bagi ibu dan bayi dari infeksi bakteri Bordetella pertussis, penyebab penyakit batuk rejan atau “whooping cough”. Infeksi ini sangat menular dan dapat menyebabkan individu kesulitan untuk bernafas.

Obat Batuk Untuk Ibu Hamil

Untuk mengatasi batuk pada saat kehamilan, ibu hamil dapat menerapkan pola hidup sehat seperti dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Istirahat yang cukup. Selama kehamilan, pastikan kamu mendapat istirahat yang cukup. Kamu tidak hanya tidur 8 jam sehari melainkan juga dapat tidur siang 10 sampai 20 menit, atau sekedar duduk-duduk bersantai.
  • Minum banyak cairan. Selama kehamilan, kamu berbagi cairan dengan janin. Oleh sebab itu, penuhilah kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air putih terutama air hangat yang dapat membantu melegakan tenggorokan.
  • Gunakan teh atau madu hangat sebagai obat batuk untuk ibu hamil.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Menjaga pola makan. Makanlah makanan bergizi sebab tubuh tidak hanya membutuhkan tenaga ekstra untuk mendukung sang buah hati melainkan juga membangun sistem kekebalan yang lebih baik.
  • Perhatikan kelembaban udara di kamar tidur, pertahankan posisi kepala di atas bantal saat beristirahat untuk mempermudah sirkulasi pernafasan.
  • Menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga ringan seperti yoga ataupun berenang khusus kehamilan.
  • Mengonsumsi vitamin prenatal dan probiotik.
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun.
  • Hindari debu, kotoran, dan polutan beracun lainnya.

Apabila kamu ingin mengonsumsi obat batuk untuk ibu hamil, kamu dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Kapan Ke Dokter?

Batuk yang dialami oleh ibu hamil yang tidak mengalami perbaikan atau malah memburuk, perlu segera dikonsultasikan dengan profesional kesehatan. Berikut beberapa kondisi batuk yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil:

  • Jika ditemukan gejala batuk yang tidak membaik selama lebih dari 2 atau 3 hari
  • Batuk disertai dengan keluarnya darah saat batuk
  • Ditemukan pembengkakan atau benjolan di daerah leher
  • Terdapat penurunan berat badan
  • Wajah berubah menjadi pucat bahkan biru
  • Disertai demam dengan suhu di atas atau sama dengan 38°C, serta sesak napas

Agar kamu tidak terserang flu dan batuk, kamu perlu menjaga gaya hidup sehat selama kehamilan. Pastikan agar kamu mendapatkan nutrisi yang cukup selama hamil dan jangan lupa untuk mencuci tangan secara teratur serta menerapkan etika batuk.

Share artikel ini
Reference