cara cek kista sendiri

cara cek kista sendiri

Pernah menemukan benjolan yang baru saja tumbuh di bagian tubuh tertentu? Bila ya, kamu berisiko terkena kista.

Tenang saja, jenis penyakit ini tidak seberbahaya yang kamu pikirkan. Namun, kamu harus rutin cek kista sendiri dengan cara merabanya untuk mengetahui kondisi tubuh.

Yap! Kamu tidak memerlukan alat khusus seperti mengecek kanker atau tumor. Maka dari itu, artikel ini akan membahas tentang cara cek kista sendiri yang dapat kamu lakukan. Yuk, simak!

Apa itu kista?

Kista adalah struktur seperti kantung tertutup yang bukan merupakan bagian normal dari jaringan tempatnya berada.

Kista sering terjadi dan dapat terjadi di mana saja di bagian tubuh pada orang dari segala usia. 

Terkadang, kista dapat dirasakan sebagai benjolan yang tidak normal atau baru.

Benjolannya ini berisi udara atau gas lain, cairan seperti nanah, atau zat setengah padat seperti sisa jaringan lainnya. 

Karena ukuran kista bervariasi, kista ini hanya dapat dideteksi di bawah mikroskop. Namun, mereka memiliki dinding luar yang disebut dengan kapsul.

Perlu diketahui bahwa kista berbeda dengan tumor karena tumor adalah massa jaringan atau pembengkakan yang tidak normal.

Sedangkan untuk kista sendiri biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan perawatan. 

Namun, jika menyakitkan, terinfeksi, atau mengganggu struktur tubuh lainnya, kista sebaiknya diobati.

Gejala kista?

Pada dasarnya, ada banyak jenis kista yang dapat muncul di bagian tubuh mana saja.

Biasanya kista tidak menunjukkan gejala, terutama jika ditemukan di organ dalam, seperti di hati, ginjal, atau ovarium, atau di tempat yang tidak mudah terlihat lainnya.

Namun, gejala umum kista ini sama, seperti di bawah ini.

  • Benjolan di bawah kulit
  • Rasa sakit dan tekanan
  • Tidak nyaman

Jenis kista

Bila kamu merasakan gejala sederhana tersebut, bisa jadi dikarenakan oleh kista.

Untuk mengetahui lebih lanjut, ini dia beberapa jenis kista yang terletak di berbagai bagian tubuh.

  • Kista epidermoid dan sebaceous

Jenis kista ini ada di bawah kulit dan terlihat seperti benjolan daging dengan permukaan yang halus. 

Kista epidermoid dapat tumbuh di mana saja pada kulit, tetapi paling sering pada wajah, leher, dan badan.

Jenis kista ini tumbuh lambat dan tidak nyeri sehingga jarang memerlukan perawatan.

Sedangkan jenis kista sebaceous adalah sejenis kista kulit yang disebabkan oleh kelenjar yang mengeluarkan bahan berminyak di rambut dan kulit. 

  • Kista ganglion

Kista ganglion muncul di sepanjang tendon atau persendian di pergelangan tangan atau tangan, tetapi bisa juga berkembang di jari tangan atau kaki. 

Jenis kista ini akan memiliki pembengkakan yang kenyal dan keras atau bisa juga lunak.

Penyebabnya dipicu oleh cedera ringan yang menyebabkan kelebihan cairan sendi dalam struktur kantung di sebelah sendi.

Biasanya, kista ganglion tidak menimbulkan rasa sakit kecuali kalau sudah menekan bagian saraf. Sebagian besar kista ini tidak memerlukan pengobatan. 

  • Kista baker

Jenis kista selanjutnya adalah baker yang disebabkan oleh akumulasi cairan sendi yang terperangkap di belakang lutut. 

Kista baker sering dikaitkan dengan radang sendi karena penggunaan lutut yang berlebihan atau cedera lutut, seperti robeknya tulang rawan. 

  • Kista ovarium

Sesuai namanya, kista ovarium dapat berkembang di dalam atau luar ovarium. Biasanya, kista ovarium terjadi pada wanita usia subur dan akan berhenti setelah menopause

Jenis kista ini juga akan berkembang sebagai akibat dari hormon yang dilepaskan selama siklus menstruasi. 

Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan selama pemeriksaan fisik atau USG.

  • Kista payudara

Kista payudara tidak bersifat kanker, tetapi ada kantung berisi cairan yang terletak di dalam payudara.

Ukurannya dapat berkisar dari kecil hingga besar dan biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal. 

Kista payudara dapat didiagnosis dengan pemeriksaan payudara, mammogram, dan ultrasonografi. 

  • Kista kelenjar bartholin

Kelenjar bartholin membantu melumasi vagina selama hubungan seksual dan terletak di vulva atau salah satu sisi vagina.

Namun, kista dapat berkembang di daerah ini ketika salurannya tersumbat. 

Biasanya, kista jenis ini dapat terjadi pada wanita yang berusia 20-an. Untungnya, kista bartholin sering kali tidak menimbulkan rasa sakit.

Akan tetapi, kalau sudah terinfeksi, kista ini dapat menyebabkan demam dan abses yang cukup mengganggu.

Jika kista tumbuh menjadi besar, dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berjalan, duduk, atau saat berhubungan seksual. 

Cara cek kista sendiri

Meskipun tidak membahayakan seperti kanker atau tumor, kamu harus tetap waspada dengan kista.

Salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan sendiri. Sebab, kista dapat muncul sebagai benjolan di kulit atau benjolan kecil jika tumbuh tepat di bawah kulit.

Bahkan, beberapa kista tumbuh jauh di dalam tubuh di mana kamu tidak dapat merasakannya. 

Misalnya, kista ovarium, seperti yang diakibatkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat menyebabkan masalah pada fungsi ovarium dan reproduksi. 

Cara cek kista sendiri adalah dengan meraba bagian tubuh karena kista biasanya tumbuh perlahan dan memiliki permukaan yang halus. Ukurannya pun bisa kecil atau sangat besar.

Dengan rutin mengecek kondisi tubuh, kamu bisa mengetahui apakah memiliki kista atau tidak. 

Share artikel ini
Reference