5 Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa yang Perlu Diwaspadai
Umat muslim yang berakal dan sehat secara fisik wajib menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Selain itu, ibu hamil juga boleh puasa asalkan kebutuhan nutrisi tercukupi. Namun, kamu juga perlu memperhatikan tanda ibu hamil harus membatalkan puasa. Apa sajakah itu?
Ada beberapa umat muslim yang dikecualikan menjalani puasa Ramadan, seperti wanita yang sedang menstruasi, anak kecil yang belum balig, orang yang sudah sangat tua, hingga ibu hamil dan menyusui yang dikhawatirkan mengancam keselamatan diri sendiri maupun sang buah hati.
Namun, jika selama kehamilan merasa kuat secara fisik dan telah mendapatkan izin dari dokter, kamu bisa berpuasa dengan catatan perlu mengetahui tanda dan kondisi ibu hamil yang harus membatalkan puasa. Sebab jika tidak, tanda dan kondisi ini dapat memengaruhi kondisi ibu maupun janin dalam kandungan.
5 tanda ibu hamil harus membatalkan puasa
Meski dokter telah mengizinkan berpuasa, namun ibu hamil tetap perlu memperhatikan sejumlah masalah yang bisa saja terjadi selama puasa. Lantas apa saja tanda ibu hamil harus membatalkan puasa?
1. Mimisan
Mimisan atau keluarnya darah dari hidung memang bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan, tak sedikit kasus ibu hamil yang mengalami mimisan akibat adanya perubahan hormon yang mengakibatkan pembuluh darah hidung melebar dan mudah pecah.
Meski umum terjadi, namun apabila saat puasa kamu mengalami mimisan, ini menjadi tanda ibu hamil harus membatalkan puasa. Terlebih jika mimisan disertai dengan:
- Kesulitan bernapas
- Terasa nyeri dan sesak pada dada
- Darah yang keluar tidak berhenti selama 30 menit
- Menjadi lemas dan pusing
Apabila kamu mengalami hal ini, segera batalkan puasa dan minumlah air putih yang cukup. Pasalnya, tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat membantu menjaga selaput lendir juga terhidrasi.
2. Dehidrasi
Selama kehamilan, ibu hamil wajib memerhatikan asupan cairan setiap harinya. Apabila ibu hamil kekurangan cairan, tentunya akan mengalami dehidrasi yang dapat berdampak pada kesehatan janin.
Oleh karena itu, apabila kamu mengalami gejala dehidrasi, termasuk merasa sangat haus hingga urine berwarna gelap, ini tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.
Sebab jika tidak, dehidrasi yang parah dapat mengakibatkan risiko infeksi saluran kemih dan masalah kesehatan lainnya. Tentunya ibu hamil perlu memastikan kebutuhan cairannya tetap terpenuhi meski sedang berpuasa.
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia menjadi salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada ibu hamil, di mana kondisi ini ditandai dengan menurunnya kadar gula dalam darah.
Apabila ibu hamil mengalami hipoglikemia selama puasa yang ditandai dengan sakit kepala, berkeringat berlebihan, hingga wajah menjadi pucat, sebaiknya ibu hamil tidak memaksakan berpuasa.
4. Bayi menjadi kurang aktif
Saat memasuki usia kehamilan 18-24 minggu atau trimester 2, biasanya ibu hamil mulai merasakan pergerakan sang janin. Apabila kamu memutuskan untuk berpuasa di saat usia kehamilan memasuki trimester 2 atau 3 dan justru janin dalam kandungan menjadi kurang aktif, sebaiknya ibu hamil perlu waspada.
Bayi yang kurang aktif bisa menjadi salah satu adanya masalah dalam janin. Jadi, sebaiknya ibu hamil harus segera membatalkan puasa demi memastikan kondisi janin. Setelah berbuka pun, disarankan ibu hamil terus memantau pergerakan janin.
5. Memiliki risiko tinggi selama kehamilan
Ibu hamil termasuk ke dalam golongan yang dikecualikan untuk wajib berpuasa dan dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Terlebih apabila keadaan kehamilan memiliki risiko yang tinggi, seperti autoimun, hipertensi, dan komplikasi lainnya.
Pada dasarnya tak sedikit ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan, tetapi diperbolehkan berpuasa oleh dokter. Namun, selama berpuasa mengalami gejala, seperti lemas parah, sakit kepala, nyeri pada perut bagian bawah, dan mengalami muntah secara terus menerus, sebaiknya ibu hamil harus membatalkan puasa.
Tips aman puasa untuk ibu hamil
Jika kamu memutuskan untuk berpuasa, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan arahan yang tepat selama puasa karena mereka akan melihat riwayat kehamilanmu dan kondisi kesehatanmu.
Berhati-hatilah jika kamu berpuasa selama trimester ketiga karena ini adalah waktu di mana kamu mungkin membutuhkan 200 kalori ekstra jika kamu tipe orang yang aktif. Beristirahatlah yang banyak saat berpuasa karena kamu cenderung memiliki lebih sedikit energi.
Apabila kamu tetap bersikukuh untuk berpuasa, pahami beberapa tips aman puasa untuk ibu hamil berikut ini:
1. Perbanyak makanan tinggi protein
Tak sedikit orang yang melewatkan waktu sahur karena berbagai alasan. Ibu hamil yang ingin berpuasa, sebaiknya hindari kebiasaan ini. Saat sahur, sebaiknya konsumsilah makanan yang tinggi protein dan karbohidrat agar kamu memiliki energi yang cukup.
Kamu bisa memilih sumber protein dari daging dan untuk sumber karbohidratnya, kamu bisa memilih nasi merah, kentang atau roti gandum.
2. Hindari makanan terlalu manis
Selama berpuasa, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang terlalu manis karena akan mengakibatkan kadar gula darah meningkat lebih cepat dan setelahnya gula darahmu bisa turun dengan cepat sehingga membuatmu lebih cepat lemas dan merasa pusing.
Daripada makanan manis, kamu bisa mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi vitamin C karena vitamin yang satu ini dapat menjaga vitalitas tubuh dengan baik.
3. Makan perlahan saat berbuka
Tak bisa dipungkiri bahwa selama berpuasa, kita akan merasa sangat lapar hingga terkadang memakan semua makanan ketika berbuka. Bagi ibu hamil, sebaiknya jangan lakukan hal ini.
Makan berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penambahan berat badan, terutama jika ibu hamil banyak mengonsumsi makanan manis dan asin. Sebaiknya makan perlahan saat berbuka dengan memulai makanan ringan seperti sup.
Selain itu, ibu hamil juga bisa memilih makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik karena akan memberikan energi yang sangat dibutuhkan
4. Tetap terhidrasi
Dehidrasi adalah masalah serius yang harus diwaspadai selama kehamilan. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak air karena air diperlukan untuk membentuk plasenta yang memberi nutrisi pada bayi dalam kandungan.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan cairan ketuban rendah, produksi ASI rendah, dan bahkan menyebabkan persalinan prematur. Ingatlah untuk minum banyak air saat makan sahur dan makan setelah berbuka puasa.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi seperti buah-buahan dan sayuran segar agar tubuh tetap terhidrasi.
Nah, itulah beberapa tips puasa untuk ibu hamil dan beberapa tanda ibu hamil harus segera membatalkan puasa. Ingat, selalu lakukan konsultasi dengan dokter apabila mengalami masalah selama kehamilan, ya!
Penulis: Silvia Wardatul