cara mengatasi haid deras

cara mengatasi haid deras

Tidak semua wanita mempunyai volume darah menstruasi yang sama. Mungkin, kamu pernah mengalami masa-masa di mana volume darahnya deras atau ringan. 

Namun, rata-rata volume darah yang keluar selama satu siklus menstruasi adalah sekitar 30-40 ml atau sekitar 2-3 sendok makan. 

Namun, volume ini dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor lainnya, seperti usia, riwayat kesehatan, dan kebiasaan gaya hidup. 

Bahkan, tak jarang beberapa wanita mengalami perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit selama menstruasi.

Perubahan ini juga bisa berubah dari satu siklus ke siklus selanjutnya, lho. Lantas, apakah haid deras ini menandakan kalau kamu mengalami kondisi kesehatan tertentu yang berbahaya? 

Sebelum mengetahui lebih lanjut, ketahui dulu beberapa ciri-ciri darah haid yang deras di bawah ini.

  • Perlu mengganti pembalut setiap 1 hingga 2 jam
  • Perlu menggunakan 2 jenis produk pembalut secara bersamaan agar mengurangi risiko bocor dan tembus
  • Memiliki periode menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari
  • Mengeluarkan gumpalan darah yang lebih besar dari sekitar 2,5 cm
  • Darah haid merembes pada pakaian atau tempat tidur 
  • Sering merasa lelah atau sesak napas

Kamu pernah mengalami ciri-ciri di atas saat menstruasi? Agar tidak salah sangka, ketahui penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi haid deras di bawah ini.

Penyebab haid deras

Darah menstruasi yang deras merupakan hal normal. Biasanya, hal ini terjadi saat kamu pertama kali memulai menstruasi, setelah kehamilan, atau selama masa menopause. 

Namun, ada juga beberapa penyebab haid deras lainnya yang perlu kamu perhatikan.

  • Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba. 

Nah, saluran tuba adalah saluran yang menghubungkan ovarium pada rahim. Jika telur tersangkut di dalamnya, ia tidak akan berkembang menjadi bayi dan kesehatan kamu malah akan terancam. 

Biasanya, salah satu tanda dan gejala kehamilan ektopik adalah periode menstruasi dengan volume darah haid deras dan kram parah. Jika tidak diobati, kehamilan ektopik bisa mengancam jiwa sang ibu, lho.

  • Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) non-hormonal

Darah menstruasi yang deras juga menjadi efek samping yang umum dari IUD non-hormonal. Umumnya, setelah beberapa bulan menggunakan IUD, siklus darah haid yang deras ini baru akan berkurang.

  • Obat-obatan

Jenis obat tertentu yang kamu konsumsi berpengaruh dengan seberapa banyak darah haid yang keluar. Salah satu jenis obat yang bisa membuat darah haid kamu keluar lebih banyak dari biasanya adalah pengencer darah.

Cara mengatasi haid deras

Lalu, apakah ada cara khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi darah haid yang deras? Yap, kamu bisa memulainya dengan cara menerapkan gaya hidup teratur di rumah, seperti cara di bawah ini.

  • Maksimalkan cairan tubuh

Jika darah haid yang keluar terlalu deras selama beberapa hari, volume darah kamu akan menjadi terlalu rendah. 

Jadi, sebaiknya mulailah minum 4 hingga 6 gelas ekstra air setiap hari agar volume darah dan cairan tubuh tetap terjaga. Selain air mineral, kamu juga bisa mengonsumsi larutan elektrolit.

  • Konsumsi vitamin C

Vitamin C dapat membantu tubuh kamu agar bisa menyerap zat besi, yang dapat membantu mencegah anemia. 

Ada berbagai jenis buah dan sayuran yang mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, paprika merah dan hijau, buah kiwi, stroberi, hingga jus tomat.

  • Konsumsi makanan yang mengandung zat besi

Saat produksi darah di dalam tubuh keluar terlalu banyak, kamu bisa kehilangan zat besi. Namun, tubuh kamu membutuhkan zat besi untuk memproduksi hemoglobin, sebuah molekul yang membantu sel darah merah bisa membawa oksigen. 

Jika didiamkan, menstruasi yang deras akan menguras zat besi dan menyebabkan anemia defisiensi besi. 

Jadi, sebaiknya kamu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti tofu, bayam, dan yang lainnya.

Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang volume darah haid yang terlalu deras. Dengan pengawasan dan perawatan yang tepat, gejala-gejala ini bisa kamu kendalikan agar tetap produktif selama menstruasi.


Penulis: Nabila Ramadhani

Share artikel ini
Reference