cara mengatasi ketindihan

Ketindihan sering dikaitkan dengan alasan mistis dan horor. Padahal, ketindihan adalah salah satu masalah tidur yang bisa dicegah. Cari tahu cara mengatasi ketindihan agar tidur kamu lebih berkualitas, yuk!

Peneliti tidur menyimpulkan bahwa, dalam banyak kasus ketindihan atau disebut juga kelumpuhan tidur (sleep paralysis) hanyalah tanda bahwa tubuh kamu tidak bergerak dengan lancar melalui tahapan tidur.

Ketindihan bukanlah penyakit. Jarang sekali kelumpuhan tidur terkait dengan masalah kejiwaan yang mendasarinya.

Apa itu ketindihan saat tidur?

Ketindihan merupakan perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak. Itu terjadi ketika seseorang melewati tahap antara terjaga dan tidur. Ketindihan yang terjadi saat kamu tertidur disebut kelumpuhan tidur hypnagogic atau predormital. Jika terjadi saat kamu bangun disebut kelumpuhan tidur hypnopompic atau postdormital.

Untuk mengerti segala hal ini, kamu harus tahu jika setiap orang memiliki siklus tidur. Selama tidur, tubuh kamu bergantian antara tidur REM (rapid eye movement) dan NREM (non-rapid eye movement).

Satu siklus tidur REM dan NREM berlangsung sekitar 90 menit. Tidur NREM terjadi lebih dulu dan memakan waktu hingga 75% dari keseluruhan waktu tidur kamu. Selama tidur NREM, tubuh kamu rileks dan memulihkan dirinya sendiri.

Pada akhir NREM, tidur kamu bergeser ke REM. Mata Anda bergerak cepat dan mimpi terjadi, tetapi seluruh tubuh kamu tetap sangat rileks. Otot kamu “dimatikan” selama tidur REM. Jika kamu sadar sebelum siklus REM selesai, kamu mungkin menyadari bahwa kamu tidak dapat bergerak atau berbicara.

Lantas, apa penyebab ketindihan?

Penyebab ketindihan

Setiap orang pernah mengalami ketindihan, bahkan tanpa orang itu sadari. Kondisi umum ini sering terjadi pada masa remaja. Tetapi pria dan wanita dari segala usia dapat mengalaminya.

Faktor lain yang mungkin menyebabkan ketindihan ialah kurang tidur, perubahan jadwal tidur, stres atau gangguan bipolar, kram kaki malam hari, penggunaan obat- obatan tertentu seperti untuk ADHD, dan penyalahgunaan zat terlarang.

Cara mengatasi ketindihan

Sayangnya, kamu tidak bisa hanya mengatakan pada diri sendiri untuk bangun saat ketindihan. Itulah yang membuatnya begitu menakutkan. Otak mungkin menyuruh tubuh untuk bangun, tapi tubuh tidak bisa bangun.

Baland Jalal, seorang peneliti di Departemen Psikiatri Universitas Cambridge, baru-baru ini mengusulkan pendekatan berbasis meditasi untuk cara mengatasi ketindihan. Pendekatannya mencakup empat langkah berikut:

  • Katakan pada diri sendiri bahwa kelumpuhan tidur adalah umum, jinak, dan sementara. Tenangkan pikiranmu.
  • Ingatkan diri kamu bahwa tidak ada alasan untuk takut. Ketindihan adalah hal normal dan memiliki penjelasan ilmiah. Selain itu, tidak ada dampak buruknya.
  • Fokus pada sesuatu selain kelumpuhan.
  • Cobalah untuk merilekskan tubuh kamu dan hindari bergerak sampai ketindihan berlalu. Diam juga akan mencegah kamu dari kram yang muncul karena gerakan yang tiba-tiba.

Cara mengatasi ketindihan sebelum tidur

Cara mengatasi ketindihan

Kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan untuk ketindihan. Namun, akan sangat baik untuk mencegahnya melalui tips ini:

  1. Memperbaiki kebiasaan tidur yang buruk, seperti sering begadang atau tidur terlalu lama.
  2. Menggunakan obat antidepresan yang memiliki efek mengganggu siklus tidur.
  3. Mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.
  4. Mengobati gangguan tidur lainnya.
  5. Cobalah posisi tidur baru jika kamu tidur telentang.

Meski menakutkan, ketindihan saat tidur tidak berbahaya dan biasanya merupakan tanda kualitas tidur yang buruk. Jika kamu sudah mencoba strategi di atas dan kamu masih mengalami ketindihan, maka inilah saatnya untuk mengunjungi dokter.

Dokter dan profesional medis lainnya akan meninjau kebiasaan tidur kamu dan melihat apakah ada hal lain yang dapat mereka lakukan untuk membantu.

Photo by Yuris Alhumaydy/Unsplash

Share artikel ini
Reference