Synalten Obat Apa: Manfaat, Cara Konsumsi, Dan Efek Samping
Synalten obat apa? Ini adalah salep untuk mengobati peradangan dan gatal di kulit yang disebabkan oleh bakteri. Salep kortikosteroid turunan hidrokortison ini terdiri dari antibiotik jenis aminoglikosida, yang mampu mengurangi peradangan sekaligus meredakan infeksi bakteri kulit.
Obat salep ini umumnya tidak dijual bebas dan membutuhkan resep dokter, karena merupakan golongan obat keras. Agar kamu memahami manfaat, cara konsumsi, dan efek sampingnya, yuk simak pembahasan berikut!
Manfaat synalten
Synalten Cream digunakan dalam perawatan, pencegahan, dan perbaikan penyakit dengan gejala berikut ini:
- Infeksi kulit
- Ruam
- Infeksi mikroba
- Kondisi kulit
- Alergi
- Eksim
- Infeksi mikroba
Synalten Cream juga memungkinkan digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum di sini.
Cara konsumsi synalten
Dokter atau apoteker akan menjelaskan cara pemakaian salep synalten saat kamu berkonsultasi. Secara umum caranya yaitu:
- Gunakanlah obat ini hanya untuk pengobatan luar dan hindarkan dari area mata, rongga mulut dan rongga hidung, jika terkena bersihkan segera dengan air.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat karena lupa, maka saat kamu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih.
- Tidak boleh menggandakan dosis, dengan berlebihan saat mengaplikasikan salep ini pada jadwal berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Tindakan pencegahan
Beberapa kondisi kesehatan mungkin membuat kamu lebih rentan terhadap efek samping obat. Gunakan salep seperti yang diarahkan oleh dokter atau ikuti petunjuk yang tercetak pada kemasan produk. Pastikan kamu memperhatikan hal berikut untuk mencegah efek samping buruk, yaitu:
- Memberi tahu dokter adanya infeksi herpes mata di masa lalu
- Mempertimbangkan usia lanjut
- Reaksi alergi pada kulit dapat terjadi
- Penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya
- Konsultasikan dengan dokter anda sebelum menggunakan obat ini pada luka terbuka, kulit kering, pecah-pecah, teriritasi, atau terbakar sinar matahari.
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan synalten, bersihkan dan keringkan area kulit yang akan dirawat.
- Jangan mencuci area yang dirawat setelah mengoleskan synalten. Hindari juga penggunaan produk lain pada area yang dirawat kecuali diarahkan oleh dokter.
- Menerapkan jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan pilling. Gunakan lapisan yang lebih tipis atau jumlah obat yang lebih sedikit untuk menghindari pilling.
Efek samping obat synalten
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat terjadi dari semua bahan-bahan konstitusi salep synalten. Efek samping ini mungkin terjadi, beberapa efek samping mungkin jarang tetapi serius. Konsultasi pada dokter jika kamu melihat efek samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang:
- Jerawat
- Rasa terbakar
- Kesulitan dalam bernafas
- Pembengkakan mulut
- Perubahan warna kulit
- Reaksi kulit
- Pengeringan kulit
- Infeksi kulit
- Sakit kepala
- Kelesuan
- Parestesia
- Getaran
- Neuritis perifer
- Gangguan penglihatan
- Arthralgia
- Kejang
- Kemerahan
- Lakrimasi
- Eritema
- Pruritus
- Fotosensitivitas
- Pusing
- Vertigo
- Ataxia
- Tinnitus
- Gangguan pendengaran
- Ototoksisitas
- Nefrotoksisitas
Synalten Cream juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak tercantum di sini. Jika kamu melihat efek samping lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter untuk mendapat penanganan medis.
Interaksi obat lain dengan Synalten
Jika kamu mengonsumsi obat lain atau produk kulit pada waktu bersamaan, efek dari Synalten mungkin dapat berubah. Ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik.
Beri tahu dokter tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang sedang kamu gunakan, sehingga dokter dapat membantu mencegah atau mengelola interaksi obat. Synalten dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
- Aldesleukin
- Amfoterisin B
- Cephalothin
- Ceritinib
- Cisplatin
- Corticorelin
- Siklosporin
- Sitarabin
- Deferasirox
- Dimenhydrinate
Perlu kamu ketahui juga, bahwa bahan aktif Synalten digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati menggunakan obat ini pada ibu hamil, terutama jika digunakan di area kulit yang luas dan dalam jangka waktu lama.