scopma plus 500 mg

Scopma plus 500 mg merupakan obat anti spasmodik dan antipiretik. Spasmodik sendiri merupakan kondisi berkerutnya otot halus, salah satunya pada organ pencernaan, sistem urinaria, dan organ genital pada wanita.

Karena sifatnya itulah, Scopma plus 500 mg cukup sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan terkait otot halus, bahkan bila tidak berkaitan langsung dengan ketiga masalah di atas, seperti kram perut.

Lebih jelasnya scopma plus 500mg obat apa? Mari simak penjelasan di bawah ini.

Scopma plus 500 mg obat apa?

Scopma plus 500 mg merupakan obat untuk mengatasi nyeri paroksismal penyakit lambung atau usus kecil; nyeri spastik duktus biliaris, traktus urinarius (sistem urinaria) dan organ genital pada wanita.

Scopma plus bekerja dengan mengendurkan otot-otot di saluran pencernaan dan saluran kemih; meningkatkan ambang rasa sakit dan meningkatkan aliran darah melintasi kulit.

Obat kecil ini berbentuk tablet kecil dengan isian Hyoscine-N-butylbromide sebanyak 10 mg sebagai obat anti spasmodik. Scopma juga mengandung paracetamol sebagai analgetik sekaligus antipiretik parasetamol sebanyak 500 mg.

Apa Ciri-Ciri Batuk Mau Sembuh? Ini Resep Alami untuk Mengobatinya

Dosis obat

Untuk usia dewasa, Scopma dapat diambil sebanyak 1 hingga 2 kaplet 3 kali sehari, dengan jumlah maksimal perharinya sebanyak 6 kaplet. Scopma dapat diambil dengan atau tanpa makanan.

Bila kamu ragu, periksa selalu aturan penggunaan dan/atau ikuti petunjuk dokter.

Apa Itu Obat Lacosib? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping!

Sebelum menggunakan Scopma Plus, baca selalu aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. Jika menginginkan saran dokter, beri tahu dokter tentang daftar obat apa yang sedang kamu konsumsi, alergi, penyakit yang sudah ada sebelumnya, dan kondisi kesehatan saat ini.

Beberapa kondisi kesehatan mungkin membuat kamu lebih rentan terhadap efek samping obat. Beritahu dokter jika kondisi kamu tidak berubah atau menjadi lebih buruk. 

Kondisis berikut ini bisa jadi kamu rasakan sebagai efek samping dari Scopma plus 500 mg.

  • Mulut dan kulit kering, 
  • konstipasi, 
  • palpitasi, 
  • kemerahan, 
  • gangguan penglihatan, dan
  • Kerusakan hati (dosis besar).

Reaksi di luar daftar tersebut mungkin dapat terjadi. maka dari itu, pastikan untuk selalu memantau keadaan tubuhmu.

Tips atasi kram perut secara natural

Ada beberapa pengobatan rumahan yang populer untuk gangguan kram perur. Beberapa juga dapat membantu meredakan sakit perut dari sumber lain, seperti sindrom iritasi usus besar.

1. Meminum air

Tubuh membutuhkan air untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan dan minuman secara efisien. Dehidrasi membuat pencernaan lebih sulit dan kurang efektif, meningkatkan kemungkinan sakit perut. Selain itu, air minum dapat membantu mengurangi mulas.

Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan bahwa meskipun aturan umum adalah minum delapan gelas air setiap hari, kebutuhan cairan seseorang dapat bervariasi. Tingkat aktivitas, ketinggian, suhu ekstrem, kesehatan umum, dan ukuran tubuh dapat membuat perbedaan dalam kebutuhan cairan.

Sekitar 20% asupan cairan seseorang berasal dari makanan, sisanya berasal dari minuman. Bagi kebanyakan orang, angka yang cocok untuk dibidik adalah sekitar 8 gelas atau lebih air setiap hari. Anak-anak yang lebih kecil membutuhkan air yang sedikit lebih sedikit daripada orang dewasa:

Bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan, penting untuk tetap terhidrasi. Muntah dan diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi, sehingga orang dengan gejala ini harus tetap minum air putih.

2. Menghindari berbaring

Menghindari berbaring dapat mencegah gangguan pencernaan menjadi mulas. Saat tubuh dalam posisi horizontal, asam di perut lebih cenderung bergerak ke belakang dan ke atas, yang dapat menyebabkan mulas.

Oleh karena itu, penderita sakit perut sebaiknya menghindari berbaring atau tidur setidaknya selama beberapa jam hingga berlalu. Namun, cara ini mungkin tidak cocok jika kamu mengalami sakit perut saat istirahat atau tidur.

3. Konsumsi Jahe

Jahe dapat membantu mengurangi mual dan muntah pada orang yang sedang hamil atau yang menjalani kemoterapi. Orang yang sakit perut bisa mencoba menambahkan jahe ke makanan mereka atau meminumnya sebagai teh

Namun, berhati-hatilah dalam menakar jahe. Dosis jahe yang lebih besar dapat menyebabkan efek samping, seperti gas, mulas, gangguan pencernaan, dan ketidaknyamanan perut.

4. Diet BRAT

Dokter mungkin merekomendasikan diet pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang (BRAT) untuk penderita diare. Makanan BRAT dapat mengurangi jumlah tinja yang dikeluarkan seseorang dan membantu meredakan diare.

Makanan ini hambar, tidak mengandung zat yang mengiritasi lambung, tenggorokan, atau usus, karenanya diet ini dapat meredakan iritasi jaringan akibat asam dalam muntahan. Banyak makanan dalam diet BRAT juga kaya akan nutrisi, seperti potasium dan magnesium, dan dapat menggantikan nutrisi yang hilang akibat diare dan muntah.

5. Menghindari merokok dan minum alkohol

Merokok dan alkohol dapat memicu gangguan pencernaan dan kondisi gastrointestinal lainnya, seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Namun, menghindari merokok dan minum alkohol bisa jadi sulit, dan individu mungkin memerlukan dukungan ekstra.

6. Menghindari makanan yang sulit dicerna

Penelitian menunjukkan bahwa makanan berikut dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan:

  • makanan berlemak atau asam
  • produk gandum
  • buah dan jus buah seperti semangka
  • makanan pedas
  • makanan berminyak

Menghindari makanan yang sulit dicerna dapat membantu meredakan perut dan mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri. Selain itu, makanan yang lebih mudah dicerna, seperti buah dan sayuran, dapat membantu pola makan yang bergizi dan seimbang.

Penulis: Rahmadina Firdaus

Share artikel ini
Reference