Sakit Tenggorokan Akibat Streptokokus, Ini Gejalanya!
Sakit tenggorokan akibat streptokokus
Sakit tenggorokan akibat streptokokus atau strep throat merupakan jenis penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri streptococcus pyogenes dan streptococcus grup A. Penyakit ini kerap terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 5 hingga 15 tahun. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat terinfeksi bakteri sehingga mengalami sakit ini.
Apa itu sakit tenggorokan akibat streptokokus? Ketahui cara penularan, gejala hingga pengobatannya secara lengkap pada ulasan ini, yoonies!
Sakit tenggorokan akibat streptokokus merupakan jenis infeksi yang sering menyerang anak-anak terutama pada musim dingin. Bakteri streptococcus pyogenes menular dari satu orang ke orang lainnya. Penularan dari bakteri ini berlangsung cepat melalui beberapa cara, yaitu:
- Menghirup udara yang telah terkontaminasi dengan penderita saat batuk atau bersin
- Menyentuh benda yang telah terkontaminasi bakteri kemudian tanpa mencuci tangan langsung menyentuh mulut dan hidung
- Berbagi minuman, makanan atau alat makan dengan penderita sakit tenggorokan akibat streptokokus
Penyakit ini harus di waspadai karena sangat mudah menular dengan cepat. Ketahui juga apa yang menjadi tanda sakit tenggorokan akibat streptokokus ini sehingga dapat diobati secara dini.
Gejala sakit tenggorokan akibat streptokokus
Sakit tenggorokan akibat streptokokus dapat memunculkan tanda dan gejala sekitar 2-5 hari setelah seseorang tertular bakteri. Umumnya infeksi penyakit ini dapat berlangsung lebih lama sehingga perlu pengobatan yang lebih lama juga.
Sakit tenggorokan akibat streptokokus secara umum dapat menimbulkan gejala seperti:
- Sakit pada tenggorokan
- Demam mencapai 38,3 derajat celcius
- Sakit saat berbicara atau menelan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kaku pada persendian
- Sakit perut
- Ruam kemerahan
- Amandel menjadi bengkak, merah, terdapat nanah atau bercak putih
- Bintik merah pada langit mulut
- Nafsu makan menurun
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Orang tanpa gejala di atas juga dapat membawa pembawa atau carrier dan menularkan bakteri pada orang lain sehingga penerapan pola hidup bersih dapat mencegah penularan berlangsung lebih cepat dan masif.
Faktor risiko sakit tenggorokan akibat streptokokus dapat meningkat dan terjangkit penyakit ini yaitu:
- Berusia 5-15 tahun
- Anak usia sekolah atau orang dewasa yang berhubungan dengan anak-anak seperti guru atau pengasuh
- Penyakit ini meningkat pada musim yang lebih dingin
- Saat sistem kekebalan tubuh melemah
- Kontak dengan penderita
- Berada pada lingkungan tertutup rentan penyakit seperti asrama, sekolah, penitipan anak yang terdapat orang dengan penyakit tenggorokan.
Lalu bagaimana pengobatan pada sakit tenggorokan akibat streptokokus?
Pengobatan sakit tenggorokan akibat streptokokus
Sebelum memberikan pengobatan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksan fisik dan tes laboratorium.
Jenis tes yang dapat dilakukan untuk sakit tenggorokan akibat streptokokus yaitu:
- Rapid test atau tes antigen cepat yang dapat keluar dalam hitungan menit atau jam
- Swab test atau tes usap dengan cara mengambil sampel cairan yang terdapat pada belakang tenggorokan. Hasil tes akan diperiksa di lab dan keluar pada beberapa hari.
Sakit tenggorokan akibat streptokokus biasanya berupa pemberian antibiotik dan anti radang. Jenis obatnya yaitu berupa penicillin.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat beberapa jenis antibiotik yang direkomendasikan untuk radang tenggorokan seperti:
- Penisilin
- Sefaleksin
- Amoksilin
- Cefadroxil
- Azitromisin
- Klindamisin
- Klaritromisin
Jenis anti radang yang dapat diberikan seperti ibuprofen dan acetaminophen. Jenis obat ini dapat meredakan gejala seperti demam dan sakit tenggorokan.
Perlu diingat, semua jenis pengobatan dan resep obat tentu harus di konsultasikan dengan dokter agar dapat disesuaikan dengan kondisi penderita ya, yoonies!
Pengobatan rumahan
Mempercepat pemulihan sakit tenggorokan akibat streptokokus dapat dilakukan dengan penerapan gaya hidup sehat di rumah. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Perbanyak konsumsi cairan, terutama air putih yang dapat menghindarkan pasien dari kemungkinan dehidrasi.
- Konsumsi minuman hangat seperti air lemon atau teh
- Menggunakan permen pelega tenggorokan
- Perbanyak istirahat dan hindari kegiatan berat
- Konsumsi makanan bernutrisi tinggi dengan tekstur lembut, lunak dan mudah ditelan.
- Gunakan pelembab udara di rumah seperti humidifier
- Kumur dengan air garam
- Hindari makanan manis yang bisa menyebab radang semakin parah
- Hentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol
Jika kamu sudah tertular, disarankan untuk memisahkan alat makan untuk sementara waktu, tidak berbagi makanan antara orang sakit dan sehat, tutup mulut saat bersin atau batuk, serta cuci tangan secara teratur dan terapkan pola hidup sehat, ya Yoonies.
