Sering Catokan Bikin Rambut Patah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya, Yuk!
Kamu yang sering styling rambut tentu sudah tak asing dengan masalah yang satu ini. Rambut patah memang bisa terjadi karena beberapa penyebab, salah satunya kalau kamu sering catokan. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cek selengkapnya di artikel ini!
Apa saja penyebab rambut patah?
Penyebab rambut patah ternyata bisa bermacam-macam, lho. Berikut beberapa penyebab paling umum yang perlu kamu ketahui, Yoonies!
1. Pola makan
Pernah mendengar kalimat, “Kamu adalah apa yang kamu makan” sebelumnya, Yoonies? Nah, ini berlaku juga lho dalam hal kesehatan kulit dan rambut. Nutrisi yang kamu konsumsi membantu rambut tumbuh dan mencegah kerusakan.
Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang mengandung zinc, zat besi, dan asam folat setiap harinya. Selain itu, protein dan antioksidan yang cukup juga dapat mencegah rambut patah dan kerusakan.
2. Stres
Banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara stres dan rambut patah hingga rontok. Oleh karena itu, cobalah mengelola stres jika ingin rambut yang lebih sehat dan kuat.
3. Rambut yang kering
Rambut kering menjadi salah satu pemicu kerusakan rambut, lho. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca kering, suhu yang lembap dan bahkan terlalu panas.
Jika ujung rambut kamu kering, pertimbangkan untuk menggunakan sampo hanya pada kulit kepala. Selain itu, gunakan juga masker rambut pada bagian tengah dan ujung rambut agar kelembapan rambut tetap terjaga.
4. Alat styling rambut yang terlalu panas
Tahukah kamu kalau penggunaan hair dryer, catokan, atau pengeriting rambut akan membuat rambut rusak dan patah? Sebaiknya, kamu tidak terlalu sering menggunakan alat styling tersebut untuk menghindari rambut patah.
5. Hipotiroidisme
Gangguan tiroid rendah (hipotiroidisme) terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Orang dengan tiroid rendah mungkin mengalami kerusakan, kerontokan hingga rambut patah yang berlebihan.
Jika kamu memiliki rambut kering dan rusak disertai dengan gejala, seperti kelelahan, kenaikan berat badan secara drastis, dan depresi, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan tiroid.
6. Gangguan makan
Jika dokter mendiagnosis kamu memiliki gangguan makan, gejala seperti kerusakan rambut mungkin saja kamu alami. Gangguan makan menyebabkan kekurangan gizi karena nutrisi yang dibutuhkan rambut tidak terpenuhi.
Cara mengatasi rambut patah dengan mudah
Setelah mengetahui penyebab rambut patah, kamu tentu penasaran dengan cara mengatasi dengan mudah, bukan? Berikut cara mengatasinya yang bisa kamu lakukan!
1. Gunakan kondisioner sebelum dan setelah keramas
Pastikan menggunakan kondisioner sebelum dan setelah keramas untuk melembapkan, menutrisi rambut patah dan ujung rambut yang bercabang, serta mencegah rambut kusut.
2. Beri rambut waktu untuk beristirahat dari alat styling
Mengeringkan dan mencatok rambut secara rutin hanya akan merusak helaian rambut. Cobalah gunakan alternatif alat styling tanpa panas, seperti rol rambut untuk membuat rambut bergelombang atau keriting.
Jika kamu benar-benar harus menggunakan alat styling yang panas, pastikan kamu menggunakan produk rambut yang dapat melindungi dari panas dan pilih suhu yang rendah.
3. Keramas dengan benar
Gunakan sampo bebas sulfat dan aplikasikan hanya pada kulit kepala, bukan ke batang rambut. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mencari produk rambut yang cocok untuk jenis kulit kepala dan permasalahan rambutmu.
4. Lakukan perawatan ekstra dan konsumsi vitamin
Salah satu cara mengatasi rambut patah paling mudah adalah dengan rutin melakukan perawatan rambut, seperti masker rambut disertai dengan konsumsi suplemen yang mendukung rambut sehat.
5. Rutin potong rambut
Jika rambut sudah terlalu panjang, pastikan kamu rutin memotong rambut untuk mencegah rambut yang rapuh atau mudah patah.
Bagaimana, Yoonies? Apakah kamu sering melakukan hal-hal yang dapat mendukung rambut patah atau mudah rapuh? Semoga setelah mengetahui penyebabnya, kamu jadi lebih paham cara mengatasinya, ya!
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty