7 Penyebab Keputihan Warna Hijau, Waspadai dan Amati Ladies!
Keputihan wajar terjadi pada setiap wanita. Keputihan juga sebagai salah satu cara vagina untuk dapat membersihkannya dirinya sendiri. Namun kamu perlu waspada jika keputihan yang kamu alami memiliki ciri warna hijau serta berbau tajam dan tidak biasa.
Penyakit menular seksual bisa menjadi sebab keputihan warna hijau karena bakteri yang menjangkiti vagina. Apa penyebab lainnya? Dan bisakah keputihan sembuh tanpa pengobatan?
Kondisi keputihan warna hijau
Keputihan mungkin mengganggu, namun keputihan merupakan hal yang wajar dialami oleh wanita. Kamu harus waspada jika keputihan ternyata berwarna lain dan mempunyai bau yang busuk, tekstur yang menggumpal dan disertai dengan berbagai gejala lainnya.
Sebenarnya, warna keputihan ternyata dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan reproduksi. Keputihan hijau bisa menjadi tanda adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri tertentu.
Keputihan yang berwarna hijau perlu diwaspadai jika memiliki ciri-ciri:
- Tekstur tebal
- Menggumpal
- Memiliki konsistensi padat
- Berbau busuk
- Berwarna hijau
Nah, pengobatan pada keputihan bisa dilakukan jika sudah diketahui apa yang menjadi penyebab keputihan. Apa yang menjadi penyebab keputihan warna hijau?
Penyebab keputihan warna hijau
Keputihan dengan ciri tersebut harus kamu konsultasikan dengan dokter agar dapat diketahui apa yang menjadi penyebabnya. Keputihan bisa menjadi indikasi infeksi bakteri.
1. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan infeksi yang disebabkan parasit trichomonas vaginalis. Infeksi ini disebarkan melalui hubungan intim tanpa pengaman.
Penyakit ini termasuk dalam penyakit menular seksual dengan gejala keputihan berwarna hijau, menggumpal dan berbau amis. Trikomoniasis menginfeksi dalam 5-28 hari sejak parasite menular.
Gejala dari trikomoniasis antara lain:
- Muncul perih dan terbakar pada area vagina
- Vagina terasa gatal
- Terdapat kemerahan pada kulit vagina
- Vagina terasa kebas
- Nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil
- Perdarahan vagina
Infeksi bakteri ini jika tidak segera diobati tidak akan hilang dengan sendirinya. Ibu hamil yang terinfeksi trikomoniasis dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau prematur.
2. Gonore
Gonore merupakan penyakit menular seksual akibat bakteri neisseria gonorrhoeae yang hampir mirip dengan infeksi saluran kemih.
Banyak wanita yang salah kira telah mengalami isk padahal gonore-lah yang telah menyerangnya. Gonore dapat menyebabkan vagina bergejala:
- Keputihan berwarna hijau
- Perasaan sakit saat berhubungan seksual dan buang air besar
- Pendarahan pada vagina yang terjadi diantara periode
- Pendarahan setelah berhubungan intim
- Nyeri pada perut dan panggul
- Keputihan tebal dan menggumpal
- Terkadang nampak kekuningan
3. Klamidia
Klamidia merupakan bentuk paling umum dari infeksi menular seksual. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual tanpa pengaman.
Klamidia akan menunjukkan gejala infeksi pada 1-3 minggu setelah bakteri chlamydia trachomatis menyerang alat vital. Bakteri dapat menyerang melalui seks anak, vagina oral dan sentuhan alat kelamin.
Cairan dari vagina yang menjadi tanda klamidia ditandai dengan:
- Keputihan berwarna putih, hijau dan kuning
- Keputihan menggumpal
- Keputihan berbau busuk
- Pendarahan saat atau setelah berhubungan seksual
- Rasa tidak nyaman pada organ vital
4. Vaginosis bacterial
Infeksi ini biasanya mengeluarkan cairan keputihan hijau disertai perih dan rasa terbakar saat buang air kecil.
Sering disebut juga dengan vaginosis bakterialis (vb). Infeksi bisa terjadi saat keseimbangan bakteri baik dan jahat terganggu sehingga memicu berbagai gejala pada vagina. Ketidakseimbangan bakteri juga dapat terjadi karena:
- Sering berganti pasangan dalam berhubungan seksual
- Melakukan seks oral dan anal tanpa proteksi
- Kebiasaan merokok
- Mencuci vagina dengan bahan yang tidak sesuai kondisi
Vaginosis bakteri membuat kamu tidak nyaman dalam beraktivitas. Umumnya penyakit ini akan sembuh sendiri.
Namun jika keputihan warna hijau datang saat kamu sedang menjalani program hamil, maka segera konsultasi dan mendapatkan pengobatan infeksi bakteri.
5. Vulvovaginitis
Kondisi ini juga sering disebut dengan vaginitis yang merupakan peradangan pada alat vital wanita. Kondisi ini menyebabkan terjadinya infeksi atau pembengkakan vagina atau vulva. Gejala yang terjadi saat terserang vulvovaginitis adalah:
- Keputihan berbusa
- Keputihan berwarna hijau dan kekuningan
- Vagina dan vulva bengkak dan merah
- Bengkak pada area vagina dan anus atau perineum
6. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul merupakan infeksi menular seksual dan infeksi pada organ reproduksi wanita. Infeksi ini dapat menyebabkan cairan keluar dengan ciri:
- Keputihan berwarna hijau hingga kekuningan
- Berbau tajam
- Menggumpal dan bertekstur kenyal
7. Terdapat benda asing pada vagina
Benda asing yang seharusnya tidak terdapat pada vagin dapat menyebabkan infeksi dan vagina akan mengeluarkan cairan seperti:
- Keputihan hijau atau cokelat
- Berbau busuk
Dengan berbagai penyebab yang telah diketahui ini, adakah cara ampuh dalam mengobati keputihan warna hijau?
Cara mengobati keputihan berwarna hijau
Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat apabila ingin mengobati keputihan berwarna hijau.
Sejumlah tindakan akan disesuaikan dnegana penyebab pasti keputihan termausk alam perawatan dan perubahan pada gaya hidup. Beberapa pengobatan yang akan direkomendasikan, antara lain:
1. Perawatan medis
Perawatan media menjadi cara untuk mengobati keputihan. Yaitu dengan penggunaan obat bebas baik itu obat yag dimasukkan dalam vagina, obat oral seperti antibiotic, pengobatan rumahan dan sebagainya.
2. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat menjadi cara untuk mengobati dan menghindari keputihan warna hijau, seperti:
- Praktik gaya seks aman dan tidak berganti pasangan.
- Membasuh alat kelamin dari depan ke belakang
- Menggunakan bahan pakaian dari katun atau yang dapat menyerap keringat
- Tidak mengenakan pakaian dalam saat tidur agar organ intim dapat bernapas.
- Menghindari pemandian air panas
- Mandi setiap hari dan keringkan alat genital dengan benar
- Tidak menggunakan semprotan untuk vagina
- Tidak perlu mencuci vagina berlebihan yang bisa merusak keseimbangan bakteri baik.
- Tidak menggunakan pembalut atau tisu beraroma
- Tidak menggunakan cairan pembersih vagina dengan bahan kimia
- Tidak menggunakan mandi busa beraroma
Jika perawatan ini sudah dilakukan namun tetap muncul keputihan warna hijau dan disertai dengan berbagai gejala berat lain, segera konsultasi dan periksakan diri ke dokter agar penyedia layanan kesehatan bisa memberi tahu perawatan yang tepat untuk kamu.