Ketahui Gejala Dan Penyebab Dehidrasi Saat Puasa
Penyebab dehidrasi umumnya adalah kurang minum. Kondisi ini bisa datang kapan saja terlebih ketika cuaca sedang panas. Gejala dehidrasi sangat beragam mulai dari mulut kering, kelelahan, pusing, hingga kehilangan kesadaran atau pingsan.
Saat puasa dehidrasi lebih rawan terjadi, karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan sepanjang hari. Namun, di luar bulan puasa kondisi ini memang umum terjadi.
Apa itu dehidrasi?
Dehidrasi terjadi pada saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan dengan asupan, sehingga tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk melakukan bekerja sebagaimana mestinya, atau disebut juga dengan kondisi kehilangan cairan.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, akan sangat berbahaya ketika terjadi pada anak kecil atau orang lanjut usia. Umumnya dehidrasi ini disebabkan diare dan muntah yang parah pada anak kecil, sehingga cairan dalam tubuh berkurang secara drastis.
Penyebab dehidrasi
Kehilangan cairan bisa disebabkan beberapa hal, beberapa diantara penyebabnya yaitu sebagai berikut:
- Diare dan muntah yang parah, bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh dengan cepat. Apalagi jika disertai dengan muntah seperti pada kasus keracunan, cairan dalam tubuh akan hilang lebih banyak.
- Demam yang membuat suhu tubuh meningkat, ketika tubuh panas cairan tubuh akan berusaha untuk membuat suhu tubuh kembali normal. Sehingga akan lebih banyak cairan yang dikeluarkan.
- Keringat yang keluar secara berlebihan. Biasanya terjadi saat kamu olahraga berat atau karena cuaca panas. Kamu harus segera mengganti cairan tubuh dengan banyak minum air, karena resiko dehidrasi sangat tinggi.
- Sering buang air kecil karena kondisi tertentu, seperti diabetes, cuaca dingin, atau karena mengkonsumsi obat diuretik. Ketika kamu mengalami hal ini sebaiknya segera minum untuk mengganti cairan tubuh.
Dehidrasi saat puasa
Ketika puasa, tubuh akan rentan terkena dehidrasi karena tidak ada asupan makananan dan minuman selama hampir 13 jam. Apalagi jika kamu menjalani ibadah puasa saat musim panas di negara empat musim. Waktu berbuka akan semakin lama dengan cuaca yang sangat panas. Resiko dehidrasi akan semakin meningkat pada kondisi seperti ini.
Kamu harus menghindari dehidrasi dengan memaksimalkan asupan cairan saat buka puasa dan sahur. Sebaiknya hindari kegiatan berat yang menguras banyak tenaga di siang hari, karena akan membuat cairan tubuh semakin berkurang.
Gejala dehidrasi saat puasa
Mungkin bagi kamu yang belum pernah mengalami dehidrasi akan cukup sulit mengenalinya. Berikut gejala-gejala ketika seseorang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi:
- Mulut menjadi kering
- Kulit sangat kering dan terlihat berkerut
- Merasa mudah lelah dan lesu
- Kehilangan konsentrasi dengan mudah
- Banyak tidur dan tidak bersemangat
- Sembelit dan susah buang air kecil
- Aritmia jantung atau detak jantung tidak teratur
Bahaya dehidrasi saat puasa
Jika cairan yang hilang melebihi 3-4% dari volume cairan tubuh, maka kamu bisa dibilang mengalami dehidrasi. Dehidrasi ini memiliki banyak tingkatan mulai dari ringan, sedang hingga berat.
Dehidrasi ringan yaitu kehilangan cairan 5% – 6% dari tubuh. Pada tahap ini akan ada gejala yang tidak bisa dihindari mulai dari lelah, pusing, sampai sakit kepala.
Dehidrasi sedang yaitu kehilangan cairan 7% – 10% dari tubuh. Pada tahap ini biasanya muncul gejala tekanan darah rendah, kulit menjadi kering, denyut nadi menjadi cepat, produksi urin berkurang, dan kulit menjadi tidak elastis.
Dehidrasi parah yaitu kehilangan 10% cairan dari volume cairan tubuh. Pada tahap ini penderita biasanya memiliki kelainan elektrolit yang parah, gejala yang timbul yaitu kejang bahkan hingga meninggal dunia.
Cara mencegah dehidrasi saat puasa
Dehidrasi sendiri merupakan kondisi yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi ketika melakukan ibadah puasa, kamu harus bisa mengatur asupan cairan tubuh agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari dehidrasi. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:
- Minum air putih 8-12 gelas ketika sahur, lebih baik minum air hangat agar terserap lebih mudah oleh tubuh. Selain itu, konsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi bagi tubuh.
- Hindari konsumsi bumbu atau garam berlebihan ketika berbuka puasa, lebih baik konsumsi makanan yang dapat memulihkan cairan tubuh.
- Jangan konsumsi makanan manis berlebihan, karena akan meningkatkan rasa haus. Lebih baik konsumsi buah yang mengandung glukosa dan cairan alami.
- Hindari minuman kafein dan nikotin, karena minuman kafein bisa meningkatkan kehilangan cairan. Lebih baik hindari selama bulan ramadhan, termasuk minuman berkarbonasi.
- Sebisa mungkin hindari paparan sinar matahari dan aktivitas berlebih yang menguras banyak energi. Karena pada suhu lingkungan yang tinggi, tubuh menjadi cepat haus dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Dehidrasi merupakan kondisi yang bisa berbahaya bagi tubuh. Karena itu, sekecil apapun penyebab dehidrasi sebaiknya kamu hindari untuk menjaga kesehatan tubuh ketika melakukan ibadah puasa. Kamu bisa menghindarinya dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi dan bisa meningkatkan cairan tubuh.