Pengertian Pap Smear, Manfaat, Hingga Efek Samping
Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian wanita di dunia. Penting untuk melakukan deteksi dini untuk mengetahui lebih awal penyakit ini, salah satunya adalah dengan pap smear.
Pengertian pap smear
Pap smear atau yang juga bisa disebut dengan Pap test merupakan prosedur skrining untuk kanker serviks. Tes ini akan menguji keberadaan sel pra kanker atau kanker pada leher rahim.
Nantinya, sel-sel dari leher rahim akan diambil dengan lembut untuk kemudian diperiksa. Prosedur ini dapat dilakukan di rumah sakit atau layanan medis yang menyediakan.
Prosedur ini mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan ketika dilakukan, namun tidak perlu khawatir karena ini aman dan tidak menyebabkan rasa sakit dalam jangka panjang.
Manfaat pap smear untuk wanita
Pemeriksaan pap smear sendiri sangat bermanfaat bagi wanita. karena dapat tes ini dapat membantu dokter untuk mengetahui ada tidaknya risiko kanker serviks sehingga dokter dapat mengambil tindakan dan pengobatan secepatnya. Dengan begitu, peluang sembuh pun dapat lebih besar.
The American Cancer Society sendiri merekomendasikan, baiknya skrining ini dapat dilakukan ketika wanita berusia 25 tahun. Beberapa wanita mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker maupun infeksi.
Menurut European Guidelines for Quality Assurance in Cervical Cancer Screening edisi kedua, melakukan kombinasi pemeriksaan pap test dengan program screening reguler dan tindakan lanjutan yang sesuai dapat membantu mengurangi tingkat kematian yang disebabkan kanker hingga 80 persen.
Selain itu, wanita yang sedang program hamil atau merencanakan kehamilan juga perlu melakukan pap smear. Ibu hamil dengan kanker serviks dapat membahayakan ibu maupun janin, berikut sejumlah risikonya:
- Keguguran
- Gangguan pertumbuhan janin
- Kelahiran prematur
- Gangguan saat persalinan
- Sel kanker dapat menjangkau janin
Selain itu, ada beberapa manfaat melakukan pap smear secara rutin, yakni:
- Mencegah atau mengobati kanker serviks lebih cepat
- Mendeteksi adanya kelainan sel yang dapat memicu kanker serviks bahkan sebelum muncul gejala
- Melakukan deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan yang lebih besar
Efek samping setelah pap smear
Tidak sedikit wanita mengkhawatirkan efek samping yang dapat ditimbulkan ketika melakukan pap test. Namun, kamu tidak perlu khawatir, pasalnya ini merupakan metode mendeteksi kanker serviks yang aman untuk dilakukan wanita.
Pasien mungkin dapat merasa tidak nyaman ketika prosedur ini dilakukan. Namun, jika sudah selesai, umumnya tidak ada efek samping jangka panjang, pasien mungkin hanya akan mengalami pendarahan ringan.
Prosedur pap smear
Pap smear merupakan skrining yang dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Prosedur ini umumnya berlangsung kurang lebih selama 10-20 menit. Berikut tahapan pap test ini.
Pasien akan diminta melepaskan pakaian bagian bawah. Setelah itu, pasien diminta untuk berbaring di meja dengan posisi lutut yang menekuk serta paha yang terbuka
Selanjutnya, dokter memasukan spekulum, ini adalah alat berbentuk seperti cocor bebek. Nantinya, spekulum akan dimasukan ke dalam vagina. Fungsi spekulum sendiri adalah untuk membuka dinding vagina, dengan begitu bagian leher rahim dapat terlihat. Saat menjalani proses ini, pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman pada area panggul.
Lalu, dokter mengambil sampel jaringan pada leher rahim menggunakan sikat, spatula atau keduanya. Jika sudah selesai, dokter nantinya akan menyimpan sampel tersebut dalam wadah khusus untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
Cara membaca hasil pap smear
Hasil tes pap smear ada dua, yakni positif dan negatif. Jika tes menunjukan hasil positif, ini artinya tidak ditemukan adanya sel abnormal. Dengan begitu, pasien dapat dikatakan tidak menderita kanker serviks. Namun, jika hasilnya ternyata positif, ini artinya ditemukan sel abnormal.
Namun, perlu diingat, hasil positif tidak selalu dapat dipastikan adanya sel kanker. Berikut beberapa sel abnormal yang mungkin dapat terdeteksi dari hasil pap smear yang positif:
- Sel skuamosa atipik (ASCUS): Terdapat sel abnormal namun kerusakannya tidak begitu parah untuk dapat disebut sel prakanker. Diperlukan pemeriksaan lanjutan guna memastikan adanya human papillomavirus.
- Lesi intraepitel skuamosa: Ini merupakan sel abnormal yang menunjukan kerusakan sedang sampai parah. Terdapat kemungkinan atau potensi perubahan sel tersebut menjadi sel kanker.
- Sel glandular atipikal: Terdapat sel abnormal yang memproduksi mukus atau lendir. Namun sel ini belum pasti sel prakanker.
- Sel skuamosa dan adenokarsinoma: Ini merupakan sel abnormal yang diduga kuat merupakan sel kanker.