hamil setelah keguguran

hamil setelah keguguran

Kehamilan adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu bagi pasangan yang merencanakan kehamilan. Sayangnya, tidak semua momen kehamilan berakhir baik sampai dengan kelahiran si kecil.

Jika kamu pernah mengalami keguguran dan kembali merencanakan kehamilan, kamu mungkin ingin tahu waktu terbaik untuk bisa hamil lagi.

Pada artikel ini, kamu akan mengetahui sejumlah mitos dan fakta, durasi waktu, hingga tips menjaga kehamilan setelah keguguran terjadi.

Mitos dan fakta hamil setelah keguguran

Setelah mengalami keguguran, pasangan yang merencanakan kehamilan mungkin masih merasakan beberapa emosi seperti rasa bersalah, sedih, hingga stress.

Pasangan mungkin juga merasa khawatir dengan keguguran berulang di kehamilan berikutnya.

Untungnya, dibarengi dengan penelitian para ahli, terungkap beberapa mitos dan fakta kehamilan setelah keguguran terjadi. Berikut adalah mitos dan fakta yang harus kamu ketahui:

1. Mitos bahwa keguguran berbeda dengan kehilangan anak

Faktanya, kebanyakan ibu dan ayah telah menjalin ikatan segera setelah mereka menemukan adanya janin di rahim sang ibu.

Jadi, tidak masalah jika kamu merasa sedih dan carilah bantuan untuk mengatasi rasa sedih atau depresi yang berkepanjangan.

2. Mitos bahwa keguguran bisa dicegah

Faktanya, 70% kasus keguguran terjadi karena janin mengalami abortus spontan akibat kelainan kromosom. Jadi, kamu tidak dapat mencegah keguguran jika bayi memang telah memiliki kelainan kromosom.

3. Mitos bahwa merokok tidak meningkatkan risiko keguguran

Faktanya, menggunakan obat-obatan tertentu atau merokok justru dapat menambah kemungkinan keguguran terjadi. Oleh karena itu, berhenti merokok sebaiknya dilakukan oleh pasangan.

4. Mitos bahwa kehamilan berikutnya bisa menghilangkan rasa sedih

Faktanya, setelah mengalami keguguran, beberapa wanita tetap merasa sedih dan tertekan meskipun telah memiliki bayi yang sehat. Jika ini terjadi, lakukanlah konsultasi dengan dokter dan jalankan terapi untuk mengatasi rasa stress.

5. Mitos bahwa kehamilan selanjutnya harus lewat 3 bulan setelah keguguran

Faktanya, tidak ada waktu yang pasti untuk kehamilan. Maksudnya, jika kondisi fisik dan emosional pasangan dinilai dokter telah siap maka pasangan boleh-boleh saja melakukan hubungan seksual.

6. Mitos bahwa kehamilan selanjutnya bisa tidak perlu menunggu 2 minggu

Meskipun tubuh dan kondisi emosional pasangan dikatakan siap, sebaiknya pasangan menghindari hubungan seksual selama 2 minggu setelah keguguran. Melakukan hubungan seksual dalam kurun waktu 2 minggu setelah keguguran bisa menyebabkan infeksi.

7. Mitos bahwa keguguran menyebabkan kehamilan berikutnya tidak sehat atau normal

Faktanya, 85% hingga 99% wanita yang sebelumnya mengalami keguguran terus melahirkan bayi yang sehat.

Jadi, kehamilan cukup bulan atau melahirkan bayi yang sehat sangat mungkin terjadi biarpun kamu pernah mengalami keguguran ya.

Setelah mengetahui sejumlah mitos dan fakta seputar kehamilan setelah keguguran, kamu mungkin ingin tahu bagaimana proses kehamilan yang sehat setelah keguguran terjadi. Di bawah ini adalah penjelasannya.

Proses kembali hamil setelah keguguran

Setelah keguguran, tubuh wanita memerlukan waktu beberapa saat untuk kembali pulih. Pada saat itu, organ reproduksi termasuk siklus menstruasi juga secara perlahan kembali bekerja seperti sebelum kehamilan terjadi.

Nah, selama tubuh berada dalam proses pemulihan, pasangan boleh-boleh saja kembali merencanakan kehamilan. Tapi, ada beberapa hal atau proses yang sebaiknya kamu jalankan yakni:

  • Periksa kondisi fisik wanita dengan dokter
  • Lakukan konsultasi terkait kondisi emosional kedua pasangan
  • Terapkan gaya hidup yang lebih sehat
  • Penuhi asupan tubuh dengan makanan yang bergizi
  • Konsumsi vitamin prenatal atau suplemen yang mengandung asam folat
  • Hindari merokok dan minum minuman beralkohol
  • Batasi atau bahkan hindari minuman berkafein
  • Hindari obat-obatan berisiko seperti nikotin maupun obat illegal lainnya
  • Minum air putih yang cukup untuk membantu mendukung kehamilan
  • Rutin melakukan olahraga 150 menit setiap minggu
  • Jaga diabetes dan tekanan darah
  • Jaga berat badan tubuh

Merencanakan kehamilan setelah keguguran terjadi harus dibarengi dengan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter. Oleh karena itu, disiplinlah dalam melakukan kunjungan pemeriksaan.

Di sisi lain, kamu mungkin akan menerima beberapa tes dari dokter. Entah itu tes darah, kromosomal, ataupun MRI, lakukanlah setiap tes yang disarankan oleh dokter.

Setelah itu, dokter mungkin akan menentukan waktu terbaik bagi pasangan yang ingin mencoba hamil kembali.

Ciri-ciri wanita hamil setelah keguguran

Sama seperti wanita hamil pada umumnya, ciri kehamilan seperti rasa mual ataupun perubahan bentuk tubuh terutama payudara juga akan dialami oleh wanita hamil yang sebelumnya mengalami keguguran.

Mungkin, yang membedakan adalah reaksi emosional yakni “rainbow baby”. Istilah “rainbow baby” kerap menjadi salah satu ciri khas dari wanita yang sebelumnya pernah mengalami keguguran.

Biasanya, dibarengi dengan rasa bahagia dan pengharapan, wanita juga mungkin akan merasa sedih dan bersalah.

Maksudnya, meskipun kembali hamil, perasaan sedih akibat keguguran sebelumnya masih dirasakan oleh sang ibu.

Di sisi lain, sang ibu juga merasa bahagia karena kehadiran si kecil disaat yang bersamaan.
Nah, sekarang kamu mungkin penasaran terkait waktu terbaik bagi pasangan untuk kembali hamil.

Langsung simak penjelasan di bawah ini ya.

Berapa lama bisa hamil lagi setelah keguguran

Menentukan waktu atau saat terbaik untuk mencoba hamil setelah keguguran bisa dikatakan berbeda-beda tiap pasangan.

Beberapa pasangan mungkin bisa hamil setelah 3 sampai 6 bulan dari keguguran, sementara yang lain setahun.

Akan tetapi, menurut penelitian beberapa ahli, baik itu 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan tahunan, setiap pasangan sebaiknya memperhatikan kesiapan fisik dan emosional.

Artinya, jika dokter melihat kondisi fisik (dibarengi dengan kondisi emosional) sang ibu telah bekerja dengan normal maka pasangan boleh saja melakukan hubungan seksual.

Namun, meskipun kondisi fisik dan emosional sang ibu telah dalam keadaan baik, umumnya dokter tidak menganjurkan pasangan untuk kembali hamil dalam waktu 2 minggu setelah keguguran.

Keputusan ini biasanya dokter berikan untuk mencegah terjadinya infeksi. Intinya, kehamilan setelah keguguran bisa disesuaikan dengan kesiapan fisik dan emosional pasangan.

Tidak lupa, lakukan beberapa tips menjaga kehamilan di bawah ini ya.

Tips menjaga kehamilan setelah keguguran

Setelah mengalami keguguran, beberapa pasangan umumnya menjadi ekstra hati-hati dalam segala hal.

Terkadang, hal-hal yang sebenarnya tidak memengaruhi risiko keguguran juga dihindari oleh beberapa pasangan.

Di sisi lain, terlalu berhati-hati hingga tidak melakukan kegiatan apapun justru dinilai tidak sehat untuk tubuh sang ibu. Jadi, coba lakukan beberapa tips menjaga kehamilan setelah keguguran berikut:

  • Rutinlah melakukan pemeriksaan dengan dokter
  • Batasi atau sebisa mungkin hindari kafein
  • Berhenti minum minuman beralkohol
  • Berhenti merokok
  • Hentikan penggunaan obat-obatan illegal
  • Konsumsi vitamin prenatal
  • Perhatikan asupan harian yang bergizi
  • Lakukan stress management
  • Jaga tubuh tetap aktif dengan olahraga kehamilan

Intinya, pasangan yang sebelumnya mengalami keguguran diharapkan untuk bisa saling mendukung satu sama lain baik dari segi kesehatan fisik maupun emosional.

Dibarengi dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan rutin berkonsultasi dengan dokter maka kehamilan bisa terjaga.

Share artikel ini
Reference