hipertensi adalah

Hipertensi adalah kondisi kesehatan ketika tekanan darah seseorang secara konsisten meningkat di atas batas normal. Kondisi ini juga kerap disebut sebagai “silent killer”.

Pasalnya, tekanan darah tinggi yang di atas ambang normal tidak memicu gejala apapun, tetapi bisa menyebabkan komplikasi serius.

Maka dari itu, kamu perlu mengetahui informasi lengkap mengenai hipertensi di bawah ini, yuk!

Apa itu hipertensi?

pengertian hipertensi

Hipertensi adalah kondisi umum ketika tekanan darah di dalam tubuh terlalu tinggi. Tekanan darah yang tinggi ini bisa memengaruhi pembuluh darah dalam tubuh, atau biasa disebut sebagai arteri. 

Bila seseorang mengalami hipertensi, tekanan darah yang diterima oleh arteri juga terlalu tinggi. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Tekanan darah diukur menggunakan satuan milimeter air raksa (mm Hg). Sementara itu, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah 130/80 mm Hg atau lebih tinggi.

Ini juga membuat American College of Cardiology dan American Heart Association membagi hipertensi jadi beberapa kategori. 

  • Tekanan darah normal: 120/80 mm Hg atau lebih rendah
  • Tekanan darah tinggi: angka di atas berkisar antara 120 – 129 mm Hg, sedangkan angka bawah berada di bawah, bukan di atas 80 mm Hg. 
  • Hipertensi stadium 1: angka atas berkisar antara 130 – 139 mm Hg atau angka bawah antara 80 – 89 mm Hg. 
  • Hipertensi tahap 2: angka atas 140 mm Hg atau lebih tinggi, sementara angka bawah 90 mm Hg atau lebih tinggi. 

Jika mengalami tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg, kondisi ini dianggap sebagai darurat. Bila hal ini terjadi, penting untuk segera mencari bantuan medis darurat. 

Cara Menurunkan Darah Tinggi di Usia Muda yang Bisa Kamu Coba

Gejala hipertensi

Umumnya, penyakit ini tidak memicu gejala yang begitu kentara. Bahkan, saat alat tensi sudah menunjukkan angka yang cukup tinggi.

Itu sebabnya, hipertensi adalah silent killer karena kamu bisa mengalami tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa gejala apapun. 

Meski begitu, beberapa orang dengan hipertensi mungkin sering mengalami gejala di bawah ini: 

  • Sakit kepala
  • Sesak napas
  • Mimisan

Gejala-gejala di atas bukan gejala spesifik. Kondisi ini juga biasanya tidak terjadi sampai tekanan darah benar-benar mencapai tahap yang parah atau mengancam jiwa. 

Penyebab hipertensi

bolehkah makan ayam mcd setiap hari junk food

Hipertensi merupakan kondisi yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Hipertensi primer biasanya berkembang selama beberapa tahun dan penyebab kondisi ini umumnya tidak diketahui dengan pasti. Kondisi ini menjadi salah satu jenis hipertensi yang paling umum terjadi. 

Sementara itu, hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan dan gaya hidup tidak sehat, misalnya: 

  • Kecanduan alkohol
  • Konsums obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau pil KB
  • Konsumsi makanan tinggi garam
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Penyakit ginjal
  • Masalah kelenjar tiroid
  • Tumor pada kelenjar adrenal
  • Kelainan bawaan pada pembuluh darah
  • Sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur

13 Makanan untuk Penderita Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Wajib Coba!

Kapan harus ke dokter?

Mengingat gejala tekanan darah tinggi cukup samar, tentu kamu bingung kapan harus ke dokter.

Nah, jika tekanan darah melebihi angka 180/120 mmHg atau lebih tinggi, artinya kondisi kamu termasuk dalam kategori krisis hipertensi dan membutuhkan bantuan medis segera. 

Sementara itu, ketika tekanan darah berkisar antara 30/80 mmHg hingga 139/89 mmHg, ada kemungkinan kamu mengalami hipertensi stadium 1. Kondisi ini juga membutuhkan penanganan dari dokter. 

Bagi kamu yang punya tekanan darah tinggi tanpa gejala yang jelas juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, hipertensi umumnya tidak memicu gejala apa pun pada tahap awalnya. 

Pencegahan

olahraga

Hipertensi adalah salah satu kondisi medis yang sebenarnya bisa dicegah atau dikelola melalui pola hidup sehat.

Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan tekanan darah ke angka yang lebih sehat. 

  • Menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari
  • Mendapatkan tidur dan istirahat yang cukup
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya melakukan meditasi atau yoga. 
  • Memilih makanan rendah lemak dan kaya serat, contohnya sayur dan buah. 
  • Membatasi asupan garam dalam makanan, misalnya tidak lebih dari 1 sdt/hari. 
  • Berhenti minum alkohol dan merokok
  • Membatasi konsumsi minuman berkafein
  • Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin

Garam untuk Hipertensi: Berapa Takaran Saji per Harinya?

Cara mengatasi 

Pada dasarnya pengobatan tekanan darah tinggi bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Namun, ada kalanya dokter meresepkan beberapa obat penurun tekanan darah dan perencanaan pengobatan akan dibuat berdasarkan kondisi masing-masing.

Berikut ini beberapa obat penurun tekanan darah yang biasanya diresepkan oleh dokter.

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor 
  • Angiotensin II receptor blockers (ARBs)
  • Pemblokir saluran kalsium 
  • Obat diuretik (pil cair) 

Hipertensi adalah kondisi serius, tetapi bisa diam-diam mengintai kesehatan kamu selama bertahun-tahun.

Maka dari itu, usahakan melakukan pemeriksaan rutin untuk melihat tekanan darah tinggi kamu, apakah normal atau membutuhkan penanganan lebih lanjut. 


Penulis: Nabila Azmi

Share artikel ini
Reference