manfaat propolis untuk wajah

Beauty portrait of young pretty woman with soft healthy skin holding moisture face cream and looking on camera isolated over white background

Manfaat propolis untuk wajah kini semakin diincar karena banyak digunakan pada produk skincare Korea. Propolis sebenarnya memang terkenal sejak dulu sebagai kandungan yang bermanfaat untuk kulit wajah. Bahkan dikatakan Cleopatra juga menggunakan propolis untuk manfaat perawatan kulitnya.

Meskipun propolis dan madu sama-sama berasal dari lebah dan terlihat mirip, keduanya sebenarnya berbeda. Madu dibuat menggunakan nektar tumbuhan berbunga, dan merupakan sumber makanan bagi lebah. Sedangkan propolis, digunakan sebagai alat sehari-hari lebah dan merupakan campuran lilin lebah, air liur, dan resin yang dikumpulkan dari pohon gugur.

Manfaat propolis untuk wajah

Dianggap lebih ampuh dari madu, berikut adalah beberapa manfaat propolis yang bisa kamu dapatkan:

1. Menyembuhkan luka

Efek utama propolis adalah anti-inflamasi dan antimikroba yang berpotensi mempercepat proses penyembuhan. Beberapa infeksi kulit superfisial dan dapat dipertimbangkan untuk luka ringan, goresan, dan luka bakar yang tidak memerlukan perhatian medis bisa diatasi dengan propolis. 

2. Mengobati bekas jerawat

Selain menggunakannya untuk penyembuhan luka, propolis juga sangat membantu untuk penyembuhan jerawat dan bekasnya. Namun mungkin tidak akan cukup sebagai obat tunggal, tetapi penyembuhan akibat jerawat sangat bisa diandalkan (seperti jaringan parut, pigmentasi, masalah tekstur).

20 Obat Alami Menghilangkan Jerawat, Bye Jerawat!

3. Mengurangi peradangan

Propolis juga telah diketahui sebagai obat penunjang yang berguna untuk mengobati eksim dan psoriasis dengan mengurangi peradangan.

4. Melindungi kulit dari radikal bebas

Salah satu studi mengidentifikasi propolis sebagai obat dari kerusakan kulit akibat UV yang efektif. Hal ini karena propolis telah menunjukkan sifat antioksidan yang baik yang mampu melawan kerusakan oksidatif akibat sinar matahari pada kulit.

Jangan campur propolis dengan bahan ini

Propolis dapat bekerja dengan baik untuk semua jenis kulit. Kandungan ini memiliki manfaat pelembab untuk kulit kering, sifat antibakteri untuk kulit berjerawat dan berminyak, dan sifat anti-inflamasi untuk kulit yang teriritasi.

Namun, ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan propolis agar tidak menimbulkan reaksi buruk pada kulit. Kandungan yang tidak boleh dicampur dengan propolis yaitu:

  • Parfum, skincare yang wangi dapat mengiritasi kulit dan harus dihindari saat menggunakan propolis.
  • Minyak atsiri, jika dicampur dengan propolis maka dapat membuat kulit kering dan mengiritasi kulit.

Dilansir dari Beauty Tap, kamu bisa mengombinasikan kandungan snail + propolis. Campuran ini bagus untuk menenangkan, menyejukkan, dan menghaluskan kulit. Jika masih kurang yakin, kamu bisa melakukan patch test terlebih dahulu dengan mengoleskannya sedikit di punggung tangan.

13 Kandungan Skincare untuk Kulit Berjerawat, Cegah Minyak Berlebih!

Pro dan kontra pakai propolis di wajah

Meskipun terbukti dapat memberikan manfaat yang banyak pada kulit, tapi masih ada pro dan kontra yang perlu kamu ketahui tentang propolis ini, yaitu:

Pro

  • Propolis menjadi antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi kulit kamu dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
  • Propolis untuk kulit memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu mengurangi munculnya kemerahan, bengkak, dan kondisi kulit inflamasi lainnya.
  • Membantu menyembuhkan luka dan cedera kulit lainnya.
  • Salah satu manfaat propolis lebah terbaik untuk kulit adalah memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melindungi kulit Anda dari infeksi.
  • Propolis dapat membantu melembapkan kulit Anda dan membuatnya tetap terlihat sehat.

Kontra

  • Propolis dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
  • Karena ini adalah produk sampingan hewan, ini bukan vegan.

Efek Samping Propolis

Terlepas dari manfaat potensial kandunag propolis untuk perawatan kulit, bahan tersebut juga memiliki kelemahan yang tidak boleh diabaikan. Seperti halnya banyak bahan lain ketika dioleskan ke kulit, ada risiko nyata reaksi alergi atau dermatitis kontak terhadap propolis.

Hal ini telah dilaporkan berkali-kali dalam literatur ilmiah, hal inilah yang membuatnya tidak terlalu direkomendasikan kepada kebanyakan orang. “Insiden efek samping ini cukup tinggi, yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah pada kulit,” kata Nikhil Dhingra, MD, dari Spring Street Dermatology di NYC.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa reaksi alergi yang sebenarnya terhadap propolis berbeda dari iritasi yang disebabkan oleh bahan seperti retinol. Jika khawatir dengan risiko alergi, kamu bisa menguji produk di lengan bagian dalam selama satu atau dua minggu sebelum mengaplikasikannya ke area wajah.

Share artikel ini
Reference