Makanan untuk Penderita Malaria yang Bantu Jaga Kondisi Tubuh
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang penyebarannya melalui gigitan nyamuk. Penderita penyakit ini umumnya memiliki gejala demam dan menggigil setelah terinfeksi.
Selain mengkonsumsi obat, penderita juga perlu mengkonsumsi makanan yang dapat membantu mengurangi keluhan gejala. Berikut daftar makanan untuk penderita malaria.
Rekomendasi makanan untuk penderita malaria
Bagi pada penderita malaria bisa mengkonsumsi sejumlah makanan ini karena baik untuk mempertahankan daya tahan tubuh dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh malaria. Berikut daftar makanan tersebut.
1. Konsumsi makanan bergizi
Ketika penderita mengalami malaria, penderita membutuhkan kalori dan nutrisi yang lebih tinggi. Penderita dapat mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti nasi. Nasi lebih mudah untuk dicerna dan dapat melepaskan energi dengan lebih cepat.
Selain mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat, perlu juga mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya akan nutrisi. Buah dan sayuran juga kaya akan vitamin A dan C yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Beberapa sayur dan buah yang bagus untuk dikonsumsi oleh penderita malaria adalah bit, pepaya, wortel, jeruk nipis, beri, lemon hingga anggur.
2. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Makanan untuk penderita malaria selanjutnya adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Penderita malaria disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi fitonutrien yang dapat membantu mengatasi stres oksidatif yang disebabkan oleh infeksi.
Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber fitonutrien serta protein sehat yang baik. Ini bisa menjadi salah satu cemilan sehat untuk penderita malaria.
3. Tingkatkan asupan cairan
Pada saat demam, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan untuk menghindari dehidrasi. Selain itu, penderita juga kerap kehilangan nafsu makan ketika mengalami malaria. Penderita malaria perlu mengonsumsi sejumlah makanan yang mengandung air seperti melon, semangka, sup, lemon dan lainnya.
Apakah air kelapa baik untuk penderita malaria?
Sebenarnya belum ada penelitian khusus yang membahas mengenai manfaat air kelapa untuk penderita malaria. Namun, tidak ada larangan pula untuk mengkonsumsi air kelapa. Selain itu, air kelapa juga baik untuk hidrasi tubuh sehingga bisa mencegah dehidrasi pada penderita malaria.
Seorang ahli mikrobiologi Peru Palmira Ventosilla, dari Institute of Tropical Medicine of the private Cayetano Heredia University of Lima, telah mengembangkan metode pengendalian biologis yang menggunakan kelapa untuk menumbuhkan mikroorganisme yang pada gilirannya membunuh larva anopheles sebagai pencegahan malaria.
Untuk waktu yang lama, Ventosilla mencari metode sederhana untuk mengembangkan bacillus ini secara alami, yang dikenal dengan nama ilmiahnya Bti, dan akhirnya ia menemukannya dalam kelapa.
Sejumlah kecil Bti dimasukkan ke dalam kelapa melalui lubang yang kemudian ditutup dengan kapas dan ditutup dengan lilin.
Setelah dua atau tiga hari fermentasi, kelapa dibawa ke rawa-rawa tempat tinggal nyamuk, sumbatnya kemudian dilepas dan kelapa dibuang ke genangan air. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa kelapa ini dapat membunuh semua larva yang terkandung di kolam berawa.
Berapa lama sembuh dari malaria?
Meskipun mudah menular melalui gigitan nyamuk, namun sebenarnya penyakit malaria ini dapat disembuhkan secara total jika diobati dengan tepat. Namun, jika tidak ditangani, malaria dapat menyebabkan berbagai risiko yang membahayakan seperti anemia berat, gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian.
Maria dapat diobat dengan menggunakan obat resep yang berguna untuk membunuh parasit. Jenis obat dan lamanya pengobatan ini dapat bervariasi pada tiap penderita. Ini bergantung pada:
- Apa jenis parasit malaria yang kamu miliki
- Tingkat keparahan gejala yang kamu alami
- Usia kamu
- Apakah kamu sedang hamil atau tidak
Umumnya malaria disembuhkan dengan penggunaan obat antimalaria yang paling umum, seperti::
- Chloroquine phosphate. Chloroquine adalah pengobatan pilihan untuk setiap parasit yang sensitif terhadap obat. Namun beberapa negara, parasit kebal terhadap chloroquine, sehingga obat tersebut tidak lagi menjadi pengobatan yang efektif.
- Artemisinin-based combination therapies (ACTs). ACT adalah kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda. Pengobatan ini biasanya dilakukan sebagai pengobatan pilihan untuk malaria yang resisten terhadap chloroquine.
Selain dengan mengkonsumsi obat dan prosedur medis lainnya, penderita juga perlu menjaga asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan untuk penderita malaria seperti ulasan di atas.
—
Penulis: Intan Dwiyanti