Lapisiv T Obat Apa? Ternyata Tak Hanya untuk Mengatasi Flu!
Ada banyak jenis obat beredar di pasaran yang dapat membantu untuk meredakan gejala flu dan batuk. Ternyata ada juga obat batuk dan flu yang dapat meredakan gejala alergi, salah satunya obat yang satu ini. Nah, lapisiv T obat apa sebenarnya, ya?
Yuk, cari tahu lebih jauh lapisiv T obat apa mulai dari dosis dan penggunaannya, efek samping, dan interaksinya jika dikonsumsi dengan obat lain! Penasaran, Yoonies?
Lapisiv T obat apa?
Lapisiv T merupakan merek dagang dari obat yang mengandung diphenhydramine hidroklorida (HCL). Diphenhydramine adalah zat yang dapat meredakan batuk pilek dan gejala alergi.
Kandungan diphenhydramine pada lapisiv T bekerja dengan cara menghambat zat alami di dalam tubuh yang memicu mata berair, bersin, batuk, hidung meler, atau hidung tersumbat dikarenakan batuk pilek atau alergi. Itulah alasannya obat ini termasuk antihistamin.
Lapisiv T hadir dalam beberapa bentuk seperti tablet, sirop, obat oles, supositoria, dan suntik. Kamu tidak boleh mengonsumsi obat ini ketika akan berkendara karena memiliki efek sedatif yang memicu rasa kantuk.
Selain untuk flu, apa lagi manfaatnya?
Lapisiv T mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Ternyata selain meredakan gejala flu dan alergi, obat ini juga mempunyai beberapa manfaat lainnya. Berikut manfaat lapisiv T yang perlu kamu ketahui:
- Meredakan mabuk perjalanan (mual, muntah, dan pusing)
- Mengatasi sulit tidur (insomnia)
- Obat untuk gejala penyakit Parkinson (hilangnya keseimbangan, getaran tangan tidak terkontrol, dan kaku otot)
- Gejala ekstrapiramidal (kaku leher dan kaku alat gerak tubuh)
- Ruam kulit dan gatal-gatal (alergi)
Dosis atau aturan pakai
Dosis lapisiv T berbeda untuk setiap orang tergantung dari penyakit yang dialami, bentuk obat yang dikonsumsi, dan juga kondisi kesehatan tubuh. Khusus untuk anak-anak, obat ini ditentukan berdasarkan berat badannya. Berikut dosis dan penggunaan lapisiv T tablet dan sirop yang perlu kamu ketahui:
1. Dosis untuk mabuk perjalanan, batuk pilek, dan reaksi alergi
- Anak usia 2-5 tahun: 6,25 mg, tiap 4-6 jam
- Anak usia 6-12 tahun: 12,5-25 mg, tiap 4-6 jam
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 25-50 mg, 3-4 kali sehari
2. Dosis untuk mengatasi kesulitan tidur atau insomnia
- Dewasa 50 mg, 30 menit sebelum tidur
Apa saja efek samping lapisiv T?
Lapisiv T bukan merupakan jenis obat yang bisa dikonsumsi setiap hari. Obat ini juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam waktu jangka panjang atau melebihi dosis yang disarankan. Apa saja efek samping obat ini? Yuk, cek satu per satu di bawah ini!
- Mengantuk
- Sembelit
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Sakit perut
- Kering pada mulut, hidung, atau tenggorokan
- Gelisah
- Sulit buang air kecil
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Mual dan muntah
- Hilang nafsu makan
- Kejang
Interaksi lapisiv T dengan obat lain
Interaksi lapisiv T dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek sampingnya. Kamu bisa mencatat dan memberi tahu dokter obat apa saja yang sedang kamu konsumsi. Berikut beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan lapisiv T:
- Antihistamin yang dioleskan pada kulit (seperti krim diphenhydramine, salep, dan semprotan)
- Obat pereda nyeri opioid atau pereda batuk (seperti kodein, dan hidrokodon)
- Obat untuk tidur atau kecemasan (seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem)
- Pelemas otot (seperti carisoprodol dan cyclobenzaprine)
- Antihistamin lainnya (seperti cetirizine dan chlorpheniramine)
Obat ini dapat dikonsumsi oleh ibu hamil karena tidak ada risiko terhadap janin, tetapi tentu saja tetap harus di bawah pengawasan dokter. Khusus untuk ibu menyusui, obat ini tidak boleh dikonsumsi karena kandungan diphenhydramine dapat terserap ke dalam ASI dan mengurangi produksi ASI.
Nah, sekarang kamu pasti sudah paham lapisiv T obat apa mulai dari manfaat, dosis atau aturan pakai, efek samping, hingga interaksinya dengan obat yang lain. Jika kamu mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat ini dan tidak kunjung reda atau justru memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter ya, Yoonies!
Penulis: Tara Anugerah