harga acetylcysteine 200 mg

Untuk mempermudah mengeluarkan dahak, kamu bisa mengonsumsi obat oral dengan kandungan acetylcysteine. Yuk, cek harga acetylcysteine 200 mg dan fungsi obat untuk apa di artikel ini!

Lendir atau dahak berasal dari paru-paru yang berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan dari kuman dan material asing sehingga mencegah infeksi. Nah, orang yang terinfeksi kuman biasanya akan mengeluarkan lendir dengan berbagai warna. 

Dahak yang kental berperan menangkap material asing dan kuman yang ada pada saluran pernapasan. Umumnya, seseorang baru bisa mengeluarkan lendir ketika batuk. Pada saat kamu berdahak, kuman penyebab infeksi juga ikut keluar. 

Acetylcysteine 200 mg obat untuk apa?

Acetylcysteine merupakan obat produksi Novell Pharmaceutical Laboratories yang berfungsi memudahkan kamu mengeluarkan lendir di saluran pernapasan sehingga tidak kesulitan bernapas. 

Cara kerja kapsul acetylcysteine, yaitu dengan mengencerkan dahak yang terjadi akibat penyakit tertentu, seperti pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis. Kandungan utama dalam obat ini adalah N-Acetylcysteine yang juga digunakan untuk mengobati keracunan paracetamol. 

Obat pengencer dahak ini dijual di apotek. Namun, demi memastikan penyakit dan mencegah efek samping, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter. 

Perbedaan Batuk Kering dan Berdahak, Ini Penyebab Keduanya!

Indikasi penyakit yang membutuhkan acetylcysteine 200 mg

acetylcysteine 200 mg dan fungsi obatnya

Sebelum mengetahui harga acetylcysteine 200 mg, kamu perlu mengenali indikasi penyakit yang membutuhkan obat ini. Obat ini untuk mengencerkan lendir di saluran pernapasan akibat penyakit serius berikut ini!

1. Bronkitis

Iritasi di saluran bronkus dikenal dengan bronkitis yang ditandai dengan batuk, muncul dahak, demam, lemas, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Penyebab penyakit ini salah satunya karena virus dan bakteri. Penderita berisiko tinggi mengalami iritasi di saluran bronkus akibat menghirup asap dan memiliki kebiasaan merokok. 

2. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit saluran pernapasan yang diakibatkan bakteri Streptococcus pneumoniae. Penderitanya mengalami demam, mual, muntah, diare, kelelahan, berkeringat, batuk kering, dan muncul dahak. 

Bayi hingga lansia berisiko mengidap pneumonia, sedangkan perokok aktif risikonya jauh lebih tinggi. Penanganan untuk mengurangi lendir yang mengental yaitu mengonsumsi kapsul acetylcysteine. 

3. Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan infeksi paru yang terjadi akibat bakteri. Selain organ pernapasan, bakteri juga bisa menginfeksi ginjal, otak, kulit, hingga bagian tulang belakang. 

Penderita TBC aktif merasakan gejala seperti batuk, nyeri dada, panas dingin, berat badan menurun, batuk 3 minggu lebih disertai darah, lendir, dan menggigil. 

4. Cystic fibrosis

Seseorang bisa saja memiliki lendir yang menumpuk di paru-paru maupun sistem pencernaan karena terdiagnosis fibrosis kistik. Penumpukkan ini merupakan bawaan dari lahir dan ditandai dengan batuk, sesak napas, mengi, diare, sembelit, dan bagian kulit menguning. 

Berapa harga acetylcysteine 200 mg?

Acetylcysteine merupakan obat yang dapat kamu beli di apotek. Namun, penggunaan yang tepat membutuhkan resep dokter atau apoteker. Pasalnya, berbeda indikasi penyakit, berbeda pula dosis yang diberikan. Satu kemasan obat acetylcysteine berisi 10 strip x 10 tablet dengan harga Rp7 ribu-Rp24 ribuan per strip. 

Bronkris Obat Apa? Bukan untuk Batuk Saja, Ternyata Ini Manfaatnya!

Dosis atau aturan pakai

Acetylcysteine memiliki mukolitik yang berperan membuka ikatan disulfida dalam mukoprotein melalui gugus sulfhidril sehingga mengurangi viskositas lendir yang membuatnya encer. Alhasil, kamu lebih mudah mengeluarkan dahak.

Penggunaan obat perlu menggunakan petunjuk dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang fatal. Dosis rata-rata penggunaan sebagai berikut:

  1. Dewasa 1 kapsul 2-3 kali per hari
  2. Anak di atas 14 tahun membutuhkan 1 kapsul 2-3 kali per hari
  3. Anak di atas 6 tahun memerlukan 1 kapsul 3 kali per hari

Sebaiknya mengonsumsi ini setelah makan, sedangkan untuk cara penyimpanan simpan di tempat yang aman dari jangkauan anak, tidak lembap, dan terpapar sinar matahari langsung. 

Ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter umum atau dokter kandungan. 

Efek samping yang wajib diwaspadai

Acetylcysteine masuk golongan obat keras sehingga perlu petunjuk dokter sebelum mengonsumsinya. Namun, kamu mungkin saja mengalami beberapa efek samping berikut pasca mengonsumsi obat:

  1. Hipersensitif
  2. Ruam
  3. Kejang
  4. Gangguan mata
  5. Mual
  6. Muntah
  7. Gangguan fungsi hati
  8. Henti napas
  9. Gangguan pada sistem saraf

Sekarang kamu sudah tahu kan, harga acetylcysteine 200 mg dan fungsi obat untuk apa? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker apabila gejala tidak kunjung membaik ya, Yoonies!


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference