Kelelahan adalah kondisi tubuh merasa lemah setelah menjalani aktivitas yang cukup menguras tenaga. Mengalami kelelahan pun adalah hal yang normal. Kamu hanya perlu beristirahat untuk dapat mengembalikan energi yang habis.

Namun, apakah kamu pernah atau sering merasa lelah meskipun sudah cukup tidur dan istirahat? Jika demikian, bisa jadi itu gejala sindrom kelelahan kronis. Sindrom ini menyebabkan penderita terus merasa lelah dan lesu meskipun sudah tidur atau istirahat dengan cukup. 

Nah, sebenarnya apa sih sindrom kelelahan kronis itu? Bagaimana gejala kondisi kelelahan ini? Lalu, bagaimana pula cara mengobatinya? Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Apa itu sindrom kelelahan kronis?

Sindrom kelelahan kronis adalah kondisi medis yang kompleks yang ditandai dengan kelelahan ekstrim atau kelelahan yang berkelanjutan bahkan setelah seseorang merasa telah cukup tidur. Kondisi ini unik karena tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau mental tertentu.

Orang dengan sindrom kelelahan ini menderita kelelahan yang tidak dapat dijelaskan yang mencegah mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.

Lebih dari 50% pasien bahkan tidak mampu bekerja sehingga harus mendapat cuti kerja. Sementara kurang dari 20% pasien dapat bekerja penuh waktu.

Di Amerika Serikat, lebih dari 1 juta orang mengalami sindrom ini, dan wanita memiliki risiko empat kali lipat dari pria. Sindrom ini bisa datang tiba-tiba atau menimbulkan gejala yang berkembang secara perlahan. Gejalanya dapat muncul selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Baca juga: Penyakit Steven Johnson Syndrome: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya!

Gejala umum kelelahan kronis

kenapa kita mudah lelah

Selain rasa lelah yang berkepanjangan, sindrom kelelahan ini dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:

  • Nyeri pada otot dan persendian
  • Sakit kepala
  • Susah fokus
  • Gangguan tidur, seperti sulit tidur, peningkatan frekuensi tidur, dan sering terbangun saat tidur
  • Pusing karena tekanan darah rendah
  • Masalah mental seperti emosi yang tidak terkendali, serta sering panik dan cemas
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan

Selain gejala di atas, pengidap sindrom kelelahan ini juga dapat mengalami gejala lain seperti menggigil dan berkeringat di malam hari, gangguan pencernaan, jantung berdebar, dan mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu.

Penyebab sindrom kelelahan kronis

penyebab badan lemas tak bertenaga

Beberapa orang dilahirkan dengan kecenderungan mengalami sindrom ini. Sampai saat ini, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sindrom kelelahan kronis, seperti:

Infeksi virus

Beberapa orang mengalami kelelahan kronis setelah terkena infeksi virus. Virus yang diyakini menyebabkan sindrom kelelahan kronis adalah virus Epstein-Barr dan virus herpes.

Masalah sistem kekebalan tubuh

Orang dengan penyakit kelelahan kronis memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah daripada mereka yang biasanya sakit. Namun, sejauh ini tidak jelas sejauh mana masalah kekebalan dapat menyebabkan penyakit kelelahan kronis.

Baca juga: Gejala Autoimun yang Umum Terjadi Pada Wanita!

Ketidakseimbangan hormon

Orang dengan sindrom kelelahan kronis mungkin juga memiliki kadar hormon abnormal yang diproduksi oleh hipotalamus, kelenjar pituitari, atau kelenjar adrenal. Namun, masalah signifikansi ketidakseimbangan hormon ini masih membutuhkan lebih banyak studi.

Trauma fisik atau mental

Beberapa orang yang pernah mengalami trauma fisik atau mental memiliki risiko yang lebih besar mengalami sindrom kelelahan kronis. Trauma tersebut bisa terjadi karena kecelakaan, operasi, atau situasi sulit.

Baca juga: 16 Penyebab Badan Lemas Tak Bertenaga, Bisa Jadi Gaya Hidup Buruk!

Tips olahraga untuk penderita kelelahan kronis

Meskipun mengalami kelelahan berkepanjangan, penderita kelelahan ini harus berolahraga secara teratur. Ini karena olahraga ringan terbukti efektif meredakan gejala kelelahan kronis. Oleh karena itu, kamu wajib tahu tips untuk berolahraga dengan aman dengan sindrom kelelahan berkepanjangan.

Untuk meningkatkan daya tahan pada orang dengan sindrom kelelahan kronis, dokter mungkin menyarankan terapi fisik dalam bentuk latihan bertahap.

Artinya, aktivitas fisik dimulai dengan latihan intensitas rendah dan secara bertahap meningkatkan intensitas berdasarkan kemampuan orang tersebut.

Dengan bantuan ahli terapi fisik, orang dengan sindrom kelelahan ini dapat memulai program latihan gerakan aerobik. Program biasanya dimulai dengan intensitas rendah dan secara bertahap meningkat intensitasnya.

Orang dengan sindrom kelelahan ini mungkin mengalami kondisi yang semakin memburuk setelah beberapa hari latihan aerobik. Dalam hal ini, latihan harus ditunda selama beberapa hari. Setelah keadaan membaik, olahraga dapat dilanjutkan dengan program yang mengurangi intensitas, yang nantinya tetap bisa ditingkatkan.

Share artikel ini
Reference