Ladies, Ini Tanda-Tanda Menstruasi pada Ibu Menyusui
Sulit untuk memastikan kapan menstruasi pada ibu menyusui akan mulai lagi setelah melahirkan, karena setiap orang berbeda. Namun, ada beberapa tanda-tanda menstruasi pada ibu menyusui yang bisa kamu perhatikan.
Pastinya, menstruasi tersebut akan berbeda dengan bagaimana menstruasi kamu sebelumnya. Berikut ini informasi lengkapnya!
Tanda-tanda menstruasi pada ibu menyusui
Sebagian besar wanita tidak akan melihat perubahan dalam suplai ASI mereka ketika menstruasi akan datang. Perhatikan tanda-tanda berikut, ya:
1. Puting lebih sensitif
Beberapa wanita merasa bahwa puting mereka lebih sensitif pada saat ovulasi.
2. Pasokan ASI mulai menipis
Banyak wanita yang juga melaporkan pasokan susu sedikit lebih rendah sebelum hari-hari mereka mengalami menstruasi selama menyusui.
3. Bayi lebih rewel
Mereka mungkin juga memperhatikan bahwa bayi sedikit lebih rewel karena tidak mendapatkan ASI sebanyak biasanya.
Siklus menstruasi ibu menyusui
Manusia telah mengetahui selama berabad-abad bahwa menyusui mempengaruhi kesuburan, dan ini telah dibuktikan dalam penelitian terbaru. Efek menyusui pada kesuburan sangat bervariasi antar individu.
Namun secara umum, semakin sering bayi disusui, semakin muda usia bayi, dan semakin sedikit nutrisi yang didapat bayi dari sumber lain, semakin lambat menstruasi seseorang akan dimulai.
Beberapa wanita memulai siklus menstruasi mereka segera setelah melahirkan, sementara yang lain tidak melanjutkan menstruasi sampai bayinya disapih (bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian, tergantung pada berapa lama bayi disusui), dan ini semua masih terbilang normal.
Perbedaan hormonal dan fisiologis individu dapat berperan seperti halnya seberapa sering bayi menyusu. Juga, beberapa orang memiliki periode non-ovulasi sebelum 6 bulan pascapersalinan, tetapi tidak menstruasi lagi selama berbulan-bulan.
Menurut The Womanly Art of Breastfeeding, hampir setiap orang yang menyusui bayinya secara penuh akan bebas dari periode menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih. Ini disebut amenore laktasi.
Menyusui penuh berarti bayi bergantung sepenuhnya pada ASI untuk makanan. Sering menyusui dapat menghambat pelepasan hormon yang menyebabkan tubuh memulai persiapan bulanan untuk kehamilan baru.
Mengalami periode menstruasi tidak berarti bahwa siklus menstruasi kamu telah kembali secara permanen dan tanpa tes klinis yang akurat, kamu tidak akan tahu apakah kamu berovulasi atau tidak (melepaskan sel telur dan berpotensi hamil). Sebagian besar ibu menyusui akan mengalami menstruasi antara 9 dan 18 bulan setelah kelahiran bayi.
Mulailah menyapih bayi
Jika kamu menyusui secara penuh (termasuk di malam hari) tanpa memberi susu botol, menstruasi mungkin tidak akan dimulai lagi sampai kamu berhenti menyusui di malam hari atau mulai memberi bayi makanan padat, susu formula atau susu lainnya (sapih).
Ini karena hormon yang menyebabkan tubuh membuat ASI dapat menghentikan tubuh membuat hormon yang mengontrol menstruasi.
Karena kadar kalsium dalam darah ibu menurun selama menstruasi dan ini berpotensi mempengaruhi suplai ASI, sangat disarankan untuk mengonsumsi suplemen kalsium dan magnesium jika kamu mengalami penurunan suplai.
Secara alami, semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak ASI yang akan diproduksi tubuhmu. Jika kamu memperhatikan bahwa payudara tampaknya memproduksi lebih sedikit ASI dari biasanya, cobalah memberi makan bayi lebih sering untuk mengembalikan suplai ASI.
Menyapih bayi hampir pasti akan menyebabkan siklus menstruasi kembali, tetapi kebanyakan orang merasa bahwa mereka tidak perlu menyapih agar siklus menstruasi mereka berlanjut secara bertahap.
Setelah bayi tidak menyusu selama beberapa jam pada siang hari atau malam hari, ada kemungkinan kamu akan berovulasi. Karena itu, kamu bisa hamil.