Apa arti ASI

Apa arti ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang ideal bagi bayi pada awal kehidupan. Berbagai ikatan dan lembaga anak di dunia merekomendasikan pemberian ASI selama 6 bulan pertama dan dapat dilanjutkan hingga 24 bulan dengan tambahan makanan pendamping. 

Dan di bulan Agustus ini juga bertepatan dengan peringatan pekan ASI sedunia. Lalu mengapa ASI begitu penting dan sangat dianjurkan untuk bayi?

Pekan menyusui sedunia 

Pekan Menyusui Sedunia diperingati dari 1-7 Agustus setiap tahunnya dan biasanya mengusung berbagai tema yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. 

Nah, tema yang diusung pada Hari ASI Sedunia 2022 kali ini adalah “Menyusui adalah Kunci dalam Menentukan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Pasca Pandemi”.

Kampanye global ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian ASI bagi ibu dan anak.

ASI mengandung makro dan mikronutrien serta faktor bioaktif seperti imunoglobulin. Lengkapnya berbagai kandungan tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap tekstur ASI. 

Bagaimana tekstur ASI? 

Tekstur ASI yang dihasilkan akan berbeda bergantung pada setiap tahapannya. Hal ini disesuaikan secara alami dengan perkembangan usia bayi. Terdapat 3 tahapan pada ASI yakni:

1. Kolostrum 

Setelah melahirkan, kamu tidak langsung menghasilkan susu. Kelenjar payudara mulanya akan menghasilkan kolostrum dengan tekstur kental berwarna kekuningan (kadang-kadang jernih). 

Kolostrum kaya akan nutrisi penting yang terdiri dari protein, vitamin, dan mineral. Kolostrum memiliki beberapa fungsi, yakni:

  • Melindungi bayi dari bakteri dan virus berbahaya dengan cara melapisi bagian dalam usus bayi. 
  • Melindungi sistem imun tubuh yang belum sempurna
  • Melindungi bayi dari alergi dan masalah pencernaan 
  • Merangsang pergerakan usus bayi
  • Menurunkan risiko kuning pada bayi (jaundice)

Kolostrum akan diproduksi pada hari-hari awal setelah melahirkan. Adanya stimulasi dan pemberian ASI secara dini akan merangsang payudara untuk memproduksi tahapan ASI yang selanjutnya yakni ASI transisional.

2. ASI transisional

ASI transisional diproduksi sekitar hari ke 3 atau ke 4 pasca bersalin. Tekstur ASI ini mirip dengan campuran susu dan jus jeruk karena terdiri dari campuran antara kolostrum dan ASI matur. 

ASI transisional mengandung imunoglobulin dan protein yang lebih rendah dibandingkan dengan kolostrum. Namun ASI ini memiliki kadar laktosa, lemak dan kalori yang lebih tinggi. 

Meski produksi ASI pada hari awal pasca bersalin tidak banyak, kamu tidak perlu khawatir ya, sebab lambung bayi masih berukuran kecil, hanya sebesar kacang walnut. 

3. ASI matur 

ASI matur diproduksi sekitar hari ke 10 dan 2 minggu setelah melahirkan. ASI matur memiliki tekstur encer berwarna keputihan, atau terkadang berwarna sedikit kebiruan. 

Walau terlihat seperti susu skim encer, ASI matur mengandung nutrisi lengkap dan lemak yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang bayi. 

Manfaat memberikan asi untuk bayi

Pemberian ASI eksklusif sangat direkomendasikan oleh berbagai lembaga atau ikatan pediatri di seluruh dunia. ASI eksklusif merupakan pemberian ASI selama 6 bulan pertama pada bayi dan dapat dilanjutkan sampai 12 bulan dengan makanan pendamping ASI. 

ASI eksklusif memberikan manfaat optimal tidak hanya pada bayi namun juga ibu. Beberapa manfaat memberikan ASI untuk ibu dan bayi, yakni:

  • Melindungi bayi dari infeksi dan menurunkan risiko masalah kesehatan lain seperti diabetes, obesitas, dan asma
  • ASI merupakan sumber nutrisi utama pada bayi. Komponen dalam ASI juga mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula 
  • Periode menyusui akan membantu rahim berkontraksi dan mengurangi pendarahan pasca melahirkan
  • Menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium
  • Menyusui dapat memperkuat jalinan antara ibu dan bayi

Di samping itu, berikut beberapa manfaat yang terkandung pada setiap komponen pada ASI 

Yang baik untuk bayi:

1. Protein

ASI mengandung dua jenis protein utama yaitu 60% whey dan 40% kasein. Komposisi kedua protein ini akan mempercepat dan mempermudah pencernaan pada bayi. 

Hal ini berbeda dengan susu formula yang memiliki persentase kasein yang lebih tinggi sehingga menyulitkan pencernaan bayi. 

Protein yang terkandung dalam ASI meliputi:

  • Laktoferin, bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri yang menyerap besi pada saluran pencernaan seperti coliforms 
  • Sekretori immunoglobulin A (IgA), bekerja sama dengan immunoglobulin lain seperti IgG dan IgM melindungi bayi dari paparan umum virus dan bakteri di lingkungan sekitar. Mengonsumsi ikan akan membantu meningkatkan protein ini dalam ASI
  • Lysozyme, merupakan enzim yang melindungi bayi dari infeksi bakteri E.Coli dan Salmonella. Enzim ini juga merangsang pertumbuhan flora baik pada usus dan memiliki fungsi anti peradangan.
  • Faktor bifidus, mendukung pertumbuhan lactobacillus. Lactobacillus merupakan bakteri yang melindungi bayi dari infeksi bakteri berbahaya dengan menciptakan lingkungan asam sehingga bakteri berbahaya tidak dapat bertahan hidup. 

2. Lemak

ASI juga mengandung lemak yang esensial bagi tumbuh kembang bayi. Lemak berperan dalam perkembangan otak bayi, penyerapan vitamin larut lemak, dan sebagai sumber utama kalori bayi. 

Asam lemak rantai panjang dibutuhkan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Asam lemak ini tersimpan di otak selama trimester akhir kehamilan dan juga ditemukan pada ASI.

3. Vitamin

Jumlah dan jenis vitamin pada ASI berhubungan langsung dengan asupan vitamin ibu selama menyusui. Itu sebabnya mengapa penting bagi ibu untuk mendapatkan nutrisi yang adekuat termasuk vitamin. 

Vitamin yang larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K sangat penting bagi kesehatan bayi. Begitu juga dengan vitamin larut air seperti vitamin C, riboflavin, niacin, dan asam panthotenat. 

Kebutuhan akan vitamin ini menjadi salah satu alasan mengapa ibu yang menyusui dianjurkan untuk  melanjutkan vitamin prenatal. 

4. Karbohidrat

Laktosa merupakan karbohidrat utama yang ditemukan pada ASI. Laktosa menyumbang sekitar 40% dari total kalori pada ASI. beberapa manfaat dari laktosa yang terkandung pada ASI meliputi:

  • Mengurangi jumlah bakteri yang tidak baik pada saluran cerna
  • Meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium
  • Membantu tubuh melawan penyakit dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik di saluran cerna 

Keunggulan dan keistimewaan ASI baik dari segi kandungan maupun manfaat memang sudah tidak diragukan lagi. Ibu tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan memberikan ASI pada si buah hati. 

Oleh sebab itu, Ibu mungkin perlu memerah ASI dari payudara dan menyimpannya untuk nantinya diberikan pada bayi jika:

  • Ibu akan berada jauh dengan bayi karena bayi membutuhkan perawatan khusus atau ibu perlu kembali bekerja
  • Jika payudara terasa penuh dan tidak nyaman
  • Bayi tidak dapat mengisap dengan baik tetapi ibu tetap ingin memberikan ASI
  • Pasangan ingin membantu memberikan ASI
  • Ibu ingin menambah suplai atau persediaan ASI 

Lalu, bagaimana cara menyimpan ASI yang sudah diperah dengan benar agar kualitas dan kandungannya tetap terjaga?

cara menyimpan ASI yang benar
cara menyimpan ASI yang benar

Cara menyimpan asi yang benar

Menyimpan ASI yang diperah baik dengan cara manual atau menggunakan mesin pompa ASI haruslah mengikuti prosedur yang benar agar keamanan dan kualitas ASI tetap terjaga.

Untuk menyimpan ASI denngan benar, beberapa hal yang harus kamu perhatikan, meliputi:

  • Gunakanlah plastik khusus untuk menyimpan ASI atau kontainer bersih dengan kualitas food-grade untuk menyimpan ASI perah
  • Pastikan kontainer yang terbuat dari kaca atau plastik food-grade tersebut memiliki penutup yang rapat
  • Hindari botol dengan simbol daur ulang bernomor 7, karena menunjukkan bahwa kontainer tersebut kemungkinan terbuat dari BPA yang mengandung plastik 
  • Jangan menyimpan ASI pada botol sekali pakai atau kantong plastik biasa

Nah, ASI yang baru diperah dapat disimpan dalam suhu dan durasi sebagai berikut:

  • Pada suhu ruangan hingga 4 jam
  • Pada lemari pendingin (kulkas) hingga 4 hari
  • Pada freezer hingga 6 bulan; atau maksimal 12 bulan 

Ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa lama ASI dapat disimpan dengan aman. 

Hal tersebut mencakup volume ASI, temperatur ruangan saat ASI diperah, fluktuasi temperatur pada lemari pendingin dan freezer, dan kebersihan lingkungan.

Tips-tips yang perlu kamu ketahui agar kualitas ASI kamu tetap terjaga dan aman, meliputi: 

  • Berikan label berisi tanggal kapan ASI diperah pada kontainer
  • Jangan menyimpan ASI perah pada pintu lemari pendingin untuk menjaga ASI dari perubahan temperatur saat pintu dibuka dan ditutup
  • Jika ASI tidak akan digunakan dalam 4 hari, langsung bekukan pada freezer. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas ASI
  • Saat ASI dibekukan, simpanlah dalam jumlah yang sedikit yaitu sekitar 50-100 mL atau sebanyak satu kali porsi pemberian
  • Sisakan ruang sekitar 2,5 cm pada tutup kontainer karena ASI dapat mengembang saat dibekukan
  • Jika kamu akan meminta bantuan orang lain untuk memberikan ASI, berikan label yang berisi nama anak pada kontainer 
  • ASI perah dapat disimpan pada tas pendingin insulator berisi es beku (ice packs) hingga 24 jam saat akan bepergian. Setelah sampai, ASI dapat langsung digunakan atau langsung disimpan ke lemari pendingin atau dibekukan

Demikian ulasan singkat tentang keistimewaan ASI dan perayaan Hari ASI Sedunia. Selamat memperingati Hari ASI Sedunia 2022.

Share artikel ini
Reference