9 Ciri Ibu Hamil Kembar, dan Cara Mendeteksinya
Ada dua jenis kehamilan kembar, yaitu fraternal dan identik. Kembar fraternal berasal dari dua sel telur yang terpisah, sementara kembar identik berasal dari satu sel telur yang membelah menjadi dua.
Ibu hamil kembar biasanya mengalami gejala kehamilan yang lebih intens. Selain itu, komplikasi juga lebih sering terjadi pada kehamilan kembar. Artikel ini akan membahas tentang ciri ibu hamil kembar, cara mendeteksi hamil anak kembar, dan sebagainya.
Penyebab kehamilan kembar
Setelah mengetahui ciri-ciri ibu hamil kembar, kamu juga perlu mengetahui penyebab kehamilan kembar. Penyebab kehamilan kembar adalah:
Faktor genetika
Faktor utama kehamilan kembar yaitu genetika. Apabila kamu memiliki riwayat keluarga yang mengalami kehamilan kembar, kamu juga memiliki kemungkinan untuk mengalaminya. Namun, faktor ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, berdasarkan National Health Service, setiap orang mempunyai peluang untuk mengalaminya.
Faktor usia
Penyebab kehamilan kembar lainnya yaitu faktor usia. Kehamilan kembar bisa terjadi saat kamu berusia lebih dari 35 tahun. Sebab, pada usia tersebut, wanita cenderung melepaskan lebih dari satu ovum pada saat ovulasi.
Metode IVF atau bayi tabung
Kehamilan yang terjadi melalui metode IVF atau bayi tabung juga memugkinkan kamu untuk mengalami kehamilan kembar. Sebab, embrio yang ditransfer bisa lebih dari satu.
9 Ciri-ciri ibu hamil kembar yang harus kamu ketahui
Kehamilan kembar menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon kehamilan, terutama hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Ciri-ciri ibu hamil kembar, antara lain:
1. Terjadinya kenaikan berat badan, khususnya pada awal kehamilan
Biasanya berat badan ibu hamil bayi kembar 4,5 kg lebih berat dari ibu yang hamil bayi tunggal. Adanya berat badan dua bayi, serta peningkatan ukuran rahim dan volume darah membuat berat badan ibu hamil kembar lebih berat.
2. Ukuran perut lebih besar
Ciri hamil bayi kembar berikutnya adalah ukuran perut yang lebih besar. Dibanding kehamilan bayi tunggal, hamil bayi kembar tentu membuat perut ibu menjadi lebih besar.
3. Sering sesak napas
Adanya dua janin dapat membuat tekanan dalam perut lebih besar. Hal ini pun akan mendorong diafragma sehingga ibu hamil bayi kembar sering merasa sesak untuk bernapas.
4. Hormon hCG meningkat
hCG atau human Chorionic Gonadotropin adalah satu satu jenis hormon yang diproduksi saat proses kehamilan. Nah, salah satu ciri hamil bayi kembar adalah meningkatnya hormon ini dibanding kehamilan tunggal.
5. Peningkatan morning sickness
Karena adanya lonjakan peningkatan hormon hCG, ibu hamil bayi kembar biasanya mengalami morning sickness atau mual yang lebih parah. Bahkan, berkali lipat lebih parah.
6. Merasakan gerakan janin yang berbeda di berbagai bagian perut
Pada trimester kedua, ibu biasanya sudah bisa mendengar pergerakan bayi di dalam perut. Ibu yang mengandung bayi kembar biasanya dapat merasakan adanya gerakan bayi di berbagai bagian.
7. Lebih cepat lelah
Merasa cepat lelah sebenarnya bukanlah patokan ibu mengandung bayi kembar. Namun, biasanya mengandung bayi kembar akan membuat ibu menjadi jauh lebih lelah dibanding kehamilan tunggal. Bayi yang dikandung juga semakin berat seiring perkembangan bayi dalam kandungan.
8. Hasil tes AFP tinggi
Tes AFP adalah tes kehamilan untuk memeriksa adanya cacat lahir pada bayi dan mengukur kadar protein pada bayi. Umumnya tes ini dilakukan saat usia kandungan mencapai trimester kedua. Namun, pada ibu yang hamil bayi kembar, hasil tes ini akan menunjukkan angka yang tinggi.
9. Detak jantung terdengar ganda
Untuk dapat mendengar detak jantung janin, kamu tentu tak bisa mendengarnya dengan tangan kosong. Ada alat ukur yang disebut doppler untuk mendeteksi detak jantung janin. Nah, pemeriksaan ini pada bayi kembar akan menghasilkan detak jantung ganda.
Perbedaan hamil kembar dan tunggal
Selain ciri hamil bayi kembar di atas, ada beberapa perbedaan hamil kembar dan tunggal dapat dilihat dari segi perawatan, gejala, dan cara persalinan. Perbedaannya meliputi:
Perawatan ekstra
Ada beberapa perbedaan perawatan yang diperlukan dalam kehamilan kembar. Ibu hamil kembar perlu melakukan hal-hal berikut ini.
- Lebih sering melakukan kunjungan prenatal
- Lebih banyak melakukan ultrasound untuk memeriksa posisi janin
- Makan lebih banyak kalori untuk memberi makan pada kedua janin
- Melakukan aktivitas untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti melakukan diet dan olahraga
- Melakukan olahraga untuk memperkuat otot inti dan tulang belakang
- Melakukan perawatan tambahan untuk mencegah komplikasi, seperti mengonsumsi obat-obatan
Melahirkan lebih awal
Kebanyakan anak kembar lahir lebih awal. Hal ini dapat terjadi secara alami, atau dokter memberi rekomendasi untuk menginduksi persalinan pada hari tertentu. Misalnya, bila membiarkan kehamilan berlanjut bisa menimbulkan risiko, mereka bisa merekomendasikan induksi.
Gejala yang dirasakan
Ibu hamil kembar lebih sering mengalami morning sickness dibandingkan kehamilan tunggal. Ibu hamil kembar juga cenderung mengalami kelelahan yang ekstrim. Kehamilan kembar juga menyebabkan rahim ibu berkembang melebihi kehamilan tunggal.
Cara mendeteksi hamil anak kembar
Cara untuk mendeteksi hamil anak kembar adalah melalui ultrasound. USG dapat menunjukkan bila ada lebih dari satu janin. Jika kamu merasa curiga bahwa ada lebih dari satu bayi dalam kandungan, kamu bisa berdiskusi dengan dokter. Selain itu, kamu bisa melakukan tes darah. Tes darah bisa mengukur tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG).
Risiko kehamilan kembar
Kehamilan kembar meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan. Komplikasi ini meliputi:
Kelahiran dini
Lebih dari setengah bayi kembar lahir secara prematur, lebih cepat dari 37 minggu. Hal ini merupakan komplikasi umum dari kehamilan kembar. Hal tersebut dapat terjadi karena janin mempunyai lebih sedikit ruang untuk tumbuh.
Preeklamsia
Kondisi ini mengakibatkan naiknya tekanan darah atau hipertensi pada kehamilan secara tiba-tiba. Kondisi ini merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan persalinan dini.
Diabetes gestasional
Diabetes ini dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan janin. Komplikasinya bisa berupa janin tumbuh sangat besar dan kelahiran dini.
Walaupun terdapat kemungkinan terjadinya komplikasi yang lebih tinggi pada kehamilan kembar, beberapa perawatan kemungkinan bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Contohnya, orang yang mengalami diabetes gestasional dapat minum obat dan mengubah pola makan atau gaya hidupnya.
Kehamilan kembar umumnya mirip dengan kehamilan tunggal. Namun, pada kehamilan kembar, penambahan berat badan lebih ekstra, dan risiko komplikasi lebih tinggi. Penting bagi ibu hamil untuk mendiskusikan metode persalinan dengan dokter untuk menentukan keputusan yang tepat.