13 Ciri Ciri Penyakit Kista pada Saat Menstruasi, Waspadai Gejalanya!
Kista yang muncul pada saat menstruasi bukanlah kista yang berbahaya ya ladies. Jenis kista ini bahkan dianggap normal pada saat menstruasi. Ovarium dikatakan bekerja dengan baik apabila terdapat kista saat menstruasi.
Adakah ciri ciri penyakit kista pada saat menstruasi sehingga dapat dengan mudah dibedakan dari jenis penyakit kista lain? Yuk simak penjelasan lengkapnya, check it out!
Apakah kista bisa mempengaruhi siklus menstruasi?
Meskipun sangat umum bagi seorang wanita untuk memiliki kista ovarium, namun tentu kamu harus memahami dari mana asal kista dan bagaimana pengaruhnya untuk tubuh kamu.
Kista bisa datang dalam berbagai bentuk namun sebagian besar tidak berbahaya. Ada beberapa ciri kista saat menstruasi yang harus kamu ketahui dan memerlukan pemeriksaan juga, lho.
Kista merupakan kantung berisi cairan, kantung ini terbentuk di ovarium wanita. Kista umumnya muncul selama menstruasi berlangsung. Namun, hal itu tidak memengaruhi siklus menstruasi itu sendiri. Kista yang berpotensi mengganggu siklus adalah kista korpus luteum yang dapat menyebabkan perdarahan muncul.
Kista ini terbentuk karena indung telur yang menghasilkan kista pecah untuk melepaskan sel telur. Pada saat kista pecah, cairan akan dilepaskan ke panggul dan proses ini disebut dengan ovulasi.
Kista ovarium sering terjadi pada usia subur antara pubertas dan menopause. Kondisi munculnya kista akan berkurang setelah wanita mengalami menopause. Kamu harus cukup waspada apabila kista yang terbentuk ternyata menimbulkan rasa sakit dan membesar, atau bahkan tidak hilang.
Baca juga: Apa itu Kista Endometriosis? Waspada Gejalanya!
Ciri-ciri penyakit kista pada saat menstruasi
Pada beberapa kasus, kista akan hilang setelah siklus selesai dan setelah masa akhir kehamilan. Adapun beberapa ciri ciri penyakit kista pada saat menstruasi antara lain:
- Kembung pada perut, terkadang terjadi pembengkakan
- Nyeri usus saat bergerak
- Nyeri panggul saat mendekati haid dan setelah haid
- Nyeri panggul saat beraktivitas
- Nyeri panggul secara terus menerus
- Nyeri panggul yang parah dan tiba-tiba
- Mengalami mual dan muntah karena suplai darah menuju ovarium mengalami gangguan
- Terkadang gejala munculnya kista tidak terlalu terasa, namun kista yang memburuk dapat ditandai dengan:
- Ukuran kista semakin besar
- Kista berdarah
- Mengalami robekan pada perut
- Mengganggu aliran aliran ke ovarium
- Ovarium terpuntir sehingga muncul nyeri yang sangat parah
Apa saja jenis kista yang sering dialami oleh wanita?
Baca juga: 11 Ciri Penyakit Kista pada Wanita yang Belum Menikah
Jenis-jenis kista ovarium
Umumnya kista yang berkembang selama periode menstruasi (meliputi pertumbuhan dan pelepasan sel telur) dikenal dengan kista fungsional.
Kista ini terjadi pada masa pubertas hingga menopause dan berkembang pada satu ovarium atau kedua ovarium saat bersamaan. Jenis kista fungsional yang paling umum antara lain:
- Kista folikel: Kista folikel terjadi karena folikel tidak terbuka dan melepaskan sel telur. Folikel akan berisi cairan dan berubah menjadi kista.
- Kista korpus luteum: Kista korpus luteum yang terisi darah dapat berkembang karena folikel yang melepas sel telur selama ovulasi. Folikel ini juga yang akan mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
- Kista teka lutein: Wanita yang menjalani pengobatan infertilitas dengan hormon dapat mengalami kista teka lutein. Hormon akan merangsang pertumbuhan sel telur pada ovarium dan menumbuhkan kista sebagai efek samping.
Kebanyak kista hanya akan berukuran 1-3 cm dan hilang sendirinya selama beberapa bulan. Kista jarang tumbuh lebih besar hingga menyebabkan gejala yang parah.
Pada beberapa kasus, kista tumbuh hingga sebesar 15-30 cm. Komplikasi karena kista jarang terjadi sehingga jika merasakan tanda yang berbeda, segera hubungi periksakan diri ke dokter ya.
Pemeriksaan untuk mendeteksi kista
Pemeriksaan terhadap kista bisa diketahui melalui pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini dapat diulang selama 6-8 minggu dan memastikan bahwa kista sudah hilang. Terdapat dua prosedur pemeriksaan kista, yaitu:
- Pencitraan. Prosedur ini dapat dilakukan melalui mri, ct scan hingga pemeriksaan ultrasound.
- Tes darah. Tes darah dapat direkomendasikan oleh dokter dengan jenis sebagai berikut:
- Tes CA-125 untuk deteksi kanker apabila hasil ultrasound abnormal atau wanita sudah dalam kondisi menopause
- Tes kehamilan dengan serum hcg
- Tes hormon seperti testosterone. Fsh, lh, estradiol dan sebagainya
Dilihat dari ciri ciri penyakit kista pada saat menstruasi, sebetulnya perawatan untuk kista ovarium fungsional tidak perlu dilakukan pengobatan.
Kista akan hilang dalam waktu 8-12 minggu, jika tidak hilang maka dokter dapat memberikan resep pil kb untuk mengurangi pertumbuhan kista.
Jika kamu sering mengalami ciri kista ovarium saat menstruasi dan tidak hilang dengan gejala yang semakin terasa berat, maka pembedahan dapat dilakukan untuk memastikan bahwa kista tersebut bukan kanker ovarium. Pembedahan akan dapat diperlukan saat terjadi:
- Kista ovarium kompleks yang tidak segera hilang
- Kista menyebabkan gejala parah yang tidak hilang
- Kista ovarium berukuran lebih dari 10 cm
- Wanita mengalami kista saat mendekati menopause
Jenis operasi kista ovarium meliputi:
- Laparotomi
- Eksplorasi
- Laparoskopi panggul
Beberapa perawatan mungkin diperlukan apabila kamu memiliki PCOS atau sindrom ovarium polikistik dan gangguan lain yang dapat menyebabkan kista. Itu tadi ciri-ciri kista yang mungkin kamu alami gejalanya saat menstruasi.