Bikin Jenius, Ini Cara Meningkatkan IQ Yang Wajib Coba!
Tingkat IQ atau Intelligence Quotient yang tinggi kerap dijadikan sebagai tingkat kecerdasan seseorang. Namun, bukan berarti orang dengan IQ yang lebih rendah memiliki tingkat kecerdasan yang rendah pula. Pasalnya, ada beberapa cara meningkatkan IQ yang dapat kamu coba. Dengan begitu, nilai tes IQ tersebut akan naik nantinya.
Apa itu IQ?
IQ merupakan kependekan dari intelligence quotient. Ini berguna untuk mengukur kemampuan penalaran seseorang. Singkatnya IQ digunakan untuk mengukur seberapa baik seseorang dapat menggunakan informasi dan juga logika untuk menjawab pertanyaan maupun membuat prediksi.
Tes IQ sendiri akan mengukur memori jangka pendek serta jangka panjang dan mengukur seberapa baik seseorang untuk dapat memecahkan teka-teki serta mengingat informasi yang mereka dengar.
Mitos dan fakta seputar IQ
Ternyata ada sejumlah mitos dan fakta mengenai IQ. Ini daftarnya:
Mitos
- Laki-laki memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Ini adalah mitos karena jenis kelamin tidak memiliki kaitan dengan kemampuan intelektual seseorang.
- Lingkungan tidak memengaruhi penurunan IQ. Nyatanya, anak yang tinggal atau tumbuh di lingkungan yang buruk dapat mengalami penurunan IQ. Setelah berpindah ke lingkungan yang lebih baik, tingat IQnya menjadi lebih baik.
Fakta
- Skor IQ tidak mencerminkan siapa diri kamu sebenarnya karena nilai IQ bukan jaminan bahwa seseorang menjadi lebih cerdas, sejahtera dan bahagia.
- Rata-rata orang dengan IQ yang rendah ternyata terbukti bisa sukses di pekerjaannya dan tetap bisa memiliki keturunan dengan IQ yang lebih tinggi.
- Skor tes IQ ternyata bisa naik turun. Ini karena kecerdasan bukan hanya dipengaruhi riwayat akademis tapi juga pengalaman dan bagaimana kamu bersosialisasi.
Apakah IQ bisa ditingkatkan?
Ada dua jenis kecerdasan yang berbeda yakni kecerdasan biologi atau efisiensi saraf dan kecerdasan psikometri. Tes IQ digunakan untuk memperkirakan kecerdasan biologi. Lantas, apakah kecerdasan ini dapat ditingkatkan?
Sejumlah riset yang menggunakan neuraltechnologies (program untuk mengetahui cara memahami otak dari berbagai aspek) menunjukan bahwa sangat mungkin untuk menyempurnakan efisiensi saraf. Ternyata fungsi kognitif bisa dilatih sehingga bisa bekerja dengan lebih efisien.
Lalu, apakah ini artinya IQ bisa ditingkatkan atau berubah? Ternyata IQ sendiri bisa berubah. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan tes yang mengukur berbagai kemampuan dengan berbeda.
Selain itu, secara alami, seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi otak akan mengalami perkembangan. Belum lagi dengan pengetahuan baru yang kamu peroleh, baik dari pendidikan maupun lingkungan sehingga IQ dapat meningkat.
Macam-macam cara meningkatkan IQ
Berikut sejumlah cara untuk meningkatkan IQ:
1. Latih otak dengan permainan seperti puzzle teka-teki silang, atau sudoku
Berbagai permainan ini dapat melatih daya ingat dan keterampilan berbahasa dan bernalar yang nantinya akan meningkatkan kecerdasan kamu.
2. Memainkan alat musik
Menurut penelitian, memainkan alat musik dapat membantu melatih kemamuan berpikir dan sensoris, koordinasi fisik, persepsi pendengaran serta daya ingat.
3. Mempelajari bahasa asing
Belajar bahasa asing dapat membantu mendukung perkembangan otak serta meningkatkan kecerdasan. Beberapa studi menunjukan bahwa orang bilingual tampak memiliki kemampuan belajar yang baik dan memiliki IQ yang tinggi, dibanding dengan orang yang menggunakan 1 bahasa untuk komunikasi.
4. Membaca buku
Membaca buku akan membuat seseorang membayangkan, memahami, mengikuti alur cerita dan mengambil kesimpulan dari apa yang mereka baca. Aktivitas ini membantu melatih kemampuan berpikir, menjaga fungsi dan kesehatan otak, serta menambah wawasan.
5. Melanjutkan pendidikan formal atau mengikuti kursus
Pendidikan dalam bentuk apapun akan membantu meningkatkan kecerdasan. Ini merupakan cara meningkatkan IQ yang juga sudah terbukti. Dalam sebuah penelitian, menunjukkan bahwa orang yang melakukan pendidikan formal selama 1 tahun dapat meningkatkan skor IQ sampai dengan 5 poin.
6. Melakukan sosialisasi
Kegiatan sosialisasi seperti bertukar pikiran dan berdiskusi dapat meningkatkan IQ. Pada sebuah penelitian, menunjukkan bahwa aktif bersosialisasi dapat merangsang pikiran dan juga kemampuan berpikir.
7. Mengonsumsi makanan bergizi
Mengonsumsi makanan dengan kandungan flavonoid, lemak omega-3, protein, vitamin dan mineral dapat menjadi cara meningkatkan IQ. Pasalnya, berbagai kandungan ini dapat menjaga dan mendukung fungsi otak.
8. Mencukupi waktu istirahat
Beristirahat 7-9 jam setiap hari dapat membantu otak berfungsi dengan optimal. Ketika kamu tidur, otak akan memperkuat memori dan mempersiapkan diri untuk mempelajari berbagai informasi baru ketika bangun nantinya.
9. Melakukan olahraga secara rutin
Olahraga ternyata dapat meningkatkan fungsi otak dan IQ. Pasalnya, olahraga dapat menjaga aliran darah di otak tetap lancar sehingga jaringan otak tetap sehat. Selain itu, olahraga juga dapat membantu meningkatkan daya ingat.
Faktor pendukung untuk meningkatkan IQ
Ada beberapa faktor pendukung yang berperan dalam meningkatkan IQ, yakni:
1. Faktor internal
Faktor internal yang berpengaruh pada kecerdasan anak adalah faktor genetik dan keturunan. Menurut penelitian, faktor genetik hanya berperan sekitar 30-75 persen untuk menentukan kecerdasan anak.
2. Faktor eksternal
Selain gen, faktor eksternal seperti lingkungan, stimulasi dan gaya belajar serta nutrisi juga turut menjadi faktor penentu kecerdasan anak. Berikut penjelasannya:
- Lingkungan. Penelitian menunjukan anak yang tinggal di lingkungan dengan fasilitas baik, memiliki orang tua berpendidikan tinggi dan melakukan aktivitas fisik lebih dari 5 jam per minggu cenderung memiliki IQ yang tinggi.
- Stimulasi. Interaksi ibu dan anak di tahun pertama kehidupan si kecil sangat menentukan perkembangan kognitif anak. Orang tua disarankan untuk sering mengontrol, bermain, dan membaca buku untuk si kecil.
- Gaya belajar. Setiap anak mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar yang sesuai akan membantu anak lebih mudah menyerap informasi dibandingkan dengan metode lain yang tidak sesuai dengan gaya belajar anak.
- Nutrisi. Makanan dan minuman bernutrisi sangat penting untuk perkembangan otak anak. Anak-anak membutuhkan zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, lemak serta zat gizi mikro termasuk vitamin dan mineral.