Berapa Kali Keramas yang Baik? Bolehkah Setiap Hari?
Keramas merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Frekuensi keramas yang baik tentu perlu disesuaikan dengan jenis rambut dan tingkat kekotoran rambut itu sendiri. Namun, berapa kali keramas yang baik itu?
Supaya tidak sampai merusak rambut, kamu perlu mengetahui frekuensi keramas rambut kamu. Tentunya selain frekuensi, kamu perlu mengetahui tips keramas sesuai dengan jenis rambut agar terhindar dari kerusakan? Yuk, check it out~
Frekuensi keramas yang baik
Ada banyak hal yang menjadi faktor kapan kamu butuh keramas. Banyak orang yang masih sering salah kaprah karena setiap hari melakukan keramas padahal itu tidak sesuai dengan jenis rambut dan tipe kulit kepalanya.
Faktor yang mempengaruhi frekuensi seseorang melakukan keramas tak hanya pada jenis rambut saja. Berikut ini faktor yang menentukan kapan kamu perlu membersihkan rambut:
- Berkeringat. Seseorang mungkin dapat mencuci rambut setelah berolahraga atau mengenakan penutup kepala dalam jangka waktu lama. Keringat membuat bau tidak sedap, terasa kotor dan lembab.
- Kulit kepala kotor. Kulit kepala yang kotor seperti munculnya ketombe dapat mengindikasikan bahwa rambut harus segera dicuci. Kulit kepala dan rambut kotor membuat penampilan menjadi tidak nyaman.
- Jumlah sebum atau minyak di kepala. Sebum atau minyak wajar jika muncul dalam jumlah normal. Jika lebih banyak dari biasanya, maka rambut harus sesering mungkin dicuci.
- Memakai produk penata rambut. Jika ingin menghilangkan produk penata rambut, maka rambut bisa dicuci sampai produk tidak terasa lagi.
Berapa kali keramas yang baik tidak ditentukan dari seberapa banyak kamu keramas namun disesuaikan dengan kebutuhan akan rambut itu sendiri. Perhatikan jenis kulit kepala yang kamu miliki sehingga dapat melakukan perawatan rambut dengan tepat.
Jenis kulit kepala dengan frekuensi keramas yang baik
Tidak semua jenis rambut cocok jika melakukan keramas setiap hari. Frekuensi keramas tergantung dari panjang rambut, preferensi individu, kebiasaan dan kondisi lingkungan. Selain itu menurut The American Academy of Dermatology Association (AAD) mencatat bahwa:
- Rambut berminyak biasanya mencuci rambut setiap hari.
- Rambut yang dirawat secara kimia mencuci rambut lebih jarang.
- Rambut kering atau bertekstur, mencuci seminggu sekali.
Semakin bertambah usia kulit menghasilkan sebum lebih sedikit sehingga tidak perlu dicuci terlalu sering.
Jenis Shampo untuk tipe rambut
Shampo untuk rambut normal. Jenis rambut ini tidak pernah mengalami perawatan kimia dengan jumlah minyak normal dapat memakai sampo dengan kandungan lauril sulfat yang bisa memberikan hasil shampo terbaik.
- Shampo untuk rambut kering. Rambut jenis ini telah menjalani perawatan kimia dan prosedur penataan rambut yang cukup sering. Dibutuhkan jenis sampo yang ringan dan dapat mengembalikan kondisi rambut dengan baik.
- Shampo untuk rambut berminyak. Rekomendasi shampo yang tidak mengandung kondisioner dan pakai jenis sampo yang tidak membuat produksi sebum semakin banyak.
Frekuensi keramas yang baik bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tipe kulit kepala agar tidak menimbulkan masalah kulit kepala yang lain. Lalu benarkah sering keramas menjadi sebab rambut mudah rontok?
Apakah keramas menyebabkan rambut rontok?
Rambut rontok sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan apabila masih dalam kuantitas yang wajar. Terlalu sering keramas dapat menyebabkan kulit menjadi lebih banyak memproduksi minyak untuk dapat mengimbanginya. Akibatnya rambut menjadi lebih berminyak, tidak sehat dan mudah rontok. Untuk itu, sebisa mungkin hindari kegiatan keramas setiap hari.
Nah, jika rambut rontok lebih dari 100 helai setiap hari, kamu perlu segera mengatasinya dengan perawatan rambut rontok yang tepat. Pilih juga sampo yang tepat sesuai dengan kebutuhan rambut kamu.
Penyebab rambut mengalami kerusakan
Ada beberapa kebiasaan yang mungkin menyebabkan rambut mengalami rontok, mudah patah, atau lainnya. Berikut ini beberapa penyebabnya:
Memakai terlalu banyak dry shampoo
Penggunaan dry shampoo yang berlebihan dapat membuat helaian rambut lemas serta menyumbat folikel rambut. Akibatnya rambut mudah patah dan rontok.
Tidak sepenuhnya membasahi rambut
Melakukan keramas dengan tidak benar juga dapat membuat kerusakan rambut semakin parah hingga dapat menyebabkan rontok dan patah. Kesehatan kulit kepala tidak hanya tentang berapa kali keramas yang baik namun juga bagaimana cara kamu melakukan keramas dengan benar.
Memijat terlalu keras
Goresan di kulit kepala karena pijatan keras saat keramas dapat membuka luka dan berujung pada kerusakan pangkal rambut hingga menyebabkan rontok setiap harinya.
Keramas kurang lama
Melakukan keramas yang sembarangan dan cepat tidak membuat kulit kepala bersih dan folikel rambut terawat. Untuk itu, perhatikan waktu keramas agar kulit kepala tetap sehat dan rambut tidak rontok.
Menggunakan sampo yang sama
Ada baiknya sesekali menggunakan jenis sampo yang berbeda. Sampo yang sama terkadang tidak efektif selama digunakan dalam kurun waktu lama sehingga kamu perlu mencoba jenis sampo lain yang dapat menjaga kesehatan kulit kepala.
Bagaimana Tips dan trik keramas yang baik dan benar?
Nah, Berikut ini adalah beberapa tips dan langkah melakukan keramas dan berapa kali keramas yang baik:
- Memilih jenis shampo sesuai tipe rambut. Pilih jenis sampo yang sesuai dengan kulit kepala agar hasil keramas dapat sesuai dengan keinginan.
- Basahi rambut dengan air. Basahi kulit kepala dengan air secara merata dan pastikan semua bagian kulit basah sehingga dapat melakukan keramas yang benar.
- Pakai shampo secukupnya. Tidak perlu menggunakan sampo dengan kuantitas yang banyak. Pakai secukupnya dan bisa menjangkau semua area kulit kepala dan rambut.
- Pijat kulit kepala. Pijat dengan lembut dan pastikan setiap folikel rambut sudah dicuci dengan benar.
- Bilas rambut. Bilas rambut dan kulit kepala hingga bersih sampai tidak ada busa yang tertinggal. Lakukan tambahan perawatan rambut lain sesuai dengan kebutuhan. Lakukan keramas ini jika rambut dan kepala sudah benar-benar membutuhkannya.
Tips keramas dan menggunakan shampo ini bisa dilakukan dengan mudah. Pastikan frekuensi keramas kamu tidak terlalu sering. Sesuaikan dengan kebutuhan jenis rambut kamu. Dengan mengetahui jenis kulit kepala dan rambut, kamu bisa mengetahui berapa kali keramas yang baik sehingga aman dan menyehatkan.