cuci pembalut

Pembalut mungkin sudah tidak asing bagi sebagian besar wanita. Pasalnya, produk yang satu ini digunakan ketika wanita mengalami menstruasi. Namun, apakah kamu pernah berpikir bagaimana cara membuang pembalut setelah dipakai atau apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai atau bisa langsung dibuang begitu saja?

Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

Fungsi pembalut

Pembalut Herbal

Pembalut merupakan sanitasi yang berguna untuk menyerap dan menahan cairan ketika sedang haid. Nantinya, pembalut akan menahan atau menyerap cairan sehingga tidak tembus ke pakaian dalam dan tidak mengotori pakaian.

Namun, saat memilih pembalut, wanita tidak boleh sembarangan kamu juga perlu memilih pembalut yang aman sehingga dapat berfungsi secara maksimal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Selain itu, penggunaan pembalut yang tepat juga akan membantu kamu untuk tetap dapat beraktivitas dengan nyaman karena pembalut dapat menyerap cairan dengan baik dan mencegah daerah kewanitaan menjadi lembab.

Selain itu, ganti pembalut juga sangat mudah untuk digunakan dibandingkan dengan produk lain seperti tampon dan menstrual cup. Kamu cukup melepaskan penutup pembalut, termasuk pada bagian perekatnya.

Setelah itu, kamu bisa menempelkan pembalut yang memiliki bagian perekat pada celana dalam dan posisikan dengan benar. Setelah itu, kamu bisa menggunakan pembalut tersebut.

Cara pemakaian yang simpel inilah yang masih menjadi salah satu alasan mengapa masih banyak wanita yang menggunakan pembalut dibanding beralih ke sanitasi lainnya.

klaim pembalut yoona gratis

Period Talk: Apakah pembalut harus dicuci?

pengganti pembalut

Mengetahui fungsi pembalut saja tidak cukup, kamu juga perlu tahu apa yang harus kamu lakukan setelah pembalut digunakan. Apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai atau bisa dibuang langsung.

Sebenarnya, pembalut tidak perlu harus dicuci setelah digunakan. Ini karena pembalut menggunakan bahan disposable yang berguna untuk menampung darah menstruasi yang dapat dibuang secara langsung.

Hal ini juga diutarakan dr. Wisniaty Condro. “Sejatinya, pembalut sekali pakai (disposable) didesain untuk langsung dibuang setelah digunakan tanpa perlu dicuci terlebih dahulu. Akan tetapi apabila kamu tetap ingin mencucinya, jangan lupa untuk membuangnya secara benar, ya,” katanya.

Namun, tidak sedikit wanita memilih untuk mencuci pembalut terlebih dahulu sebelum dibuang karena alasan kebersihan. Hal ini juga tidak ada salahnya untuk dilakukan. Hal yang penting adalah membuang pembalut dengan benar.

Mitos dan Fakta Larangan Saat Haid yang Wajib Diketahui

Tips buang pembalut yang benar

Cara memilih pembalut yang tidak mengandung klorin dan aman digunakan

Bukan hanya penting mengetahui apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai namun kamu juga harus tahu bagaimana cara yang tepat untuk membuang pembalut yang sudah kamu gunakan. Berikut beberapa tipsnya.

  1. Lipat pembalut. Setelah digunakan dan akan membuang pembalut, baiknya kamu melipat pembalut tersebut terlebih dahulu dan bungkus dengan benar menggunakan tisu toilet. Kamu juga bisa membungkusnya dengan kertas penutup pembalut yang nantinya pembalutnya akan kamu gunakan. Ini bertujuan sehingga pembalut akan lebih rapi dan tertutup. Bukan hanya itu, ini juga akan mencegah kuman, bau, dan dikerubungi oleh lalat.
  2. Dibungkus terlebih dahulu. Sebelum membuangnya dalam tempat sampah, pastikan kamu membungkus bekas pembalut tersebut terlebih dahulu. Kamu bisa membungkuskan dengan kantong kresek beserta tandai bahwa ini adalah pembalut. Dengan begitu, dapat mencegah pemulung atau petugas kebersihan untuk mengambil sampah bekas pembalut tersebut dan akan lebih mudah untuk memisahkan sampah nantinya.
  3. Tempatkan pembalut pada tempat sampah yang memiliki penutup. Setelah pembalut dibungkus dengan benar, kamu bisa membuangnya ke tempat sampah. Namun, lebih baik buang pembalut ke tempat sampah yang memiliki penutup. Setelah pembalut dibuang, pastikan untuk selalu menutup tempat sampah dengan benar sehingga tidak menimbulkan bau menyengat dan dihinggapi serangga. Selain itu, ini juga mencegah hewan liar seperti kucing untuk mengacak-ngacak tempat sampah tersebut.
  4. Pisahkan dengan sampah lain. Jangan campurkan pembalut dengan sampah lainnya. Harus diingat, bahwa pembalut yang kamu gunakan bersifat kotor. Jadi langkah pertama untuk membuang pembalut tersebut adalah dengan menyediakan tempat sampah sendiri. Sehingga lebih mudah untuk memisahkannya dengan sampah lain.
  5. Jangan buang pembalut di toilet. Jangan pernah membuang pembalut bekas pakai di toilet. Ini karena pembalut tersebut dapat menyumbat toilet. Jangan buang juga di saluran air karena dapat menyebabkan sumbatan.

Dr. Wisniaty juga memberikan saran tambahan untuk menjaga kebersihan organ intim saat haid. Menurutnya, darah dapat menjadi lingkungan tempat berkembangnya bakteri. Oleh sebab itu kamu dianjurkan untuk membersihkan area intim minimal 2 kali sehari pada pagi dan malam hari dengan cukup membilasnya dengan air hangat dari depan ke belakang.

Selain itu, pembalut yang kamu gunakan juga tidak kalah penting, lho. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Pilihlah produk pembalut yang nyaman menurutmu
  • Pilihlah pembalut dengan ukuran dan penyerapan yang sesuai dengan volume darah haid kamu setiap harinya
  • Gunakan pembalut Siang (Day) saat akan beraktivitas dan pembalut malam (Night) saat akan tidur
  • Mendekati akhir siklus haid, biasanya akan muncul bercak darah ringan (spotting). Kamu dapat menggunakan pembalut yang lebih tipis seperti panty liner
  • Gantilah pembalut secara berkala setiap 4-6 jam
  • Ingatlah untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut

Sesuai kriteria di atas, kamu bisa gunakan pembalut organik tanpa klorin yang aman dari Yoona. Dapatkan promo gratis ongkir dan potongan harga yang menarik di website Yoona Official Shop.

Itulah ulasan mengenai apakah pembalut harus dicuci setelah dipakai atau tidak dan bagaimana cara membuang pembalut yang benar setelah digunakan. Jadi, jangan lagi sembarangan membuang pembalut bekas menstruasi, ya!

Share artikel ini
Reference