Apa Itu Tes Kebugaran Jasmani? Ini Fungsi Dan Tujuannya
Apakah kamu sudah tahu macam-macam tes kebugaran jasmani untuk mengetahui tubuh kita sudah bugar atau belum? Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh menyesuaikan berbagai beban fisik tanpa adanya gangguan atau kelelahan.
Untuk mengetahui bahwa tubuh sudah dalam keadaan bugar yaitu dengan cara mengikuti berbagai tes kebugaran jasmani. Apa saja yang diperiksa? Yuk simak beberapa jenis pemeriksaan berikut.
Apa yang dimaksud dengan tes kebugaran jasmani?
Tes kebugaran dilakukan dengan tujuan menilai kebugaran tubuh seseorang yang terdiri dari serangkaian latihan fisik. Tes ini dapat membantu untuk mengevaluasi kesehatan dan status kebugaran fisik kamu secara keseluruhan.
Beberapa tes yang dilakukan pada tes kebugaran adalah pemeriksaan medis dan tes ketahanan fisik seperti berolahraga dan aktivitas berat lainnya. Biasanya tes kebugaran awam dengan tes persiapan sekolah kedinasan.
Tujuan dari tes kesehatan dan kebugaran umum ini yaitu sebagai pengukur titik awal dalam merancang program latihan yang tepat kedepannya. Tes ini juga dimaksudkan supaya kamu dapat melewati dan menanggung risiko bahaya dan memberi pelatihan wawasan.
Macam-macam tes kebugaran jasmani
Dalam penilaian kebugaran jasmani ada beberapa pengukuran yaitu komposisi tubuh, daya tahan kardiorespirasi, kebugaran otot dan fleksibilitas musculoskeletal. Teknik umum untuk menilai komposisi tubuh yaitu penimbangan hidrostatik, pengukuran lipatan kulit dan antropometri.
Berikut adalah macam macamnya:
A. Pengujian Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh mewakili berbagai komponen yang membentuk seluruh berat badan termasuk otot, tulang dan lemak. Metode yang sering digunakan untuk memperkirakan komposisi tubuh adalah :
- Analisis impedansi bioelektrik (BIA), yaitu sinyal listrik dikirim melalui telapak kaki kemudian ke perut untuk memperkirakan komposisi tubuh.
- Indeks massa tubuh (BMI), yaitu dengan melakukan perhitungan berdasarkan tinggi dan berat badan yang terukur.
- Pengukuran lipatan kulit, yaitu menggunakan kaliper untuk memperkirakan banyaknya lemak yang ada dalam tubuh pada lipatan-lipatan kulit.
B. Tes Ketahanan Kardiovaskular
Tes ketahanan ini juga dikenal dengan tes stres yaitu mengukur seberapa efisien fungsi jantung dan paru-paru dalam memasok oksigen dan energi untuk tubuh kamu selama melakukan aktivitas fisik yang ringan ataupun berat.
Terdapat 3 jenis tes yang paling umum digunakan:
- Tes lari 12 menit, biasanya dilakukan di treadmill sambil membandingkan detak jantung dan pernapasan sebelum melakukan latihan dan setelah melakukan latihan.
- Latihan stress, yaitu pengujian yang dilakukan juga di treadmill atau sepeda stasioner dengan melibatkan beberapa alat untuk memonitor jantung dan tekanan darah untuk memantau tanda-tanda vital tubuh selama melakukan latihan.
- Pengujian VO2 max yang juga dilakukan di treadmill atau sepeda stasioner dengan menggunakan alat bantu napas untuk mengukur tingkat dari konsumsi oksigen maksimal tubuh selama melakukan aktivitas.
C. Pengujian Kekuatan dan Ketahanan
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah kekuatan maksimal yang diberikan oleh otot pada satu waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengukur waktu otot dapat berkontraksi dan rileks sebelum kelelahan.
Beberapa latihan yang digunakan diantaranya adalah push up, core strength dan stability test. Dalam beberapa waktu biasanya digunakan metronome untuk melihat berapa lama kamu bisa mengikuti ritme, serta hasilnya akan dikelompokan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
D. Pengujian Fleksibilitas
Pengujian fleksibilitas sendi ini dilakukan untuk mengukur kesimbangan postural dan keseimbangan kaki 10 atau keterbatasan kamu dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu. Beberapa tes yang digunakan yaitu:
- Pengujian fleksibilitas bahu, terkadang disebut dengan tes resleting, pengujian fleksibilitas bahu dan mengevaluasi fleksibilitas motorik dan mobilitas sendi-sendi.
- Tes duduk dan jangkauan dilakukan untuk mengukur kekencangan pada bagian punggung bawah dan juga otot hamstring kamu
- Pengujian angkat bagasi, biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kekencangan pada bagian punggung bawah.
Tujuan melakukan tes kebugaran jasmani
Terdapat tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa kamu dapatkan setelah melakukan macam-macam tes kebugaran jasmani, yaitu:
- Pertama, kamu bisa melakukan tes ini dalam seleksi pekerjaan tertentu. Lolos dalam tes kebugaran ini menjadi tanda bahwa kamu bisa dan mampu melakukan pekerjaan tersebut, serta mengurangi risiko cedera.
- Kedua, tes kebugaran jasmani dengan tujuan pribadi dengan jenis tes tertentu dapat dijadikan sebagai patokan untuk membuat rencana penurunan berat badan dengan kelompok usia dan jenis kelamin tertentu.
- Ketiga, kamu bisa menggunakan hasil tes ini untuk mengetahui kemungkinan cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga kamu bisa segera melakukan tindakan pencegahan sebelum semakin parah.
Tes kebugaran jasmani mungkin masih awam bagi beberapa orang, tetapi pada jenis pekerjaan tertentu tes ini sudah menjadi hal biasa karena menjadi syarat penerimaan karyawan. Bagi masyarakat umum tes ini bisa menjadi riset untuk mengetahui lebih dalam kondisi tubuh.